No Komponen
Pembiayaan Kegiatan
Penanggungjawab Pusat Daerah
Masya- rakat
3 Personal
Bantuan biaya pendidikan.
x
Beasiswa.
x
Buku penunjang PAI.
x x
x
2. Sumber Pembiayaan
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan menyatakan bahwa pengelolaan
pendidikan agama dilaksanakan oleh Menteri Agama. Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut, Kementerian Agama RI
mengupayakan sumber pembiayaan kegiatan PAI di sekolah dialokasikan melalui:
a. APBNBOS;
b. APBD KabupatenKota, BOP, dan BOSDA;
c. Pemerintah
ProvinsiKanwil Kemenag,
dan Pemerintah
PusatDirektorat PAIS; dan d.
Dana masyarakat melalui infaq siswa, komite, donatur dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
3. Pelaporan
Seluruh biaya yang diterima dan digunakan sekolah baik berupa biaya investasi, personal, maupun biaya operasional PAI, harus
dilaporkan kepada pihak terkait. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan penerimaan dan penggunaan biaya
tersebut antara lain:
a. satuan
pendidikan melaporkan
penggunaan operasional
pembiayaan sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada instansi dinasKantor Kementerian Agama
KabupatenKota; dan
b. setiap
pihak yang
menerima laporan
hasil pengawasan
menindaklanjuti laporan hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan akuntabilitas termasuk memberikan sanksi atas
penyimpangan yang ditemukan.
Satuan pendidikan mendokumentasikan dan menggunakan hasil laporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja
sekolah dalam penggunaan pembiayaan secara keseluruhan.
BAB VIII PEDOMAN PENGEMBANGAN STANDAR SARANA PRASARANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
H. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga
Indonesia menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa YME, berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi
dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin tercapainya
tujuan pendidikan
tersebut, Pemerintah
telah mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional pendidikan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan
adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan dinyatakan bahwa tujuan pendidikan
agama yaitu: berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Fungsinya adalah membentuk manusia yang bertakwa kepada
Tuhan YME, serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.
Agar Pendidikan Agama Islam PAI berhasil mewujudkan tujuan dan fungsinya diperlukan proses belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif,
dan menyenangkan. Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai, yaitu
memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana. Sebagai penanggung jawab pengelolaan PAI Kementerian
Agama mengembangkan standar yang ada sesuai dengan kekhususan mata pelajaran tersebut.
Penyusunan pengembangan standar sarana dan prasarana PAI ini dijadikan sebagai panduan dan tolok ukur bagi penyelenggara PAI dalam
merancang rencana dan pelaksanaan pengelolaan PAI mulai dari PAUDTK, tingkat dasar dan menengah, kejuruan, Sekolah Luar Biasa
SLB dan pendidikan kesetaraan.
I. FUNGSI
Pengembangan standar sarana dan prasarana Pendidikan Agama Islam berfungsi sebagai:
1. kriteria minimum sarana yang harus dimiliki oleh PAUDTK dalam
penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam, terdiri atas: perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lainnya, Teknologi informasi dan komunikasi; dan
2. kriteria minimum prasarana yang harus dimiliki oleh sekolah dalam
penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam, terdiri atas: lahan, bangunan, ruangan, dan instalasi daya dan jasa.
J. RUANG LINGKUP
Setiap sekolah minimal memiliki sarana dan prasarana PAI sebagai berikut: