Alat-alat tersebut adalah: - Stop watch
- Lembaran-lembaran pengamatan - Papan pengamatan
- Pena atau pensil dan alat tulis
3.8.2. Melakukan Pengukuran Waktu Kerja
11
Pengukuran pendahuluan pertama dilakukan dengan melakukan beberapa buah pengukuran yang banyaknya ditentukan oleh pengukur. Setelah pengukuran
tahap pertama dilakukan, maka dilakukan uji keseragaman data, menghitung jumlah pengamatan yang diperlukan, dan bila pengukuran pendahuluan belum
mencukupi jumlahnya, maka akan dilakukan pengukuran pendahuluan tahap kedua. Setelah pengukuran tahap kedua selesai, maka akan diikuti lagi dengan
ketiga, hal seperti diatas bila perlu dilanjutkan dengan pengukuran pendahuluan Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat
waktu-waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan diatas.
Hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan melakukan pengukuran pendahuluan adalah untuk mengetahui berapa kali
pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan kenyakinan yang telah ditetapkan pada saat menjalankan langkah penetapan tujuan.
11
Ibid., hl 131.
Universitas Sumatera Utara
tahap ketiga. Begitu seterusnya sampai jumlah keseluruhan mencukupi untuk tingkat kepercayaan dan ketelitian yang dikehendaki.
1. Menguji keseragaman data Secara teoritis, menguji keseragaman data adalah pekerjaan yang berdasarkan
teori-teori statistik tentang peta-peta control yang biasa digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas di pabrik-pabrik atau tempat kerja lain.
Pengukuran waktu kerja dilakukan terhadap sistem kerja yang dipandang telah baik. Namun sering kali operator atau pekerja tidak mengetahui terjadinya
perubahan-perubahan dalam system kerja. Memang perubahan merupakan suatu yang yang wajar, karena bagaimanapun juga suatu system tidak dapat
dipertahankan tetap harus terus-menerus pada keadaan yang tetap sama. Keadaan sistem yang selalu berubah dapat diterima, asalkan perubahannya adalah memang
sepantasnya terjadi. Akibat perubahan system kerja ini, waktu penyelesaian yang dihasilkan sistem selalu berubah-ubah, namun harus dalam batas kewajaran.
Dengan kata lain, harus seragam. Mendapatkan data yang seragam adalah yang menjadi tugas pengukur.
Ketidakseragaman data dapat terjadi tanpa disadari, sehingga dibutuhkan suatu alat yang dapat mendeteksi. Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data,
merupakan batas seragam tidaknya data. Data dikatakan seragam bila berada diantara kedua batas kontrol, dimana data berasal dari sistem yang sama dan data
dikatakan tidak seragam, yaitu berasal dari sistem yang berbeda jika berada di luar batas kontrol.
Universitas Sumatera Utara
Data yang telah diperoleh dari pengukuran waktu kerja, sebelum digunakan untuk perhitungan selanjutnya, lebih dahulu diadakan pengontrolan atau pengujian
terhadap keseragaman data. Pengujian keseragaman data ini, diteliti dengan peta kontrol.
12
12
Sritomo, Wignjosoebroto, op.cit., hl. 194.
Langkah-langkah dalam pengujian keseragaman data, yaitu: a. Menghitung rata – rata
dimana : x
i
= Besarnya waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran pendahuluan dilakukan
n = Banyaknya pengukuran yang dilakukan b. Menghitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian
σ = dimana :
N = Jumlah pengamatan pendahuluan yang telah dilakukan = Waktu rata-rata
= Standar deviasi c. Menentuakan batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB, untuk
tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 adalah: BKA = + 2
BKB = - 2 2. Menghitung pengukuran yang sebenarnya diperlukan
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan jumlah pengkuran waktu kerja yang sebenarnya diperlukan tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95, maka
dipergunakan rumus:
2 2
2
40
−
=
∑ ∑
∑
X X
X N
N
Dimana: N’ = Jumlah pengukuran yang sebenarnya diperlukan N = jumlah data setelah dilakukan uji keseragaman data
3. Bila jumlah pengukuran belum mencukupi Jika diperoleh dari pengujian tersebut ternyata N’ N, maka diperlukan
pengukuran tambahan, tapi jika N’ N maka data pengukuran pendahuluan sudah mencukupi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Pos Indonesia Medan yang berlokasi di Jl.Pos No.1 Medan, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Desember 2011–Januari 2012.
4.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian tindakan action research, dimana penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengambilan data baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk memecahkan permasalahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan temuan-temuan praktis untuk
keperluan pengambilan keputusan-keputusan operasional.
4.3 Objek Penelitian
Objek yang dijadikan dalam penelitian ini adalah proses pendistribusian barang dari Kantor Pos Medan yang menjadi pusat pengiriman barang ke setiap
Kantor Pos Pemeriksa Kprk.
4. 4. Identifikasi Variabel Penelitian
Pada identifikasi variabel akan diuraikan variabel independen dan variabel dependen sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara