LATAR BELAKANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH 4.

No Komponen Pembiayaan Kegiatan Penanggungjawab Pusat Daerah Masya- rakat 3 Personal  Bantuan biaya pendidikan. x  Beasiswa. x  Buku penunjang PAI. x x x

2. Sumber Pembiayaan

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan menyatakan bahwa pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh Menteri Agama. Dalam melaksanakan tanggungjawab tersebut, Kementerian Agama RI mengupayakan sumber pembiayaan kegiatan PAI di sekolah dialokasikan melalui: a. APBNBOS; b. APBD KabupatenKota, BOP, dan BOSDA; c. Pemerintah ProvinsiKanwil Kemenag, dan Pemerintah PusatDirektorat PAIS; dan d. Dana masyarakat melalui infaq siswa, komite, donatur dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. 3. Pelaporan Seluruh biaya yang diterima dan digunakan sekolah baik berupa biaya investasi, personal, maupun biaya operasional PAI, harus dilaporkan kepada pihak terkait. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan penerimaan dan penggunaan biaya tersebut antara lain: a. satuan pendidikan melaporkan penggunaan operasional pembiayaan sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada instansi dinasKantor Kementerian Agama KabupatenKota; dan b. setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti laporan hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan akuntabilitas termasuk memberikan sanksi atas penyimpangan yang ditemukan. Satuan pendidikan mendokumentasikan dan menggunakan hasil laporan serta catatan tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja sekolah dalam penggunaan pembiayaan secara keseluruhan. BAB VIII PEDOMAN PENGEMBANGAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

H. LATAR BELAKANG

Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa YME, berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan tersebut, Pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan dinyatakan bahwa tujuan pendidikan agama yaitu: berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Fungsinya adalah membentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama. Agar Pendidikan Agama Islam PAI berhasil mewujudkan tujuan dan fungsinya diperlukan proses belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan. Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai, yaitu memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana. Sebagai penanggung jawab pengelolaan PAI Kementerian Agama mengembangkan standar yang ada sesuai dengan kekhususan mata pelajaran tersebut. Penyusunan pengembangan standar sarana dan prasarana PAI ini dijadikan sebagai panduan dan tolok ukur bagi penyelenggara PAI dalam merancang rencana dan pelaksanaan pengelolaan PAI mulai dari PAUDTK, tingkat dasar dan menengah, kejuruan, Sekolah Luar Biasa SLB dan pendidikan kesetaraan.

I. FUNGSI

Pengembangan standar sarana dan prasarana Pendidikan Agama Islam berfungsi sebagai: 1. kriteria minimum sarana yang harus dimiliki oleh PAUDTK dalam penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam, terdiri atas: perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, Teknologi informasi dan komunikasi; dan 2. kriteria minimum prasarana yang harus dimiliki oleh sekolah dalam penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam, terdiri atas: lahan, bangunan, ruangan, dan instalasi daya dan jasa.

J. RUANG LINGKUP

Setiap sekolah minimal memiliki sarana dan prasarana PAI sebagai berikut: