Variabel Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Fleksible -.033
.064 -.074
-.513 .609
Respon -.080
.075 -.172
-1.076 .285
Standar .085
.059 .220
1.455 .150
Komitmen .010
.059 .026
.163 .871
a. Dependent Variable: Abs_2 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
4.2.2. Hipotesis Pertama 1 Persamaan Regresi Berganda
Berdasarkan hasil analisis maka coefficients model regresi pertama dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = 1,289 + 0,268 X
1
+ 0,364 X
2
Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 1,289 dapat diartikan jika variabel bebas dalam model regresi diasumsikan sama dengan nol,
secara rata-rata variabel di luar model regresi tetap akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 1,289 satuan.
Universitas Sumatera Utara
Nilai besaran koefisien regresi β1 sebesar 0,268 pada penelitian ini dapat
diartikan bahwa variabel insentif profit sharing X
1
Nilai besaran koefisien regresi β2 sebesar 0,364 pada penelitian ini dapat
diartikan bahwa variabel iklim kerja X berpengaruh positif terhadap
kinerja pegawai Y di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika pengaturan dan jumlah insentif sesuai dengan harapan
pegawai, dan kemudian mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan juga akan mengalami
peningkatan sebesar 0,268 satuan.
2
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Y di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Hal ini menunjukkan
bahwa ketika iklim kerja X
2
Hasil regresi tersebut menyatakan bahwa variabel iklim kerja berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero
Medan. Hal ini berarti bahwa semakin baik iklim kerja, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat. Iklim kerja yang baik yang salah satunya ditandai dengan
hubungan kerja yang baik antara sesama pegawai di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
yang memiliki indikator otonomi, kepercayaan, simpatik, kejelasan tujuan dan pertumbuhan kepribadian mengalami peningkatan satu
satuan, maka kinerja pegawai di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,364 satuan.
2 Koefisien Determinasi R
2
Universitas Sumatera Utara
Koefisien determinasi R
2
Tabel 4.16. Uji Determinasi
hasil analisis regresi untuk hipotesis pertama disajikan pada Tabel 4.16.
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.584
a
.341 .325
.20108 a. Predictors: Constant, Iklim Kerja, Insentif Profit
Sharing b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Dari Tabel 4.16 diketahui nilai koefisien determinasi R
2
hasil regresi sebesar 0,341 artinya bahwa kemampuan variabel bebas insentif profit sharing dan iklim
kerja menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan sebesar 34,1 . Selebihnya sebesar 63,9
dipengaruhi variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini tetapi turut mempengaruhi kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
Variabel lain yang dimaksud disini adalah antara lain disiplin kerja, kepuasan kerja, bakat, kepemimpinan, kebijakan manajemen, motivasi dan lain sebagainya.
3 Uji F Uji Serempak
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh variabel insentif profit sharing dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan dapat dilihat pada Tabel
4.17 berikut.
Tabel 4.17. Hasil Uji F
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 1.695
2 .847
20.959 .000
a
Residual 3.275
81 .040
Total 4.970
83 a. Predictors: Constant, Iklim Kerja , Insentif Profit Sharing
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Dari Tabel 4.13 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 20,959. Dengan menggunakan confidence interval CI 95
α = 0.05 diperoleh nilai F
tabel
sebesar 3,11. Dengan demikian F
hitung
20,959 F
tabel
3,11 maka H ditolak dan H
1
diterima, artinya variabel insentif profit sharing X
1
, dan iklim kerja X
2
berpengaruh signifikan
Universitas Sumatera Utara
terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan Y atau dengan kata lain, bahwa semua variabel independen yaitu insentif profit sharing dan
iklim kerja, dalam penelitian ini secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, dengan
tingkat signifikan. Hal tersebut berarti jika insentif profit sharing dan iklim kerja secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada kenaikan
kinerja pegawai, sebaliknya jika insentif profit sharing dan iklim kerja secara bersama-sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada penurunan kinerja
pegawai. Hasil ini menunjukkan bahwa insentif profit sharing dan iklim kerja
merupakan faktor yang menentukan dalam peningkatan kinerja pegawai di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Besarnya tingkat pengaruh kedua
variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan sebagai upaya peningkatan kinerja pegawainya. Upaya dalam meningkatkan
kinerja pegawai dapat dilakukan dengan senantiasa mempertimbangkan setiap indikator insentif profit sharing dan iklim kerja yang berlaku di PT. Perkebunan
Nusantara III Persero Medan. Dari hasil tanggapan responden mengenai variabel insentif profit sharing, hal yang masih harus diperbaiki adalah dari penentuan insentif
profit sharing, dimana sebanyak 35,7 responden masih menjawab cukup setuju, yang mana selama ini pegawai merasa tidak dilibatkan dalam penentuan insentif
profit sharing, karena merupakan keputusan manajemen yang harus ditaati. Agar kinerja pegawai dapat lebih ditingkatkan manajemen dapat melibatkan perwakilan
Universitas Sumatera Utara
pegawai dalam penentuan insentif profit sharing. Kemudian dari hasil tanggapan responden mengenai variabel iklim kerja hal yang masih bisa diperbaiki adalah
mengenai kepribadian rekan sekerja, masih ada sebanyak 45,2 responden yang merasa kepribadian rekan sekerja cukup baik, sehingga untuk meningkatkan kinerja
pegawai dapat dilakukan training atau pelatihan pengembangan kepribadian pegawai di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
4 Uji t Uji Parsial
Uji pengaruh variabel insentif profit sharing dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan dapat dilihat pada Tabel
4.18.
Tabel 4.18. Hasil Uji t
Variabel Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Insentif Profit
Sharing .268
.084 .321
3.198 .002
Iklim Kerja .364
.099 .368
3.668 .000
Universitas Sumatera Utara
Variabel Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Insentif Profit
Sharing .268
.084 .321
3.198 .002
Iklim Kerja .364
.099 .368
3.668 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Dari Tabel 4.18 diperoleh nilai t
hitung
masing-masing variabel. Nilai t
hitung
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 atau
α = 0,025 uji dua sisi. Nilai t
tabel
pada df 81 dengan α = 0,025 adalah 1,99.
Pengaruh parsial dari variabel insentif profit sharing X
1
diperoleh dengan nilai t
hitung
sebesar 3,198 dengan demikian t
hitung
3,198 t
tabel
1,99, maka H
1
diterima dan H
Hasil penelitian ini sesuai dengan Kuncoro 2002 yang menyatakan bahwa pemberian insentif profit sharing mampu meningkatkan kinerja karyawan karena
ditolak, yang berarti bahwa variabel insentif profit sharing berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
Universitas Sumatera Utara
dalam insentif profit sharing, efisiensi yang diperoleh pegawai dikembalikan kepada pegawai. Dengan demikian para pegawai semakin berusaha untuk mencapai target
kerja lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya Rivai 2005 menyatakan bahwa dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai salah satu faktor
yang perlu diperhatikan adalah faktor motivasional, yaitu apa yang akan mendorong motivasi pegawai untuk lebih produktif. Dalam hal ini, faktor motivasional tersebut
adalah pemberian insentif dalam bentuk profit sharing, yang menunjukkan bahwa perusahaan menghargai setiap efisiensi kerja yang dicapai pegawai.
Pengaruh parsial dari variabel iklim kerja X
2
diperoleh dengan nilai t
hitung
sebesar 3,668 dengan demikian t
hitung
3,668 t
tabel
1,99, maka H
1
diterima dan H
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Purwanto 2010 bahwa iklim Organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PTPN XII,
hal ini disebabkan karena iklim organisasi mempengaruhi prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan. Selanjutnya Vivi dan Rorlen 2007 juga menyatakan bahwa iklim
oragnisasi mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai koefisien regresi yang menunjukkan pola pengaruh
positif antara iklim organisasi dan kinerja karyawan. Hal ini dipertegas oleh Mundung 2007 yang menyatakan bahwa iklim kerja yang kondusif bagi para
pekerja akan memberikan dampak pada produktivitas kerja karyawan dan secara keseluruhan memberikan dampak terhadap kinerja organisasi.
ditolak, yang berarti bahwa variabel iklim kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Hipotesis Kedua 1 Persamaan Regresi Berganda