Perhitungan Waktu Siklus Penentuan Biaya Transportasi Sub Rute

N’ = 4,34 N’ = 4,34 N = 6, maka jumlah pengamatan telah mencukupi

5.2.3.2. Pengujian Kecukupan Data Waktu Unloading Barang

a. Pengujian kecukupan data unloading mobil kapasitas 7 ton N’ = 2 2 2 40           − ∑ ∑ ∑ X X X N N’ = 2 15 , 59 30 , 3498 88 , 583 6 40         − x N’ = 2,28 N’ = 2,28 N = 6, maka jumlah pengamatan telah mencukupi b. Pengujian kecukupan data unloading mobil kapasitas 2 ton N’ = 2 2 2 40           − ∑ ∑ ∑ X X X N N’ = 2 55 , 58 52 , 3428 53 , 572 6 40         − x N’ = 3,12 N’ = 3,12 N = 6, maka jumlah pengamatan telah mencukupi

5.2.4. Perhitungan Waktu Siklus

Perhitungan waktu siklus yang dilakukan untuk proses loading dan unloading barang adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 5.2.4.1.Perhitungan Waktu Siklus Loading Barang Perhitungan waktu siklus loading barang dilakukan sesuai kapasitas mobil angkut yang digunakan. a. Waktu siklus loading barang untuk mobil kapasitas 7 ton Penentuan waktu siklus dilakukan dengan menghitung waktu rata-rata pengukuran sebagai berikut: 10,8 6 1 , 65 = = = ∑ n xi X menit Waktu siklus untuk proses loading mobil angkut kapasitas 7 ton adalah 10,8 menit. b. Waktu siklus loading barang untuk mobil kapasitas 2 ton Penentuan waktu siklus dilakukan dengan menghitung waktu rata-rata pengukuran sebagai berikut: 8,6 6 8 , 51 = = = ∑ n xi X menit Waktu siklus untuk proses loading mobil angkut kapasitas 2 ton adalah 8,6 menit. 5.2.4.2.Perhitungan Waktu Siklus Unloading Barang Perhitungan waktu siklus loading barang dilakukan sesuai kapasitas mobil angkut yang digunakan. a. Waktu siklus unloading barang untuk mobil kapasitas 7 ton Penentuan waktu siklus dilakukan dengan menghitung waktu rata-rata pengukuran sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 9,8 6 15 , 59 = = = ∑ n xi X menit Waktu siklus untuk proses unloading mobil angkut kapasitas 7 ton adalah 9,8 menit. b. Waktu siklus unloading barang untuk mobil kapasitas 2 ton Penentuan waktu siklus dilakukan dengan menghitung waktu rata-rata pengukuran sebagai berikut: 9,7 6 55 , 58 = = = ∑ n xi X menit Waktu siklus untuk proses unloading mobil angkut kapasitas 2 ton adalah 10,8 menit.

