PENGERTIAN PEMBANGUNAN PERDESAAN Kajian Penyusunan Instrumen Evaluasi Pembangunan Perdesaan 2016

- 15 - dimana bertempat tinggal suatu masyarakat, yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri . Sedangkan di wilayah lainnya terdapat nama lokal untuk daerah kesatuan hukum semacam desa di Jawa tersebut, contohnya Nagari di Sumatera Barat, Huta di Tapanuli, Wanua di Minahasa, Gaukang di Makasar dan sebagainya.

2.2. PENGERTIAN PEMBANGUNAN PERDESAAN

Pembangunan berarti perubahan yang disengaja atau direncanakan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehendaki kearah yang dikehendaki Raharjo, 1995. Pembangunan mengandung pengertian progresif atau gerak yang maju dan menuju kesejahteraan, bukan retrogesif atau gerak yang mundur. Pembangunan masyarakat desa memiliki beberapa pengertian antara lain: 1. Pembangunan masyarakat desa berarti pembangunan masyarakat tradisional menjadi manusia modern Horton dan Hunt, 1976. Alex Inkeles. 1965; 2. Pembangunan masyarakat desa berarti membangun swadaya masyarakat dan rasa percaya diri pada diri sendiri Mukerjee dalam Bhattacharyya, 1972; 3. Pembangunan perdesaan tidak lain dari pembangunan usaha tani atau membangun pertanian Mosher, 1974, Bertrand, 1958. Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, mengenai kaitan desa dengan kota maupun wilayah yang lebih luas, maka pembangunan perdesaan adalah bagian integral dari pembangunan nasional dan pembangunan nasional merupakan sublimasi dan atau akumulasi dari pembangunan perdesaan. Oleh sebab itu, pembangunan nasional harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat perdesaan, dan pembangunan desa juga harus mempertimbangkan kepentingan nasional. Pembangunan perdesaan di sini adalah pembangunan masyarakat dan lingkunaan perdesaan, dalam rangka mencapai kesejahteraan, pemerataan, dan keadilan seluruh warga perdesaan. - 16 - Dalam kaitan dengan pemberdayaan masyarakat, pembangunan masyarakat perdesaan adalah penguatan kelembagaan sosial sesuai virtue yang dimiliki, penguatan ekonomi penduduk, dan penguatan sumberdaya manusia perdesaan. Penguatan kelembagaan sosial meliputi penguatan tata nilai setempat, social capital masyarakat, dan organisasi masyarakat setempat. Penguatan ekonomi meliputi pengelolaan faktor-faktor produksi, peningkatan produksi, peningkatan pendapatan, dan peningkatan tabungan masyarakat. Penguatan sumberdaya manusia meliputi penguatan pendidikan penduduk, keterampilan penduduk, iman dan taqwa penduduk, kesehatan penduduk, dan sikap mental penduduk. Sedangkan pembangunan lingkungan perdesaan adalah penyediaan sarana dan prasarana permukiman perdesaan, seperti prasarana transportasi, prasarana penerangan, prasarana komunikasi, prasarana air bersih, prasarana pembuangan limbah domestik, prasarana pendidikan, prasarana kesehatan, dan prasarana sosial lainnya. Pembangunan perdesaan dalam lingkup pemberdayaan masyarakat tentunya mengarah kepada peningkatan kemandirian ekonomi, peningkatan demokratisasi, dan peningkatan kemampuan organisasi atau lembaga lokal. Dengan demikian pembangunan perdesaan bukan tanggungjawab pemerintah saja, tetapi juga tanggungjawab masyarakat perdesaan. Hal-hal yang menjadi urusan masyarakat dan dapat dipecahkan oleh masyarakat perdesaan, maka menjadi tanggungjawab masyarakat perdesaan sendiri. Peran pemerintah hanya memfasilitasi dalam membuka akses ekonomi, sosial dan politik, serta membagi wewenangnya dalam mengelola perdesaan. - 17 - 2.3. UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mendefinisikan desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, danatau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah sehingga keberadaan desa diakui sebagai entitas kesatuan masyarakat hukum adat yang berbeda dengan kesatuan masyarakat hukum yang selama ini dikenal sebagai daerah. Sebagai wujud nyata keberadaannya, desa memiliki wilayah hukum dengan batas wilayah yang jelas. Desa memiliki kewenangan untuk mengatur urusan pemerintahan desa dan mengurus kepentingan