cukup lama dan cukup loyal terhadap perusahaan. Lama kerja karyawan di PTPN III Medan merupakan salah satu pertimbangan untuk menentukan besarnya insentif
profit sharing yang dibagikan kepada karyawan.
4.1.3. Penjelasan Responden 1 Penjelasan Responden Atas Variabel Insentif
Profit Sharing
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan untuk variabel insentif profit sharing X
1
disajikan pada Tabel 4.5. Untuk pernyataan bahwa insentif dalam bentuk profit sharing telah sesuai dengan hasil kerja karyawan,
sebagian besar responden menyatakan sesuai skala 4 yaitu sebanyak 64,3, kemudian sebanyak 29,8 menyatakan cukup sesuai, dan selebihnya sebanyak 6
menyatakan sangat sesuai. Dengan demikian bahwa insentif dalam bentuk profit sharing yang diterima karyawan telah sesuai berdasarkan besar kecilnya keuntungan
yang diterima perusahaan.
Tabel 4.5. Tanggapan Responden atas Variabel Insentif Profit Sharing No
. Indikator
5 4
3 2
1 F
F F
F F
1. Insentif dalam bentuk profit sharing telah sesuai
dengan hasil kerja 5
6 5
4 64,
3 25
29,8
Universitas Sumatera Utara
karyawan 2. Setuju dengan sistem
penilaian selama ini sebagai dasar penentuan
insentif 5
8 69
26 31
3. Setuju dengan insentif profit sharing yang
ditentukan perusahaan 1
1,2 5
3 63,
1 30
35,7
4. Kesesuaian besarnya insentif sharing yang
ditentukan perusahaan dengan harapan
5 6
5 6
66, 7
23 27,4
5. Pengaturan insentif sharing di perusahaan
sudah berjalan dengan baik
1 1,2
5 9
70, 2
24 28,6
Sumber: Data Primer, diolah, 2011. Keterangan: 5 : sangat setujusangat sesuaisangat baik
4 : setujusesuaibaik 3 : cukup setuju cukup sesuai cukup baik
2 : tidak setuju tidak sesuai tidak baik
Universitas Sumatera Utara
1 : sangat tidak setujusangat tidak sesuaisangat tidak baik
Untuk pernyataan bahwa setuju dengan sistem penilaian selama ini sebagai dasar penentuan insentif, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak
69, kemudian sisanya sebanyak 31 menjawab cukup setuju. Tingginya persentase responden menyatakan sangat setuju menunjukkan bahwa sistem penilaian
yang berlaku dalam penentuan insentif profit sharing dapat diterima oleh karyawan perusahaan. Sistem penilaian dalam penentuan insentif profit sharing dilakukan
berdasarkan golongan karyawan, lama bekerja, serta kinerja karyawan, sehingga dapat merepresentasikan prestasi kerja karyawan secara keseluruhan.
Untuk pernyataan setuju dengan insentif profit sharing yang ditentukan perusahaan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 63,1,
kemudian sebanyak 35,7 menjawab cukup setuju, dan selebihnya sebanyak 1,2 menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa insentif profit sharing yang
ditentukan perusahaan sudah dapat diterima oleh karyawan dengan baik. Tingginya persentase responden yang menjawab setuju adalah karena karyawan tidak dilibatkan
dalam penentuan insentif profit sharing, tetapi merupakan keputusan manajemen yang harus ditaati. Namun demikian menurut mereka sudah cukup merepresentasikan
keinginan mereka. Untuk pernyataan kesesuaian besarnya insentif profit sharing yang ditentukan
perusahaan dengan harapan, sebagian besar responden menyatakan sesuai yaitu
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 66,7, kemudian sebanyak 27,4 menyatakan cukup sesuai, dan selebihnya sebanyak 6 menyatakan sangat sesuai. Hal ini berarti bahwa mayoritas
karyawan beranggapan bahwa besarnya insentif profit sharing telah sesuai dengan harapan karyawan. Pemberian insentif profit sharing adalah berdasarkan besarnya
keuntungan yang diperoleh perusahaan, sehingga besarnya insentif yang diterima karyawan dapat berubah-ubah.
Untuk pertanyaan apakah pengaturan insentif sharing di perusahaan sudah berjalan dengan baik, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak
70,2, kemudian sebanyak 28,6 menyatakan cukup baik, dan selebihnya sebanyak 1,2 menyatakan sangat baik. Hal ini berarti bahwa pengaturan insentif profit
sharing telah sesuai dengan harapan karyawan dan sesuai dengan aturan yang ditentukan perusahaan. Tingginya persentase responden menyatakan sangat setuju
menunjukkan bahwa pengaturan insentif profit sharing telah berlangsung dengan baik. Pengaturan insentif profit sharing, khususnya dalam penentuan besarnya
insentif yang diterima karyawan ditentukan berdasarkan golongan dan kinerja karyawan, dan dibagikan setiap akhir tahun.
2 Penjelasan Responden Atas Variabel Iklim Kerja
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan untuk variabel iklim kerja X
2
disajikan pada Tabel 4.6. Untuk pernyataan bahwa perusahaan memberikan otonomi yang luas dalam bekerja, sebagian besar responden menyatakan
setuju yaitu sebanyak 61,9, kemudian sebanyak 34,5 menyatakan cukup setuju,
Universitas Sumatera Utara
dan selebihnya sebanyak 3,6 menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa karyawan dapat bekerja sesuai dengan pola kerjanya tetapi tidak bertentangan dengan
peraturan perusahaan, tetapi dalam hal upaya karyawan menggali potensinya untuk memaksimalkan penyelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dapat
dilihat bahwa persentase responden yang menyatakan setuju, cukup tinggi, hal ini karena pemberian otonomi dalam bekerja di dalam perusahaan belum sepenuhnya
terjadi sebagaimana diharapkan, karena walaupun karyawan diberikan otonomi, tetapi tetap harus memperoleh persetujuan dari atasan.
Tabel 4.6. Tanggapan Responden atas Variabel Iklim Kerja No
. Indikator
5 4
3 2
1 F
F F
F F
1. Perusahaan memberikan otonomi yang luas dalam
bekerja 3
3,6 5
2 61,
9 29
34,5
2. Pendelegasian wewenang dari pimpinan kepada
karyawan 3
3,6 5
3 63,
1 28
33,3
3. Komunikasi antara pimpinan dengan
karyawan 1
1,2 5
2 61,
9 31
36,9
Universitas Sumatera Utara
4. Pimpinan percaya terhadap kemampuan
karyawan dalam melaksanakan tanggung
jawab 3
3,6 4
6 54,
8 35
41,7
5. Keterbukaan pimpinan dalam hal pekerjaan
kepada karyawan 6
7,1 5
5 65,
5 23
27,4
6. Sikap simpatik pimpinan manajemen kepada
karyawan 7
8,3 4
7 56,
30 35,7
7. Dukungan pimpinan kepada karyawan dalam
setiap pelaksanaan pekerjaan
8 9,5
5 59,
5 26
31,0
8. Karyawan dapat melihat tujuan perusahaan dengan
jelas 3
3,6 5
7 67.
9 24
28,6
9. Dalam upaya mencapai tujuan, perusahaan
2 2,4
5 6
66, 7
26 31,0
Universitas Sumatera Utara
menyusun perencanaan pekerjaan
10. Kemampuan manajemen perusahaan untuk
menjelaskan tujuan perusahaan kepada
karyawan 4
2 50
42 50
11. Kepribadian teman sekerja di perusahaan
1 1,2
4 5
53, 6
38 45,2
12. Hubungan kerja dengan karyawan lainnya
7 8,3
6 4
76, 2
13 15,5
Sumber: Data Primer, diolah, 2011. Keterangan: 5 : sangat setujusangat baiksangat jelas
4 : setujubaikjelas 3 : cukup setujucukup baikcukup jelas
2 : tidak setujutidak baiktidak jelas 1 : sangat tidak setujusangat tidak baiksangat tidak jelas
Untuk pernyataan pendelegasian wewenang dari pimpinan kepada karyawan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 63,1, kemudian
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 33,3 menjawab cukup baik, selebihnya sebanyak 3,6 menyatakan sangat baik. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan yang direncanakan,
maka setiap karyawan harus memperoleh wewenang dari pimpinan, khususnya pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi pimpinan
tidak ada. Dalam hal komunikasi antara pimpinan dengan karyawan, sebagian besar
responden menyatakan baik yaitu sebanyak 61,9, kemudian sebanyak 36,9 menjawab cukup baik, dan selebihnya sebanyak 1,2 menyatakan sangat baik. Hal
ini berarti bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan dan dalam hubungan kerja di dalam perusahaan, terdapat komunikasi yang baik antara pimpinan dengan karyawan. Dalam
hal ini masih tingginya responden yang memberikan jawaban setuju, karena pada umumnya pimpinan berkomunikasi dengan karyawan hanya berhubungan dengan
pekerjaan, sedangkan dalam komunikasi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan masih belum maksimal.
Untuk pernyataan bahwa pimpinan percaya terhadap kemampuan karyawan dalam melaksanakan tanggung jawabnya, sebagian besar responden menyatakan
setuju yaitu sebanyak 54,8, kemudian sebanyak 41,7 menyatakan cukup setuju, dan selebihnya sebanyak 3,6 menyatakan sangat setuju. Kepercayaan pimpinan
terhadap kemampuan karyawan akan memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya. Sebaliknya akan
mempermudah pimpinan dalam pengawasan dan pengaturan pekerjaan, karena adanya kepercayaan ini berarti terdapat komunikasi yang baik diantara keduanya.
Universitas Sumatera Utara
Masih tingginya jawaban responden dengan 3 adalah karena walaupun pimpinan percaya terhadap kemampuan karyawan, tetapi dalam hal-hal yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan, tetap masih harus memperoleh persetujuan atasan. Untuk pernyataan keterbukaan pimpinan dalam hal pekerjaan kepada
karyawan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 65,5, kemudian sebanyak 27,4 menyatakan cukup setuju, dan selebihnya sebanyak 7,1
menyatakan sangat setuju. Hal ini juga berhubungan dengan kepercayaan pimpinan terhadap karyawan, dimana semakin tinggi kepercayaan pimpinan kepada karyawan,
maka pimpinan akan semakin terbuka dalam hal pekerjaan kepada karyawan. Dalam hal sikap simpatik pimpinanmanajemen kepada karyawan, sebagian
besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 56, kemudian sebanyak 35,7 menyatakan cukup setuju, dan selebihnya sebanyak 8,3 menyatakan sangat setuju.
Adanya simpati dari pimpinanmanajemen perusahaan kepada karyawan juga menunjukkan bahwa pimpinanmanajemen perusahaan dapat memperlakukan
karyawan sebagai sumber daya utama dalam perusahaan. Dalam hal ini menurut karyawan, sikap simpati pimpinan masih perlu ditingkatkan, khususnya yang
berhubungan dengan komunikasi. Dalam hal dukungan pimpinan kepada karyawan dalam setiap pelaksanaan
pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 59,5, kemudian sebanyak 31 menyatakan cukup setuju, dan selebihnya sebanyak 9,5
menyatakan sangat setuju. Menurut sebagian besar responden, kondisi ini berhubungan dengan tanggungjawab yang lebih besar pada posisi yang lebih tinggi,
Universitas Sumatera Utara
sehingga karyawan tetap membutuhkan dukungan pimpinan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Hal ini juga menunjukkan bahwa pekerjaan di dalam perusahaan
bukanlah tanggungjawab pribadi karyawan yang melaksanakan pekerjaan tersebut, tetapi juga merupakan tanggung jawab pimpinan perusahaan.
Untuk pernyataan bahwa karyawan dapat melihat tujuan perusahaan dengan jelas, sebagian besar responden menyatakan jelas yaitu sebanyak 67,9, kemudian
sebanyak 28,6 menyatakan cukup jelas, dan selebihnya sebanyak 3,6 menyatakan sangat jelas. Kemampuan perusahaan melihat tujuan perusahaan akan menyebabkan
karyawan dapat melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin, karena karyawan juga berperan dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Untuk pernyataan bahwa dalam upaya mencapai tujuan, perusahaan
menyusun perencanaan pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 66,7, kemudian sebanyak 31 menyatakan cukup setuju, selebihnya
sebanyak 2,4 menyatakan sangat setuju. Untuk mencapai tujuan perusahaan, terlebih dahulu disusun perencanaan, sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap
pencapaian pelaksanaan pekerjaan pada akhir periode. Untuk pernyataan kemampuan manajemen perusahaan untuk menjelaskan
tujuan perusahaan kepada karyawan, sebagian besar responden menyatakan baik dan cukup baik, masing-masing 50. Kemampuan manajemen dalam menjelaskan tujuan
perusahaan, dalam bentuk pekerjaan akan mempercepat pencapaian tujuan tersebut. Dalam sistem hirarkhi dalam perusahaan pimpinan berwenang terhadap karyawan di
Universitas Sumatera Utara
bawahnya, sehingga pimpinan harus mampu menjelaskan tujuan perusahaan kepada karyawan, tetapi adanya sistem hierarkhi dalam perusahaan, mengakibaktan
komunikasi antara pimpinan dengan karyawan pelaksana jarang terjadi. Untuk pernyataan kepribadian teman sekerja di perusahaan, sebagian besar
responden menyatakan baik yaitu sebanyak 53,6, kemudian sebanyak 45,2 menyatakan cukup baik, selebihnya sebanyak 1,2 menyatakan sangat baik. Kondisi
ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang baik diantara sesama karyawan sehingga masing-masing karyawan saling mengenal kepribadian masing-masing. Hal
ini sesuai dengan jawaban responden terhadap pernyataan hubungan kerja dengan karyawan lainnya, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 76,2,
kemudian sebanyak 15,5 menyatakan cukup baik, selebihnya sebanyak 8,3 menyatakan sangat baik.