5.2.5. Pengolahan Data Graph Rute Awal

1. Penentuan Rute Terpendek

Untuk menentukan rute distribusi terpendek dapat dilakukan dengan melalui rute distribusi yang tersedia yaitu rute distribusi melalui Kantor Pos Pusat Medan ke setiap Kantor Pos Pemeriksa yang terdapat di setiap kota kemudian kembali ke Kantor Pos Pusat Medan. Penentuan rute terpendek untuk rute distribusi menggunakan metode nearest neighbor, dimana metode ini menggunakan prinsip sederhana yaitu selalu menambahkan Kantor Pos Pemeriksa yang akan dituju yang memiliki jarak paling dekat dengan Kantor Pos Pemeriksa yang dikunjungai terakhir. Jarak antara Kantor Pos Pusat Medan dengan Kantor Pos Pemeriksa dan jarak antar Kantor Pos Pemeriksa terdapat pada tabel 5.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Jarak Antar Kantor Pos Pemeriksa Perhitungan jarak tempuh dengan menggunakan metode nearest neighbor adalah sebagai berikut: a. Iterasi 1 Perjalanan dari Kantor Pos Pusat Medan KPM ke setiap Kantor Pos Pemeriksa Kprk, ada 11 kemungkinan untuk kunjungan pertama, yaitu: 1. Menuju Kprk Binjai Bji dengan jarak 24 km 2. Menuju Kprk Lubuk pakam Lpm dengan jarak 29 km 3. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 75 km 4. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 170 km 5. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 302 km 6. Menuju Kprk Tebing tinggi Ttg dengan jarak 87 km Kantor KPM Km Bji Km Lpm Km Kjh Km Ksr Km Rpt Km Ttg Km Psr Km Blg Km Trt Km Sbg Km Psp Km KPM Bji 24 Lpm 29 53 Kjh 75 99 104 Ksr 170 194 199 245 Rpt 302 326 331 377 132 Ttg 87 111 58 162 83 215 Psr 136 160 108 211 133 264 50 Blg 243 267 214 318 239 371 156 107 Trt 292 316 263 367 288 420 205 156 49 Sbg 356 380 326 431 352 484 269 220 113 64 Psp 445 469 416 520 441 573 358 309 202 153 89 Universitas Sumatera Utara 7. Menuju Kprk Pematang siantar Psr dengan jarak 136 km 8. Menuju Kprk Balige Blg dengan jarak 243 km 9. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 292 km 10. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 356 km 11. Menuju Kprk Padang sidempuan Psp dengan jarak 445 km Dari 11 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang pertama dari kantor Pos Pusat Medan adalah Kprk Binjai Bji karena memiliki jarak paling dekat dengan Kantor Pos Pusat Medan sehingga dari Kantor Pos Pusat Medan langsung menuju Kprk Binjai dengan jarak 24 km dan urutan sementara perjalanan adalah KPM → Bji b. Iterasi 2 Perjalanan dari Kprk Binjai ke Kprk selanjutnya memiliki 10 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 1. Menuju Kprk Lubuk pakam Lpm dengan jarak 53 km 2. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 99 km 3. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 194 km 4. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 326 km 5. Menuju Kprk Tebing tinggi Ttg dengan jarak 111 km 6. Menuju Kprk Pematang siantar Psr dengan jarak 160 km 7. Menuju Kprk Balige Blg dengan jarak 267 km 8. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 316 km 9. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 380 km 10. Menuju Kprk Padang sidempuan Psp dengan jarak 469 km Universitas Sumatera Utara Dari 10 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Lubuk pakam Lpm karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Binjai Bji sehingga dari Kprk Binjai langsung menuju Kprk Lubuk pakam dengan jarak 53 km dan urutan sementara perjalanan adalah KPM → Bji →Lpm c. Iterasi 3 Perjalanan dari Kprk Lubuk pakam ke Kprk selanjutnya memiliki 9 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 104 km 2. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 199 km 3. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 331 km 4. Menuju Kprk Tebing tinggi Ttg dengan jarak 58 km 5. Menuju Kprk Pematang siantar Psr dengan jarak 108 km 6. Menuju Kprk Balige Blg dengan jarak 214 km 7. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 263 km 8. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 326 km 9. Menuju Kprk Padang sidempuan Psp dengan jarak 416 km Dari 9 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Tebing tinggi Ttg karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Lubuk pakam Lpm sehingga dari Kprk Lubuk pakam langsung menuju Kprk Tebing tinggi dengan jarak 58 km dan urutan sementara perjalanan adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg Universitas Sumatera Utara d. Iterasi 4 Perjalanan dari Kprk Tebing tinggi ke Kprk selanjutnya memiliki 8 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 162 km 2. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 83 km 3. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 215 km 4. Menuju Kprk Pematang siantar Psr dengan jarak 50 km 5. Menuju Kprk Balige Blg dengan jarak 156 km 6. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 205 km 7. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 269 km 8. Menuju Kprk Padang sidempuan Psp dengan jarak 358 km Dari 8 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Pematang siantar Psr karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Tebing tinggi Ttg sehingga dari Kprk Tebing tinggi langsung menuju Kprk Pematang siantar dengan jarak 50 km dan urutan sementara perjalanan Sub rute 1 adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg → Psr e. Iterasi 5 Perjalanan dari Kprk Pematang siantar ke Kprk selanjutnya memiliki 7 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 211 km 2. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 264 km 3. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 133 km 4. Menuju Kprk Balige Blg dengan jarak 107 km Universitas Sumatera Utara 5. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 156 km 6. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 220 km 7. Menuju Kprk Padang sidempuan Psp dengan jarak 309 km Dari 7 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Balige Blg karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Pematang siantar Psr sehingga dari Kprk Pematang siantar langsung menuju Kprk Balige dengan jarak 107 km dan urutan sementara perjalanan adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg → Psr → Blg f. Iterasi 6 Perjalanan dari Kprk Balige ke Kprk selanjutnya memiliki 6 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 318 km 2. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 371 km 3. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 239 km 4. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 49 km 5. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 113 km 6. Menuju Kprk Padang sidempuan Psp dengan jarak 202 km Dari 6 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Tarutung Trt karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Balige Blg sehingga dari Kprk Balige langsung menuju Kprk Tarutung dengan jarak 49 km dan urutan sementara perjalanan adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg → Psr → Blg → Trt Universitas Sumatera Utara g. Iterasi 7 Perjalanan dari Kprk Balige ke Kprk selanjutnya memiliki 5 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 367 km 2. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 420 km 3. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 288 km 4. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 64 km 5. Menuju Kprk Padang sidempuan Psp dengan jarak 153 km Dari 5 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Sibolga Sbg karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Tarutung Trt sehingga dari Kprk Tarutung langsung menuju Kprk Sibolga dengan jarak 64 km dan urutan sementara perjalanan adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg → Psr → Blg → Trt → Sbg h. Iterasi 8 Perjalanan dari Kprk Sibolga ke Kprk selanjutnya memiliki 4 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 431 km 2. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 484 km 3. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 352 km 4. Menuju Kprk Padang sidempuan Psp dengan jarak 89 km Dari 4 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Padang sidempuan Psp karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Sibolga Sbg sehingga dari Kprk Sibolga langsung menuju Universitas Sumatera Utara Kprk Padang sidempuan dengan jarak 89 km dan urutan sementara perjalanan adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg → Psr → Blg → Trt → Sbg → Psp i. Iterasi 9 Perjalanan dari Kprk Padang sidempuan ke Kprk selanjutnya memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 5. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 520 km 6. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 573 km 7. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 441 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Kisaran Ksr karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Padang sidempuan Psp sehingga dari Kprk Padang sidempaun langsung menuju Kprk Kisaran dengan jarak 441 km dan urutan sementara perjalanan adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg → Psr → Blg → Trt → Sbg → Psp → Ksr j. Iterasi 10 Perjalanan dari Kprk Kisaran ke Kprk selanjutnya memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui, yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 245 km 2. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 132 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Rantau parapat Rpt karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Kisaran Ksr sehingga dari Kprk Kisaran langsung menuju Kprk Rantau parapat dengan jarak 132 km dan urutan sementara perjalanan adalah Universitas Sumatera Utara KPM → Bji → Lpm → Ttg → Psr → Blg → Trt → Sbg → Psp → Ksr → Rpt k. Iterasi 11 Perjalanan selanjutnya dari Kprk Rantau parapat adalah ke Kprk Kaban jahe dengan jarak 377 km. Sehingga urutan kunjungan Kantor Pos Pemeriksa adalah: KPM → B ji → Lpm → Ttg → Psr → Blg → Trt → Sbg → Psp → Ksr → Rpt → Kjh → KPM. Total jarak = 24 + 53 + 58 + 50 + 107 + 49 + 64 + 89 + 441 + 132 + 377 + 75 = 1518 km.