masyarakat desa. Sementara itu, pemerintahan desa merupakan penyelenggaran urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum melaksanakan pemerintahan desa untuk kepentingan masyarakat desa harus berdasarkan pada tiga hal yaitu: prakarsa masyarakat desa yang demokratis, hak asal usul sebagai entitas yang sudah ada dan memiliki susunan asli jauh sebelum NKRI lahir, atau hak sebagai masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya. Penyelenggaraan pemerintahan tersebut diakui, dihormati, dan sejalan dengan sistem pemerintahan NKRI. - 18 - Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan ini, maka desa mengandung dua komponen yaitu pemerintah desa dan masyarakat desa. Pemerintah desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain yang dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Perangkat desa yang dimaksud meliputi: Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan, dan Pelaksana Teknis yang semaunya bertugas membantu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa dalam menjalankan pemerintahan desa. Dalam rangka mengambil keputusan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, pemerintah desa melaksanakan musyawarah desa sebagai forum permusyawaratan yang diikuti oleh pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa BPD dan unsur masyarakat desa. Hal-hal yang dikategorikan sebagai sesuatu yang bersifat strategis antara lain: 1 penataan desa; 2 perencanaan desa; 3 kerja sama desa; 4 rencana investasi yang masuk ke desa; 5 pembentukan Badan Usaha Milik Desa BUMDesa; 6 penambahan dan pelepasan aset desa; dan 7 kejadian luar biasa. Sementara itu, dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, pemerintah desa memerlukan kerja sama dengan BPD untuk mendapatkan aspirasi masyarakat desa serta membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa. Akhirnya, desa sebagai kesatuan masyarakat hukum memiliki lima kewajiban penting. Kelima kewajiban desa tersebut antara lain: 1 melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan masyarakat desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan NKRI; 2 meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa; 3 mengembangkan kehidupan demokrasi; 4 mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa; dan 5 memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa. - 19 - 2.4. PEMBANGUNAN DESA DENGAN PENDEKATAN DESA MEMBANGUN Dalam rangka mengurus kepentingan masyarakat Desa maka Desa berwenang untuk melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pembangunan Desa merupakan upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Sementara itu, pemberdayaan masyarakat desa merupakan upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa dengan meningkatkan penegetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa. Kewenangan desa tersebut meliputi: 1 kewenangan berdasarkan hak asal usul; 2 kewenangan lokal berskala desa; 3 kewenangan yang ditugaskan oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah daerah kabupatenkota sesuai peraturan perundang-undangan. Kewenangan ke-1 dan ke-2 merupakan kewenangan desa dalam konsep desa membangun, sementara itu kewenangan ke-3 merupakan kewenangan desa dalam konsep membangun desa. Pembangunan Desa dilaksanakan untuk memenuhi setidaknya empat kebutuhan masyarakat desa yaitu: 1 kebutuhan primer berupa sandang, pangan, dan papan; 2 pelayanan dasar berupa pendidikan, kesehatan, transportasi, energi, dsb; 3 lingkungan berupa kohesivitas sosial, keamanan, ketertiban, dsb; dan 4 kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Berdasarkan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat desa tersebut, pembangunan desa dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. - 20 - Dalam konteks ini, pembangunan desa dapat dilaksanakan dengan mengkombinasikan dua pendekatan pembangunan yaitu desa membangun dan membangun desa dengan tetap mengacu pada semangat yang diamanatkan oleh UU Desa.

2.5. PEMBANGUNAN DESA DENGAN PENDEKATAN MEMBANGUN DESA