3 Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja Karyawan
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan untuk kinerja karyawan Y disajikan dalam Tabel 4.7. Dalam hal kecepatan menyelesaikan
pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan cepat yaitu sebanyak 76,2, kemudian sebanyak 19 menyatakan cukup cepat, selebihnya sebanyak 4,8
menyatakan sangat cepat. Hal ini berarti bahwa karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, sehingga akan mendukung terhada pencapaian target
perusahaan secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal kecepatan mengimplementasikan rencana kerja, sebagian besar responden menyatakan cepat yaitu sebanyak 61,9, kemudian sebanyak 36,9
menyatakan cukup cepat, selebihnya sebanyak 1,2 menyatakan sangat cepat. Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sebagaimana ditentukan, maka karyawan harus dapat
mengimplementasikan rencana kerja secepatnya sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.
Tabel 4.7. Tanggapan Responden atas Variabel Kinerja Pegawai No
. Indikator
5 4
3 2
1 F
F F
F F
1. Kecepatan menyelesaikan pekerjaan
4 4,8
6 4
76, 2
16 19,0
2. Kecepatan mengimplementasikan
rencana kerja 1
1,2 5
2 61,
9 31
36,9
3. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu 5
1 60,
7 33
39,3
Universitas Sumatera Utara
4. Hasil pekerjaan yang dilakukan pegawai
4 4,8
6 6
78, 6
14 16,7
5. Keterampilankreativitas pribadi karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan 4
4,8 5
5 65,
5 25
29,8
6. Keterampilankreativitas pribadi karyawan dalam
melakukan evaluasi terhadap pekerjaan
2 2,4
4 5
53, 6
37 44
7. Pengetahuan karyawan terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya
2 2,4
3 4
40, 5
48 57,1
8. Penguasaan karyawan terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya
4 6
54, 8
38 45,2
9. Kemampuan karyawan mengambil inisiatif dalam
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
3 8
45, 2
46 54,8
Universitas Sumatera Utara
10. Kemampuan karyawan untuk merencanakan
proses penyelesaiaan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya 4
8 57,
1 36
42,9
Sumber: Data Primer, diolah, 2011. Keterangan: 5 : sangat cepatsangat baik
4 : cepatbaik 3 : cukup cepatcukup baik
2 : lambattidak baik 1 : sangat lambatsangat tidak baik
Dalam hal kemampuan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 60,7, kemudian sebanyak 39,3
menyatakan cukup baik. Hal ini juga sejalan dengan kecepatan karyawan dalam mengimplementasikan rencana kerja, dimana semakin cepat maka pelaksanaan
pekerjaan juga akan semakin cepat dimulai, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
Dalam hal hasil pekerjaan yang dilakukan pegawai, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 78,6, kemudian sebanyak 16,7 menyatakan
cukup baik, dan selebihnya sebanak 4,8 menyatakan sangat baik. Penyelesaian
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan oleh pegawai dengan baik akan memampukan perusahaan dapat mencapai tujuannya sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Pada umumnya pegawai
dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang direncanakan. Dalam hal keterampilankreativitas pribadi karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 65,5, kemudian sebanyak 29,8 menjawab cukup baik, dan selebihnya sebanyak 4,8
menyatakan sangat baik sekali. Keterampilankreativitas karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan juga menunjukkan adanya pelaksanaan otonomi oleh
pekerjaan, sehingga karyawan dapat melakukan inprovisasi dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam hal keterampilankreativitas pribadi karyawan dalam melakukan evaluasi terhadap pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu
sebanyak 53,6, kemudian sebanyak 44 menjawab cukup baik, dan selebihnya sebanyak 2,4 menyatakan sangat baik. Selain dalam melaksanakan pekerjaan,
karyawan juga harus mampu dalam melakukan evaluasi terhadap pekerjaannya, sehingga hal-hal yang bersifat tidak menguntungkan dalam pekerjaan dapat diketahui