2. Penentuan Waktu Siklus Horizon Perencanaan

Horizon perencanaan menggambarkan waktu kerja untuk armada yang digunakan dan membatasi total waktu yang digunakan untuk waktu perjalanan, waktu loading dan unloading yang harus dipenuhi dalam perjalanan menyelesaikan tugasnya. Penentuan waktu siklus horizon perencanaan untuk graph awal sama dengan selisih waktu jadwal pengiriman yang sama berulang. Waktu kerja yang diberikan untuk mobil angkut untuk tipe layanan paket pos biasa adalah 2 hari maka horizon perencanaan yang ditetapkan adalah 2 hari. Penetapan horizon perencanaan tersebut menunjukkan bahwa pengiriman barang untuk setiap Kantor Pos Pemeriksa adalah setiap 2 hari. Untuk pengiriman barang pada Bulan Desember 2011 dilakukan penggabungan pengiriman barang setiap 2 hari yang dapat dilihat pada tabel 5.11. Universitas Sumatera Utara

3. Waktu Total Distribusi

Untuk perhitungan waktu total menggunakan persamaan berikut ini : - Waktu set up kendaraan - Waktu perjalanan total = - Waktu Loading = - Waktu Unloading = - Waktu total = waktu set-up mobil angkut + Waktu perjalanan total + Waktu Loading + Waktu Unloading x 1+ faktor pengaman antara 0 sampai1 Sedangkan faktor pengaman adalah allowance sebesar 15 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Jumlah Pengiriman dengan Horizon Perencanan Bulan Desember 2011 Tgl Bji Kg Lpm Kg Ttg Kg Psr Kg Blg Kg Trt Kg Sbg Kg Psp Kg Kjh Kg Ksr Kg Rpt Kg Jumlah Kg 2 472,5 18,0 373,6 1089,3 630,1 363,2 1389,3 609,2 382,8 333,6 268,5 5930,1 5 331,6 19,0 283,3 1143,6 964,2 480,8 2452,3 771,6 527,4 296,4 257,0 7527,2 7 229,2 302,0 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 555,0 487,8 172,8 7812,5 9 470,7 184,0 286,3 736,9 1077,6 741,3 1790,9 735,5 578,8 219,5 153,1 6974,6 12 398,3 135,9 396,0 1045,4 954,9 394,9 2465,0 484,1 495,5 242,0 207,0 7219,0 14 233,5 407,8 235,5 686,2 927,9 420,5 1635,2 656,0 485,0 273,9 259,9 6221,4 16 477,8 95,3 245,3 685,1 638,3 599,7 1344,1 612,1 337,9 388,9 141,0 5565,5 19 369,0 218,4 342,2 1109,2 682,7 383,2 1883,9 589,8 465,9 130,3 258,9 6433,5 21 602,7 312,5 99,0 938,1 783,2 429,6 1859,4 987,4 465,5 261,8 149,5 6888,7 23 484,8 53,7 274,7 1242,8 522,4 447,3 1366,3 566,2 411,4 304,8 201,5 5875,9 26 475,8 40,4 179,5 1163,7 386,7 694,4 669,2 912,9 700,9 136,1 112,5 5472,1 28 246,9 227,5 219,0 1554,4 652,7 409,4 1502,0 1014,3 471,8 328,1 377,5 7003,6 30 496,5 33,2 303,2 1100,6 414,6 457,0 1284,9 1104,6 311,2 593,9 157,9 6257,6 Universitas Sumatera Utara Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut: Contoh perhitungan waktu total untuk horizon perencanaan I: Waktu set up kendaraan = 15 menit Waktu perjalanan total = = 37,95 jam = 2.277 menit Waktu loading = 5,930 ton x 10,8 menitton = 64,0 menit Waktu unloading = 5,930 ton x 9,8 menitton = 58,1 menit Waktu Total = 15 + 2.277 + 64,0 + 58,1 x 1 + 0,15 = 2.776,2 2.777 menit Perhitungan waktu total untuk setiap horizon perencanaan pendistribusian barang PT. Pos indonesia Medan bulan Desember 2011 dapat dilihat pada tabel 5.12. Tabel 5.12. Waktu Total Setiap Horizon Perencanaan Bulan Desember 2011. No Total Waktu menit 1 2777 2 2814 3 2821 4 2801 5 2807 6 2783 7 2768 8 2788 9 2799 10 2775 11 2765 12 2802 13 2784 Universitas Sumatera Utara

4. Jumlah Mobil Angkut Minimum

Jumlah mobil angkut yang dibutuhkan dapat dirumuskan: Jumlah mobil angkut minimum = Availabilitas mobil angkut adalah jumlah ketersediaan waktu mobil angkut untuk dioperasikan. Avaibilitas mobil angkut setiap hari adalah sebesar 960 menit. Contoh jumlah mobil untuk Horizon Perencanaan I Jumlah mobil angkut minimum = 27771920 menit = 1,4 armada. Perhitungan jumlah armada yang digunakan untuk setiap horizon perencanaan dapat dilihat pada tabel 5.13. Tabel 5.13. Jumlah Armada Setiap Horizon Perencanaan No Jumlah Armada unit 1 1,4 2 1,5 3 1,5 4 1,5 5 1,5 6 1,4 7 1,4 8 1,5 9 1,5 10 1,4 11 1,4 12 1,5 13 1,4 Universitas Sumatera Utara

