- 60 -
10. Industrialisasi
Industrialisasi berisi keberadaan satu atau lebih industri pengolahan di desa. Industrialisasi merujuk kepada proses penyerapan nilai, pola hubungan, dan
teknologi industri ke dalam masyarakat. Dalam konteks ini industrialisasi tercakup dalam fenomena industrialisasi desa Agusta, 2000; Ponsioen, 1969; Schneider,
1986. Industri pengolahan manufaktur merupakan jenis industri yang membutuhkan modal, keterampilan manajemen, pola hubungan industrial, hingga
pemasaran yang tipikal pabrik, sehingga digunakan sebagai tanda keberadaan industri secara mantap. Industrialisasi berperan sekaligus sebagai salah satu hasil
dari kemajuan wilayah, serta menjadi penunjang bagi perkembangan masyarakat tersebut untuk selanjutnya. Mengingat proses efek berganda multiplier effect dari
pendirian industri menjadi indutrialisasi maka sebuah organisasi industri yang terurus bisa mencukupi kebutuhan perkembangan ekonomi setempat. Oleh sebab
itu digunakan penilaian keberadaan sarana industri. Nilai tinggi dapat diberikan untuk desa yang memiliki salah satu atau lebih industri pengolahan yang tercatat.
Sedangkan nilai rendah untuk desa yang tidak memiliki satupun industri pengolahan.
11. Pemilikan Lahan
Pemilikan lahan berisi proporsi lahan perorangan dalam desa. Faktor ini menjadi tanda komersialisasi perekonomian desa. Peningkatan komersialisasi
menandakan kemahiran
dalam kegiatan
perekonomian uang,
sehingga menunjukkan pula peluang peningkatan laju perkembangan wilayah perdesaan.
Penggunaan konsep proporsi dominasi, utama bisa membantu untuk mengetahui tingkat kemajuan di tingkat desa secara lebih mudah. Nilai tinggi dapat diberikan
untuk desa dengan pemilikan lahan dominan perorangan. Sedangkan angka rendah dapat diberikan untuk desa dengan pemilikan lahan tidak dominan perorangan.
Proporsi lahan perorangan tersebut dibandingkan tanah desa untuk bengkok, titisara, dsb, tanah kas desa, tanah milik perorangan, tanah wakaf, lahan tidur, dan
kuburan TPU.
- 61 -
12. Pasar