dengan cepat sehingga dapat ditangani dengan segera untuk tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar. Namun demikian karena system hierarkhi yang berlaku di
perusahaan, evaluasi pekerjaan lebih banyak diserahkan kepada atasan. Dalam hal pengetahuan karyawan terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya, sebagian besar responden menyatakan cukup baik yaitu sebanyak 57,1, kemudian sebanyak 40,5 menjawab baik, dan selebihnya sebanyak 2,4
Universitas Sumatera Utara
menyatakan sangat baik. Pengetahuan karyawan terhadap pekerjaan akan membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan waktu dan standar
yang ditentukan perusahaan. Sebagian besar responden memberikan jawaban cukup baik karena pada umumnya pekerjaan yang mereka lakukan bersifat rutinitas, tidak
ada hal-hal baru yang membutuhkan pengetahuan baru. Dalam hal penguasaan karyawan terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 54,8, kemudian sebanyak 45,2 menjawab cukup baik. Hal ini berhubungan dengan
pengetahuan karyawan terhadap pekerjaan, dimana semakin baik pengetahuan karyawan juga akan semakin meningkatkan penguasaan karyawan terhadap pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam hal kemampuan karyawan mengambil inisiatif dalam pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya, sebagian besar responden menyatakan cukup baik yaitu sebanyak 54,8, kemudian sebanyak 45,2 menyatakan baik. Kemampuan
karyawan mengambil inisiatif juga akan mempercepat dalam penyelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Adanya inisiatif karyawan dalam pekerjaan juga
berhubungan dengan adanya pemberian otonomi dan pendelegasian wewenang yang baik dari pimpinan kepada karyawan di dalam perusahaan. Namun demikian,
karyawan tidak dapat melakukan inisiatif tersebut tanpa ada persetujuan dari atasan langsung.
Dalam hal kemampuan karyawan untuk merencanakan proses penyelesaiaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, sebagian besar responden menyatakan
Universitas Sumatera Utara
baik yaitu sebanyak 57,1, kemudian sebanyak 42,9 menyatakan kurang baik. Kemampuan ini berhubungan dengan indikator-indikator yang telah diuraikan
sebelumnya, yaitu pengetahuan, penguasaan, dan inisiatif, akan mendorong karyawan semakin baik dalam perencanaan penyelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
4 Penjelasan Responden Atas Variabel Fleksibilitas
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan untuk fleksibilitas disajikan dalam Tabel 4.8. Dalam hal kesesuaian waktu menyelesaikan pekerjaan
yang ditentukan perusahaan, sebagian besar responden menyatakan sesuai yaitu sebanyak 63,1, kemudian sebanyak 26,2 menyatakan cukup sesuai, selebihnya
sebanyak 10,7 menyatakan sangat sesuai. Hal ini berarti bahwa karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang ditentukan, sehingga akan
mendukung terhadap pencapaian target perusahaan secara keseluruhan.
Tabel 4.8. Tanggapan Responden atas Variabel Fleksibilitas No
. Indikator
5 4
3 2
1 F
F F
F F
1. Kesesuaian waktu menyelesaikan pekerjaan
yang ditentukan perusahaan
9 10,
7 5
3 63,
1 22
26, 2
Universitas Sumatera Utara
2. Pelaksanaan aturan dan peraturan di dalam
perusahaan 5
6 4
8 57,
1 31
36, 9
3. Penentuan kebijakan oleh pimpinan dalam hal
pekerjaan 6
4 76,
2 20
23, 8
4. Pengaturan pelaksanaan kerja di dalam perusahaan
1 1,2
6 7
79, 8
16 19
5. Pelaksanaan prosedur kerja di dalam perusahaan
5 6
5 2
61, 9
27 32,
1 Sumber: Data Primer, diolah, 2011.
Keterangan: 5 : sangat sesuaisangat baik 4 : sesuaibaik
3 : cukup sesuaicukup baik 2 : tidak sesuaitidak baik
1 : sangat tidak sesuaisangat tidak baik
Dalam hal pelaksanaan aturan dan peraturan di dalam perusahaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 57,1, kemudian sebanyak 36,9
menyatakan cukup baik. Seluruh pelaksanaan pekerjaan di dalam perusahaan didasarkan pada peraturan-peraturan. Oleh karena itu, dengan terlaksananya peraturan
Universitas Sumatera Utara
dengan baik, maka pelaksanaan pekerjaanpun dapat terlaksana sebagaimana direncanakan.
Dalam hal penentuan kebijakan oleh pimpinan dalam hal pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 76,2, kemudian sebanyak 23,8
menyatakan cukup baik. Hal ini juga berhubungan dengan pelaksanaan peraturan- peraturan yang ada di dalam perusahaan. Ketepatan dan kecepatan pimpinan dalam
menentukan kebijakan yang berhubungan dengan pekerjaan akan semakin memudahkan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Dalam hal pengaturan pelaksanaan kerja di dalam perusahaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 79,8, kemudian sebanyak 19
menyatakan cukup baik, selebihnya sebanyak 1,2 menyatakan sangat baik. Hal menunjukkan bahwa pengaturan pelaksanaan pekerjaan di dalam perusahaan sudah
baik. Pengaturan pelaksanaan pekerjaan ini dimulai sejak perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pekerjaan, dimana pekerjaan dilakukan sesuai dengan yang telah
direncanakan. Dalam hal pelaksanaan prosedur kerja di dalam perusahaan, sebagian besar
responden menyatakan baik yaitu sebanyak 61,9, kemudian sebanyak 32,1 menyatakan cukup baik, selebihnya sebanyak 6 menyatakan sangat baik. Hal
menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan prosedur-produser yang telah ditentukan perusahaan. Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan prosedur
akan menghasilkan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditentukan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5 Penjelasan Responden Atas Variabel Responsibilitas
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan untuk variabel responsibilitas disajikan dalam Tabel 4.9. Dalam hal keterlibatan karyawan dalam
pengambilan keputusan di dalam perusahaan, sebagian besar responden menyatakan bahwa keterlibatan karyawan cukup tinggi yaitu sebanyak 52,4, selebihnya
sebanyak 47,6 menyatakan tinggi. Keterlibatan karyawan yang tinggi di dalam pengambilan keputusan menunjukkan adanya komunikasi yang baik antara karyawan
dan pimpinan di dalam perusahaan. Keadaan ini selanjutnya akan meningkatkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap pelaksanaan pekerjaan-pekerjaannya. Dalam
sistem perusahaan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan masih terbatas, dan pada umumnya keputusan diambil oleh manajemen perusahaan, dengan
mempertimbangkan informasi dari bawah.
Tabel 4.9. Tanggapan Responden atas Variabel Responsibilitas No
. Indikator
5 4
3 2
1 F
F F
F F
1. Keterlibatan karyawan dalam pengambilan
keputusan di dalam perusahaan
4 47,
6 44
52, 4
2. Keterlibatan karyawan 5
6 6
73, 14
20,
Universitas Sumatera Utara
dalam kerja group 2
8 2
3. Kepatuhan karyawan terhadap pimpinan
perusahaan 5
2 61,
9 32
38, 1
4. Rasa tanggung jawab karyawan terhadap
perusahaan 5
2 61,
9 32
38, 1
5. Rasa tanggung jawab karyawan terhadap
pekerjaan individu 7
8,3 5
5 65,
5 22
26, 2
6. Rasa tanggung jawab karyawan terhadap
pekerjaan secara group 5
1 60,
7 33
39, 3
Sumber: Data Primer, diolah, 2011. Keterangan: 5 : sangat tinggisangat patuh
4 : tinggipatuh 3 : cukup tinggicukup patuh
2 : rendahtidak patuh 1 : sangat rendahsangat tidak patuh
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal keterlibatan karyawan dalam kerja group, sebagian besar responden menyatakan bahwa keterlibatan karyawan tinggi yaitu sebanyak 73,8,
kemudian sebanyak 20,2 menyatakan cukup tinggi, dan selebihnya sebanyak 6 menyatakan keterlibatan sangat tinggi. Beberapa pekerjaan di dalam perusahaan
dilakukan secara group, baik dalam satu unit maupun antar unit yang berbeda. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan yang tinggi dalam pekerjaan tersebut akan semakin
mempercepat pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dalam hal kepatuhan karyawan terhadap pimpinan perusahaan, sebagian besar
responden menyatakan bahwa patuh yaitu sebanyak 61,9, kemudian sebanyak 38,1 menyatakan cukup patuh. Kepatuhan dalam hal ini adalah berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan, seperti pelaksanaan wewenang yang di delegasikan oleh pimpinan kepada bawahan.