5. Pembentukan Subrute

Penyusunan rute didasarkan oleh data masukan, yaitu: a. Jumlah pengiriman ke setiap Kantor Pos Pemeriksa Jumlah pengiriman ke setiap Kantor Pos Pemeriksa dapat dilihat pada Tabel 5.2 yang terdapat pada pengumpulan data. b. Jumlah dan kapasitas alat angkut kendaraan Kendaraan yang digunakan untuk melakukan proses pengiriman pada jenis layanan Paket Pos berjumlah total 7 unit. Kapasitas muatan alat angkut adalah 7 ton berjumlah 5 unit dan 2 ton berjumlah 2 unit. c. Waktu tersedia untuk distribusi PT. Pos Indonesia Medan Waktu yang tersedia untuk proses pendistribusian dalam satu hari adalah: Waktu total kerja – waktu istirahat Untuk hari minggu sampai jumat: Waktu distribusi = 1320-360 = 960 e. Jarak antar lokasi adalah hasil pengukuran pada peta Kota Medan sesuai dengan data alamat lokasi dengan menggunakan skala tertentu. Jarak antar lokasi terdapat pada Tabel 5.5. Dalam pembentukan sub rute digunakan metode saving matriks. Metode saving matriks pada hakikatnya adalah metode untuk meminimumkan jarak atau waktu dan ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Berikut ini langkah-langkah pembentukan subrute distribusi dengan menggunakan metode saving matriks, yaitu: Universitas Sumatera Utara 4. Identifikasi Matriks Jarak Pada langkah pertama ini diperlukan jarak antara Kantor Pusat Medan dengan setiap Kantor Pos Pemeriksa dan jarak antar Kantor Pos Pemeriksa. Jarak riil yang akan digunakan untuk pembentukan sub rute dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Matriks Jarak dari KPM ke Kprk dan Antar Kprk 5. Mengidentifikasi matriks penghematan saving matriks Pada langkah ini, diasumsikan bahwa setiap kantor Pos Pemeriksa akan dikunjungi oleh satu armada secara eksklusif yang akan meyebabkan adanya 11 rute yang berbeda dengan satu masing-masing tujuan. Saving matriks mempresentasikan penghematan yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan Kota KPM km Bji km Lpm km Kjh km Ksr km Rpt km Ttg km Psr km Blg km Trt km Sbg km Psp km KPM Bji 24 Lpm 29 53 Kjh 75 99 104 Ksr 170 194 199 245 Rpt 302 326 331 377 132 Ttg 87 111 58 162 83 215 Psr 136 160 108 211 133 264 50 Blg 243 267 214 318 239 371 156 107 Trt 292 316 263 367 288 420 205 156 49 Sbg 356 380 326 431 352 484 269 220 113 64 Psp 445 469 416 520 441 573 358 309 202 153 89 Universitas Sumatera Utara dua atau lebih Kantor Pos Pemeriksa dalam satu rute. Untuk perhitungan penghematan jarak dapat mengunakan persamaan: Sx,y = J KPM,Kx + JKPM,Ky – Jx,y Dimana: Sx,y = Penghematan Jarak J KPM,x = Jarak KPM ke Kx J KPM,y = Jarak KPM ke Ky J x,y = Jarak Kx ke Ky Berikut ini contoh perhitungan penghematan jarak untuk Kantor Pos Pemeriksa Binjai dan Lubuk pakam dengan menggunakan formula diatas: SBji,Lpm = J KPM, Ksr + JKPM, Rpt – JKsr, Rpt = 24 + 29 – 53 = 0 km Perhitungan perhematan jarak untuk setiap Kantor Pos Pemeriksa dapat dilihat pada tabel 5.15. 6. Mengalokasikan Kantor Pos Pemeriksa ke rute Dengan menggunakan tabel penghematan jarak diatas, dapat dilakukan alokasi Kantor Pos Pemeriksa ke dalam rute. Pada tahap awal, setiap Kantor Pos Pemeriksa dialokasikan ke rute yang berbeda. Keseluruhan rute akan ditunjukkan pada tabel 5.16. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Matriks Penghematan Jarak Antar Kprk Dari 11 rute yang terbentuk dapat dilakukan pengabungan sampai pada batas kapasitas armada yang digunakan. Pada penelitian ini, diasumsikan kendaraaan dapat diisi penuh 100 dengan diberikan nilai tolerasi 5. Nilai 100 ini diberikan karena karyawan sudah ahli dalam menyusun barang pada mobil angkut yang digunakan, sedangkan toleransi yang diberikan 5 berdasarkan adanya kemungkinan ukuran dan volume barang yang diangkut adalah berbeda-beda. Armada yang digunakan adalah mobil dengan kapasitas 7 ton dan 2 ton. Untuk mobil 7 ton dengan nilai toleransi 5 maka kapasitas yang diizinkan adalah 7 x 0,95 = 6,65 ton atau 6.650 kg. Untuk mobil 2 ton dengan nilai toleransi 5 maka kapasitas yang diizinkan adalah 2 x 0,95 = 1,9 ton atau 1.900 kg. Kota Bji km Lpm km Kjh km Ksr km Rpt km Ttg km Psr km Blg km Trt km Sbg km Psp km Bji Lpm Kjh Ksr Rpt 340 Ttg 58 174 174 Psr 57 173 174 173 Blg 58 174 174 174 272 Trt 58 174 174 174 272 486 Sbg 59 174 174 174 272 486 584 Psp 58 174 174 174 272 486 584 712 Universitas Sumatera Utara Penggabungan akan dilakukan dari nilai penghematan yang paling besar dengan menggunakan kapasitas mobil angkut terbesar yaitu 6.650 kg. Penghematan terbesar dimulai dari 712 km yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan Sbg dengan Psp. Jumlah beban adalah 1926,5 + 663,3 kg = 2589,8 kg ≤ 6.650 kg sehingga penggabungan layak dilakukan dan dapat dilihat pada tabel 5.17. Tabel 5.16. Langkah Awal Semua Kprk Memiliki Rute Terpisah Selanjutnya penghematan terbesar kedua adalah 584 km yang merupakan penghematan dari Trg dengan Sbg. Karena Sbg sudah satu rute degan Psp, maka Trg bergabung dengan rute tersebut dengan jumlah beban adalah 2589,8 + 798,1 kg = 3387,9 kg ≤ 6.650 kg sehingga rute yang dibentuk masih layak dan dapat ditunjukkan pada tabel 5.18. Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Bji Rute1 Lpm Rute2 Kjh Rute3 Ksr Rute4 Rpt Rute5 340 Ttg Rute6 58 174 174 Psr Rute7 57 173 174 173 Blg Rute8 58 174 174 174 272 Trt Rute9 58 174 174 174 272 486 Sbg Rute10 59 174 174 174 272 486 584 Psp Rute11 58 174 174 174 272 486 584 712 Demand Kg 229,2 302,0 555,0 487,8 172,8 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17. Pengabungan Rute Sbg dengan Psp Tabel 5.18. Pengabungan Rute Trg dengan Sbg Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Bji Rute1 Lpm Rute2 Kjh Rute3 Ksr Rute4 Rpt Rute5 340 Ttg Rute6 58 174 174 Psr Rute7 57 173 174 173 Blg Rute8 58 174 174 174 272 Trt Rute9 58 174 174 174 272 486 Sbg Rute10 59 174 174 174 272 486 584 Psp Rute10 58 174 174 174 272 486 584 712 Demand Kg 229,2 302,0 555,0 487,8 172,8 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Bji Rute1 Lpm Rute2 Kjh Rute3 Ksr Rute4 Rpt Rute5 340 Ttg Rute6 58 174 174 Psr Rute7 57 173 174 173 Blg Rute8 58 174 174 174 272 Trt Rute9 58 174 174 174 272 486 Sbg Rute9 59 174 174 174 272 486 584 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18. Pengabungan Rute Trg dengan Sbg Lanjutan Penghematan jarak selanjutnya adalah 486 km yang merupakan penghematan jarak dari Blg dengan Trg sehingga jumlah beban adalah 3387,9 + 1383,7 kg = 4.771,6 kg ≤ 6.650 kg sehingga rute yang terbentuk masih layak digunakan dan dapat dilihat pada tabel 5.19. Tabel 5.19. Pengabungan Rute Trg dengan Blg Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Psp Rute9 58 174 174 174 272 486 584 712 Demand Kg 229,2 302,0 555,0 487,8 172,8 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Bji Rute1 Lpm Rute2 Kjh Rute3 Ksr Rute4 Rpt Rute5 340 Ttg Rute6 58 174 174 Psr Rute7 57 173 174 173 Blg Rute8 58 174 174 174 272 Trt Rute8 58 174 174 174 272 486 Sbg Rute8 59 174 174 174 272 486 584 Psp Rute8 58 174 174 174 272 486 584 712 Demand Kg 229,2 302,0 555,0 487,8 172,8 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 Universitas Sumatera Utara Penghematan selanjutnya adalah 340 km yang merupakan penghematan jarak dari Ksr dengan Rpt, sehingga terbentuk rute dengan jumlah beban adalah 487,8 + 172,8 kg = 660,6 kg ≤ 6.650 kg dan rute tersebut layak dan dapat dilihat pada tabel 5.20. Tabel 5.20. Pengabungan Rute Ksr dengan Rpt Penghematan selanjutnya adalah 272 km yang merupakan penghematan dari Psr dengan Blg, sehingga terbentuk rute dengan jumlah beban adalah 4.771,6 + 1141,1 kg = 5912,7 kg ≤ 6.650 kg dan rute tersebut layak yang dapat dilihat pada tabel 5.21. Penghematan selanjutnya adalah 174 km yang merupakan penghematan Rpt dengan Ttg dengan jumlah beban adalah 660,6 + 153,0 kg = 813,6 kg ≤ 6.650 kg sehingga masih layak menjadi satu rute dan dapat dilihat pada tabel 5.22. Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Bji Rute1 Lpm Rute2 Kjh Rute3 Ksr Rute4 Rpt Rute4 340 Ttg Rute6 58 174 174 Psr Rute7 57 173 174 173 Blg Rute8 58 174 174 174 272 Trt Rute8 58 174 174 174 272 486 Sbg Rute8 59 174 174 174 272 486 584 Psp Rute8 58 174 174 174 272 486 584 712 Demand Kg 229,2 302,0 555,0 487,8 172,8 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Pengabungan Rute Psr dengan Blg Tabel 5.22. Pengabungan Rute Ttg dengan Rpt Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Bji Rute1 Lpm Rute2 Kjh Rute3 Ksr Rute4 Rpt Rute4 340 Ttg Rute6 58 174 174 Psr Rute7 57 173 174 173 Blg Rute7 58 174 174 174 272 Trt Rute7 58 174 174 174 272 486 Sbg Rute7 59 174 174 174 272 486 584 Psp Rute7 58 174 174 174 272 486 584 712 Demand Kg 229,2 302,0 555,0 487,8 172,8 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Bji Rute1 Lpm Rute2 Kjh Rute3 Ksr Rute4 Rpt Rute4 340 Ttg Rute4 58 174 174 Psr Rute7 57 173 174 173 Blg Rute7 58 174 174 174 272 Trt Rute7 58 174 174 174 272 486 Sbg Rute7 59 174 174 174 272 486 584 Psp Rute7 58 174 174 174 272 486 584 712 Demand Kg 229,2 302,0 555,0 487,8 172,8 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 Universitas Sumatera Utara Dan untuk Kantor Pos Pemeriksa lainnya yaitu Bji, Lpm dan Kjh tidak memiliki penghematan jarak digabungkan dengan rute 4 menghasilkan rute 1 karena kapasitas masih memenuhi alat angkut yaitu 813,6 + 229,2+ 302,0+555,0 kg = 1.899,8 kg ≤ 6.650 kg dan dapat dilihat pada tabel 5.23. Tabel 5.23. Pengabungan Rute Bji, Lpm dan Kjh dengan Rute 1 Sehingga sub rute yang terbentuk adalah 2 sub rute yaitu: - Sub Rute 1 Kantor Pos Pemeriksa terpilih: [KP Medan Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg KP Medan] - Sub Rute 2 Kantor Pos Pemeriksa terpilih: [KP Medan Psr Blg KTrt Sbg Psp KP Medan] Rute Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg Psr Blg Trt Sbg Psp Bji Rute 1 Lpm Rute 1 Kjh Rute 1 Ksr Rute 1 Rpt Rute 1 340 Ttg Rute 1 58 174 174 Psr Rute 2 57 173 174 173 Blg Rute 2 58 174 174 174 272 Trt Rute 2 58 174 174 174 272 486 Sbg Rute 2 59 174 174 174 272 486 584 Psp Rute 2 58 174 174 174 272 486 584 712 Demand Kg 229,2 302,0 555,0 487,8 172,8 153,0 1141,1 1383,7 798,1 1926,5 663,3 Universitas Sumatera Utara Sub rute tersebut berlaku pada proses pengiriman barang pada PT. Pos Indonesia Medan selama bulan Desember 2011 karena pada penentuan sub rute di atas didasarkan pada hari pengiriman barang dengan demand terbesar sehingga untuk pengiriman barang pada hari selanjutnya dengan demand yang lebih kecil, kapasitas alat angkut yang digunakan akan mampu menampung jumlah barang yang akan dikirim. Untuk sub rute 1, karena total demand adalah 1.899,8 kg ≤ 1900 kg kapasitas yang diberikan untuk mobil 2 ton maka digunakan mobil angkut dengan kapasitas 2 ton. Untuk sub rute 2, total demand 5912,7 ≤ 6.650 kg maka tetap menggunakan mobil angkut dengan kapasitas 7 ton. Sehingga pada pendistribusian barang hanya menggunakan 2 unit mobil angkut.

6. Pemeriksaan Waktu Tersedia

a. Sub Rute 1 Kantor Pos Pemeriksa terpilih : [KP Medan Bji Lpm Kjh Ksr Rpt Ttg KP Medan] Jumlah order = 1.899,8 kg Jarak total = 24 + 53 + 104 + 245 + 132 + 215 + 87 km = 860 km Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut : - Waktu set up mobil angkut = 15 menit - Waktu perjalanan total = 860 km 40 km per jam = 21,5 jam = 1.290 menit - Waktu Loading = 1,900 x 8,6 menit = 16,3 menit - Waktu Unloading = 1,900 x 9,7 menit = 18,4 menit Waktu total = 15+1.290+16,3+18,4 x 1+0.15 = 1.540,6 ≈ 1.541 menit Universitas Sumatera Utara b. Sub Rute 2 Kantor Pos Pemeriksa terpilih : [KP Medan Psr Blg Trt Sbg Psp KP Medan] Jumlah order = 5912,7 kg Jarak total = 136 + 107 + 49 + 64 +89 + 445 km = 890 km Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut : - Waktu set up mobil angkut = 15 menit - Waktu perjalanan total = 890 40 km per jam = 22,25 jam = 1.335 menit - Waktu Loading = 5,913 x 10,8 menit = 63,9 menit - Waktu Unloading = 5,913 x 9,8 menit = 58,0 menit Waktu total = 15 + 1.335 + 63,9 + 58,0 x 1+0.15 = 1.692,6 ≈ 1.693 menit Hasil perhitungan pemeriksaan waktu tersedia dapat dilihat pada tabel 5.24. Tabel 5.24. Rekapitulasi Perhitungan Pemeriksaan Waktu Tersedia Sub Rute Jarak km Waktu Distribusi menit Waktu Tersedia menit 1 860 1.541 1920 2 890 1.693 1920 Total 1750 3.234 3.840 Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa waktu distribusi tiap sub rute lebih kecil dari waktu yang tersedia, sehingga waktu distribusi tersebut feasible. Feasible adalah suatu kondisi dimana waktu trip lebih kecil dari waktu yang tersedia sehingga rute tersebut dapat dijalani sesuai dengan jumlah mobil angkut yang telah diperhitungkan. Universitas Sumatera Utara

7. Pemeriksaan Kantor Pos Pemeriksa

Setelah pemetaan Kantor Pos Pemeriksa dilakukan, kemudian diperiksa kembali keseluruhan Kantor Pos Pemeriksa apakah semua Kantor Pos Pemeriksa telah terpetakan secara keseluruhan. Dan dari data diatas semua Kantor Pos Pemeriksa sudah terpetakan.

5.2.6. Sub Rute yang Terbentuk

Sub rute yang terbentuk akan ditentukan urutan Kantor Pos Pemeriksa yang dikunjungi sehingga akan meminimumkan jarak tempuh perjalanan dalam melakukan proses pendistribusian barang. 5.2.6.1.Pengolahan Data Sub Rute 1 Sub-rute 1 yang terbentuk akan diolah lagi untuk mendapatkan rute yang lebih baik yaitu:

1. Penentuan Rute Terpendek

Penentuan rute terpendek untuk sub rute 1 menggunakan metode nearest neighbor, dimana metode ini menggunakan prinsip sederhana yaitu selalu menambahkan Kantor Pos Pemeriksa yang akan dituju yang memiliki jarak paling dekat dengan Kantor Pos Pemeriksa yang dikunjungai terakhir. Data jarak antara Kantor Pos Pusat Medan dengan Kantor Pos Pemeriksa dan jarak antar Kantor Pos Pemeriksa pada Sub rute 1 terdapat pada tabel 5.25. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25. Jarak Antar Kantor Pos Pemeriksa pada Sub Rute 1 Perhitungan jarak tempuh dengan menggunakan metode nearest neighbor adalah sebagai berikut: a. Iterasi 1 Perjalanan dari Kantor Pos Pusat Medan KPM ke setiap Kantor Pos Pemeriksa Kprk, ada 6 kemungkinan untuk kunjungan pertama pada Sub rute 1, yaitu: 1. Menuju Kprk Binjai Bji dengan jarak 24 km 2. Menuju Kprk Lubuk pakam Lpm dengan jarak 29 km 3. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 75 km 4. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 170 km 5. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 302 km 6. Menuju Kprk Tebing tinggi Ttg dengan jarak 87 km Dari 6 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang pertama dari kantor Pos Pusat Medan adalah Kprk Binjai Bji karena memiliki jarak Kota KPM Km Bji Km Lpm Km Kjh Km Ksr Km Rpt Km Ttg Km KPM Bji 24 Lpm 29 53 Kjh 75 99 104 Ksr 170 194 199 245 Rpt 302 326 331 377 132 Ttg 87 111 58 162 83 215 Universitas Sumatera Utara paling dekat dengan Kantor Pos Pusat Medan sehingga dari Kantor Pos Pusat Medan langsung menuju Kprk Binjai dengan jarak 24 km dan urutan sementara perjalanan dalam Sub rute 1 adalah KPM → Bji b. Iterasi 2 Perjalanan dari Kprk Binjai ke Kprk selanjutnya memiliki 5 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam sub rute 1 yaitu: 1. Menuju Kprk Lubuk pakam Lpm dengan jarak 53 km 2. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 99 km 3. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 194 km 4. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 326 km 5. Menuju Kprk Tebing tinggi Ttg dengan jarak 111 km Dari 5 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Lubuk pakam Lpm karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Binjai Bji sehingga dari Kprk Binjai langsung menuju Kprk Lubuk pakam dengan jarak 53 km dan urutan sementara perjalanan Sub rute 1 adalah KPM → Bji →Lpm c. Iterasi 3 Perjalanan dari Kprk Lubuk pakam ke Kprk selanjutnya memiliki 4 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam sub rute 1 yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 104 km 2. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 199 km 3. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 331 km Universitas Sumatera Utara 4. Menuju Kprk Tebing tinggi Ttg dengan jarak 58 km Dari 4 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Tebing tinggi Ttg karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Lubuk pakam Lpm sehingga dari Kprk Lubuk pakam langsung menuju Kprk Tebing tinggi dengan jarak 58 km dan urutan sementara perjalanan Sub rute 1 adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg d. Iterasi 4 Perjalanan dari Kprk Tebing tinggi ke Kprk selanjutnya memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam sub rute 1 yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 162 km 2. Menuju Kprk Kisaran Ksr dengan jarak 83 km 3. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 215 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk kisaran Ksr karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Tebing tinggi Ttg sehingga dari Kprk Tebing tinggi langsung menuju Kprk Kisaran dengan jarak 83 km dan urutan sementara perjalanan Sub rute 1 adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg → Ksr e. Iterasi 5 Perjalanan dari Kprk Kisaran ke Kprk selanjutnya memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam sub rute 1 yaitu: 1. Menuju Kprk Kaban jahe Kjh dengan jarak 245 km 2. Menuju Kprk Rantau parapat Rpt dengan jarak 132 km Universitas Sumatera Utara Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Rantau parapat Rpt karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Kisaran Ksr sehingga dari Kprk Kisaran langsung menuju Kprk Rantau parapat dengan jarak 132 km dan urutan sementara perjalanan Sub rute 1 adalah KPM → Bji → Lpm → Ttg → Ksr → Rpt f. Iterasi 6 Perjalanan selanjutnya dari Kprk Rantau parapat adalah ke Kprk Kaban jahe dengan jarak 377 km. Sehingga urtutan kunjungan Kantor Pos Pemeriksa pada sub rute 1 adalah: KP Medan → Kprk Binjai → Kprk Lubuk pakam → Kprk Tebing tinggi → Kprk Kisaran → Kprk Rantau parapat → Kprk Kaban jahe → KP Medan. Total jarak = 24 + 53 + 58 + 83 + 132 + 377 + 75 = 802 km. 2.Waktu Distribusi Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut : - Waktu set up mobil angkut = 15 menit - Waktu perjalanan total = 802 km40 km per jam = 20,05 jam = 1.203 menit - Waktu Loading = 1,900 x 8,6 menit = 16,3 menit - Waktu Unloading = 1,900 x 9,7 menit = 18,4 menit Waktu total = 15+1.203+16,3+18,4 = 1.252,7 menit Waktu total dengan allowance = 1.252,7 menit x 1+0.15 = 1.440,6 ≈ 1.441 menit

3. Jumlah mobil angkut minimum

Jumlah mobil angkut yang dibutuhkan adalah: Universitas Sumatera Utara Jumlah mobil angkut minimum = 1.441 1920 menit = 0,75 ≈ 1 mobil angkut. Sehingga mobil angkut yang digunakan untuk sub rute 1 ini adalah 1 mobil angkut dengan kapasitas 2 ton barang.

5.2.6.2. Pengolahan Data Sub Rute 2

Sub-rute 2 yang terbentuk akan diolah lagi untuk mendapatkan rute yang lebih baik yaitu:

1. Penentuan Rute Terpendek

Penentuan rute terpendek untuk sub rute 2 menggunakan metode nearest neighbor, dimana metode ini menggunakan prinsip sederhana yaitu selalu menambahkan Kantor Pos Pemeriksa yang akan dituju yang memiliki jarak paling dekat dengan Kantor Pos Pemeriksa yang dikunjungai terakhir. Data jarak antara Kantor Pos Pusat Medan dengan Kantor Pos Pemeriksa dan jarak antar Kantor Pos Pemeriksa pada Sub rute 2 terdapat pada tabel 5.26. Tabel 5.26. Jarak Antar Kantor Pos Pemeriksa Pada Sub Rute 2 Kota KPM Km Psr Km Blg Km Trt Km Sbg Km Psp Km KPM Psr 136 Blg 243 107 Trt 292 156 49 Sbg 356 220 113 64 Psp 445 309 202 153 89 Universitas Sumatera Utara Perhitungan jarak tempuh dengan menggunakan metode nearest neighbor adalah sebagai berikut: a. Iterasi 1 Perjalanan dari Kantor Pos Pusat Medan KPM ke setiap Kantor Pos Pemeriksa Kprk, ada 5 kemungkinan untuk kunjungan pertama pada Sub rute 2, yaitu: 1. Menuju Kprk Pematang siantar Psr dengan jarak 136 km 2. Menuju Kprk Balige Blg dengan jarak 243 km 3. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 292 km 4. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 356 km 5. Menuju Kprk Padang Sidempuan Psp dengan jarak 445 km Dari 5 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang pertama dari kantor Pos Pusat Medan adalah Kprk Pematang siantar Psr karena memiliki jarak paling dekat dengan Kantor Pos Pusat Medan sehingga dari Kantor Pos Pusat Medan langsung menuju Kprk Pematang siantar Psr dengan jarak 136 km dan urutan sementara perjalanan dalam Sub rute 2 adalah KPM → Psr b. Iterasi 2 Perjalanan dari Kprk Pematang siantar ke Kprk selanjutnya memiliki 4 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam sub rute 2 yaitu: 1. Menuju Kprk Balige Blg dengan jarak 107 km 2. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 156 km 3. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 220 km Universitas Sumatera Utara 4. Menuju Kprk Padang Sidempuan Psp dengan jarak 309 km Dari 4 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Balige Blg karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Pematang siantar Psr sehingga dari Kprk Pematang siantar Psr langsung menuju Kprk Balige dengan jarak 107 km dan urutan sementara perjalanan Sub rute 1 adalah KPM → Psn →Blg c. Iterasi 3 Perjalanan dari Kprk Balige ke Kprk selanjutnya memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam sub rute 2 yaitu: 1. Menuju Kprk Tarutung Trt dengan jarak 49 km 2. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 113 km 3. Menuju Kprk Padang Sidempuan Psp dengan jarak 202 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Tarutung Trt karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Balige Blg sehingga dari Kprk Balige langsung menuju Kprk tarutung dengan jarak 49 km dan urutan sementara perjalanan Sub rute 1 adalah KPM → Psn →Blg → Trt d. Iterasi 4 Perjalanan dari Kprk Tarutung ke Kprk selanjutnya memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam sub rute 2 yaitu: 1. Menuju Kprk Sibolga Sbg dengan jarak 64 km 2. Menuju Kprk Padang Sidempuan Psp dengan jarak 153 km Universitas Sumatera Utara Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang selanjutnya adalah Kprk Sibolga Sbg karena memiliki jarak paling dekat dengan Kprk Tarutung Trt sehingga dari Kprk Tarutung langsung menuju Kprk Sibolga dengan jarak 64 km dan urutan sementara perjalanan Sub rute 1 adalah KPM → Psn →Blg → Trt → Sbg e. Iterasi 5 Perjalanan selanjutnya dari Kprk Sibolga adalah ke Kprk Padang sidempuan dengan jarak 89 km. Sehingga urtutan kunjungan Kantor Pos Pemeriksa pada sub rute 1 adalah: KP Medan → Kprk Pematang siantar → Kprk Balige → Kprk Tarutung → Kprk Sibolga →Kprk Padang Sidempuan → KP Medan. Total jarak = 136 + 107 + 49 + 64 + 89 + 445 = 890 km. 2.Waktu Distribusi Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut : - Waktu set up mobil angkut = 15 menit - Waktu perjalanan total = 890 km40 km per jam = 22,25 jam = 1.335 menit - Waktu Loading = 5,913 x 10,8 menit = 63,8 menit - Waktu Unloading = 5,913 x 9,8 menit = 57,9 menit Waktu total = 15+1.335+63,8+57,9 = 1.471,7 menit Waktu total dengan allowance = 1.471,7 menit x 1+0.15 = 1.692,6 ≈ 1.693 menit

3. Jumlah mobil angkut minimum

Jumlah mobil angkut yang dibutuhkan adalah: Universitas Sumatera Utara Jumlah mobil angkut minimum = 1.693 1.920 menit = 0,88 ≈ 1 mobil angkut. Sehingga mobil angkut yang digunakan untuk sub rute 2 ini adalah 1 mobil angkut dengan kapasitas 7 ton barang. Rute usulan pendistribusi barang PT. Pos Indonesia Medan yang terbentuk terdapat pada tabel 5.27. Tabel 5.27. Rute Usulan Untuk Distribusi PT. Pos Indonesia Medan Sub Rute Jumlah kprk Demand ton Jarak km Waktu Tempuh menit Jumlah Mobil Kapasitas Mobil 1 6 5,913 802 1.441 1 unit 2 ton 2 5 1,900 890 1.693 1 unit 7 ton Total 11 7,813 1692 3.134 2 unit 9 ton

5.2.7. Penentuan Biaya Transportasi Sub Rute

Biaya transportasi alat angkut terdiri dari biaya operasional biaya bahan bakar dan biaya maintenance. Biaya maintenance tidak perlu diperbandingkan dikarenakan tidak dibahas dalam penelitian ini. Dalam melakukan proses pendistribusian barang, perusahaan menggunakan mobil dengan kapasitas 7 ton dan 2 ton. Dimana, mobil dengan kapasitas 7 ton mengunakan bahan bakar dengan perbandingan 1: 12, yang artinya dengan bahan bakar 1 liter jarak yang ditempauh oleh mobil adalah 12 km. Untuk mobil dengan kapasitas 2 ton memiliki perbandingan 11: 15, yang berarti mobil angkut menghabiskan bahan bakar 1 liter untuk menempuh jarak 15 km. Biaya transportasi tiap sub rute PT. Pos Indonesia Medan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

5.2.7.1. Penentuan Biaya Transportasi Sub Rute 1

Jalur tempuh : KP Medan → Kprk Binjai → Kprk Lubuk pakam → Kprk Tebing tinggi → Kprk Kisaran → Kprk Rantau parapat → Kprk Kaban jahe → KP Medan. Total jarak = 802 km. Mobil angkut : Mobil box kapasitas 2 ton Biaya operasional: - Bahan bakar yang dibutuhkan = 802 km 15 km per liter = 53,46 ℓ ≈ 54 ℓ - Biaya bahan bakar solar = 54 ℓ x Rp 4.500 = Rp 243.000 Biaya transportasi dalam satu rute = Rp 243.000

5.2.7.1. Penentuan Biaya Transportasi Sub Rute 2

Jalur tempuh : KP Medan → Kprk Pematang siantar → Kprk Balige → Kprk Tarutung → Kprk Sibolga →Kprk Padang Sidempuan → KP Medan. Total jarak = 890 km Mobil angkut : Mobil box kapasitas 7 ton Biaya operasional: - Bahan bakar yang dibutuhkan = 890 km 12 km per liter = 74,17 ℓ ≈ 75 ℓ - Biaya bahan bakar solar = 75 ℓ x Rp 4.500 = Rp 337.500 Biaya transportasi dalam satu rute = Rp 337.500 Biaya transportasi yang dihabiskan oleh perusahaan bulan Desember 2011 adalah: Biaya total = 12 x Rp.243.000 + 12 x Rp.337.500 = Rp.6.966.000 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Sub Rute Distribusi

Perbandingan antara sub rute distribusi yang digunakan oleh perusahaan dengan sub rute distribusi yang diusulkan diuraikan pada tabel 6.1. Tabel 6.1. Perbandingan Sub Rute distribusi Rute Perusahaan Rute Usulan Sub Rute Urutan Kprk Sub Rute Urutan Kprk 1 KPM →Ttg → Ksr → Rpt → KPM 1 KPM → Bji → Lpm → Ttg → Ksr → Rpt → Kjh → KPM 2 KPM → Bji → Kjh → KPM 2 KPM → Psr → Blg → Trt → Sbg → Psp → KPM 3 KPM → Lpm → Psr → Blg → Trt → Sbg → Psp → KPM Dari tabel di atas terlihat bahwa terjadi pengurangan sub rute yang terbentuk pada rute distribusi yang diusulkan dibandingkan dengan sub rute yang dijalankan perusahaan selama ini. Dimana pada rute distribusi yang diusulkan terdapat 2 sub rute sedangkan rute distribusi perusahaan terdapat 3 sub rute. Hal ini dapat terjadi karena dalam pembentukan sub rute yang diusulkan telah mempertimbangkan jarak tempuh perjalanan dan penggunaan kapasitas alat angkut sehingga menghasilkan sub rute yang lebih minimum. Pembentukan sub Universitas Sumatera Utara