Dalam hal rasa tanggung jawab karyawan terhadap perusahaan, sebagian besar responden menyatakan bahwa tinggi yaitu sebanyak 61,9, kemudian sebanyak
38,1 menyatakan cukup tinggi. Rasa tanggung jawab yang tinggi tersebut berhubungan dengan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan serta
berhubungan dengan profit sharing yang akan diterima. Karena besarnya profit sharing adalah berdasarkan pelaksanaan pekerjaan yang semakin memberikan
keuntungan kepada perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan rasa tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan secara individu, sebagian besar responden menyatakan
bahwa tinggi yaitu sebanyak 65,5, kemudian sebanyak 26,2 menyatakan cukup tinggi, selebihnya sebanyak 8,3 menyatakan sangat tinggi. Demikian juga dalam hal
Universitas Sumatera Utara
rasa tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan secara group, sebagian besar responden menyatakan bahwa tinggi yaitu sebanyak 60,7, kemudian sebanyak
39,3 menyatakan cukup tinggi.
6 Penjelasan Responden Atas Variabel Standar Kerja
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan untuk variabel standar kerja disajikan dalam Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Tanggapan Responden atas Variabel Standar Kerja No
. Indikator
5 4
3 2
1 F
F F
F F
1. Waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditentukan
perusahaa n cukup 1
1,2 5
6 66,
7 27
32, 1
2. Pengaturan waktu kerja yang dilakukan
perusahaan 6
3 75
21 25
3. Kemampuan melaksanakan pekerjaan
2 2,4
5 5
65, 5
27 32,
1
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan prosedur kerja yang ditentukan
perusahaan 4. Pencapaian kuantitas kerja
karyawan 5
6 6
4 76,
2 15
17, 9
5. Kemampuan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan standar kualitas kerja yang
ditentukan perusahaan 5
2 61,
9 32
38, 1
6. Pencapaian kualitas kerja karyawan
5 6
66, 7
28 33,
3 Sumber: Data Primer, diolah, 2011.
Keterangan: 5 : sangat setujusangat baiksangat mampusangat tinggi 4 : setujubaikmamputinggi
3 : cukup setujucukup baikcukup mampucukup tinggi 2 : tidak setujutidak baiktidak mampurendah
1 : sangat tidak setujusangat tidak baiksangat tidak baiksangat rendah
Untuk pernyataan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditentukan perusahaan cukup, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak
Universitas Sumatera Utara
66,7, kemudian sebanyak 32,1 menjawab cukup setuju, dan selebihnya sebanyak 1,2 menyatakan sangat setuju. Hal ini berhubungan dengan perencanaan pekerjaan,
dimana dalam perencanaan tersebut juga telah diestimasi waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga jumlah pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Hal ini berhubungan dengan pengaturan waktu kerja yang dilakukan perusahaan, dimana menurut sebagian besar responden menyatakan baik yaitu
sebanyak 75, kemudian sebanyak 25 menyatakan cukup baik. Dalam hal kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja
yang ditentukan perusahaan, sebagian besar responden menyatakan mampu yaitu sebanyak 65,5, kemudian sebanyak 17,9 menyatakan cukup mampu, dan
selebihnya sebanyak 2,4 menyatakan sangat mampu. Kemampuan ini berhubungan dengan pengetahuan dan penguasaan karyawan terhadap pekerjaan tersebut.
Selanjutnya kemampuan ini akan mendukung dalam pencapaian kuantitas kerja, sebagaimana menurut sebagian besar responden 76,2, bahwa pencapaian kuantitas
kerja tinggi, dan selebihnya sebanyak 17,9 menyatakan bahwa pencapaian kuantitas kerja oleh karyawan cukup tinggi.
Dalam hal kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar kualitas kerja yang ditentukan perusahaan, sebagian besar responden menyatakan
mampu yaitu sebanyak 61,9, kemudian sebanyak 38,1 menyatakan cukup mampu. Kemampuan ini berhubungan dengan pengetahuan dan penguasaan
karyawan terhadap pekerjaan tersebut. Selanjutnya kemampuan ini akan mendukung dalam pencapaian kualitas kerja, sebagaimana menurut sebagian besar responden
Universitas Sumatera Utara
66,7, bahwa pencapaian kualitas kerja tinggi, dan selebihnya sebanyak 33,3 menyatakan bahwa pencapaian kualitas kerja oleh karyawan adalah cukup tinggi.
7 Penjelasan Responden Atas Variabel Komitmen Organisasi
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan untuk variabel komitmen organisasi disajikan dalam Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Tanggapan Responden atas Variabel Komitmen Organisasi No
. Indikator
5 4
3 2
1 F
F F
F F
1. Rasa memiliki responden terhadap perusahaan
3 3,6
6 5
77, 4
16 19
2. Rasa memiliki karyawan lain terhadap perusahaan
4 4,8
5 6
66, 7
24 28,
6 3. Bagaimana manajemen
perusahaan menanamkan rasa memiliki terhadap
karyawan 6
7,1 6
1 72,
6 17
20, 2
4. Pelaksanaan tanggung jawab saya terhadap
pekerjaan 1
1,2 6
6 78,
6 17
20, 2
Universitas Sumatera Utara
5. Pelaksanaan tanggung jawab terhadap pekerjaan
oleh pegawai lainnya di perusahaan
3 3,6
6 7
79, 8
14 16,
7
6. Keyakinan terhadap manajemen dalam
pengelolaan perusahaan 4
4,8 5
3 63,
1 27
32, 1
7. Kemampuan manajemen mencapai visi dan misi
perusahaan 5
6 6
4 76,
2 15
17, 9
8. Keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan
6 7,1
6 1
72, 6
17 20,
2 Sumber: Data Primer, diolah, 2011.
Keterangan: 5 : sangat baiksangat yakinsangat mampu 4 : baikyakinmampu
3 : cukup baikcukup yakincukup mampu 2 : tidak baiktidak yakintidak mampu
1 : sangat tidak baiksangat tidak yakinsangat tidak mampu
Universitas Sumatera Utara
Untuk pernyataan rasa memiliki responden terhadap perusahaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 77,4, kemudian sebanyak 19
menjawab cukup baik, dan selebihnya sebanyak 3,6 menyatakan sangat baik. Rasa memiliki ini berhubungan atau dipengaruhi adanya perhatian perusahaan terhadap
karyawan, seperti keterlibatan karyawan di dalam perusahaan, serta kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang diterima karyawan dari perusahaan. Demikian juga
dalam hal rasa memiliki karyawan lain terhadap perusahaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 66,7, kemudian sebanyak 28,6
menjawab cukup baik, dan selebihnya sebanyak 4,8 menyatakan sangat baik. Untuk pernyataan bagaimana manajemen perusahaan menanamkan rasa
memiliki terhadap karyawan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 72,6, kemudian sebanyak 20,2 menjawab cukup baik, dan selebihnya
sebanyak 7,1 menyatakan sangat baik. Manajemen perlu menanamkan rasa memiliki kepada karyawan sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berlangsung
optimal. Menamkan rasa memiliki dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah pelibatan karyawan di dalam perusahaan dalam pengambilan keputusan,
pendelegasian wewenang. Untuk pernyataan pelaksanaan tanggung jawab responden terhadap
pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu sebanyak 78,6, kemudian sebanyak 20,2 menjawab cukup baik, dan selebihnya sebanyak 1,2
menyatakan sangat baik. Setiap karyawan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya, terutama disesuaikan dengan job descriptionnya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk pernyataan pelaksanaan tanggung jawab terhadap pekerjaan oleh pegawai lainnya di perusahaan, sebagian besar responden menyatakan baik yaitu
sebanyak 79,8, kemudian sebanyak 16,7 menjawab cukup baik, dan selebihnya sebanyak 3,6 menyatakan sangat baik. Hal ini karena adanya hubungan baik
diantara sesama karyawan sehingga dapat mengetahui rasa tanggung jawab karyawan lainnya terhadap pekerjaan.
Dalam hal keyakinan terhadap manajemen dalam pengelolaan perusahaan, sebagian besar responden menyatakan yakin yaitu sebanyak 63,1, kemudian
sebanyak 32,1 menjawab cukup yakin, dan selebihnya sebanyak 4,8 menyatakan sangat yakin. Keyakinan ini didasarkan pada kemampuan manajemen mencapai visi
dan misi perusahaan. Menurut sebagian besar responden 76,2 bahwa manajemen memiliki kemampuan untuk mencapai visi dan misi perusahaan, selajutnya sebanyak
17,9 menyatakan cukup mampu, selebih sebanyak 6 menyatakan bahwa manajemen sangat memiliki kemampuan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Dalam hal keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan, sebagian besar 72,6 responden keinginan tetap bekerja di perusahaan, kemudian sebanyak 20,2
menyatakan cukup berkeinginan, dan selebihnya sebanyak 7,1 menyatakan sangat berkeinginan. Adanya keinginan karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan adalah
karena menurut karyawan perusahaan mampu memberikan apa yang diharapkan karyawan dari perusahaan.
4.2. Hasil Analisis