b. Beberapa orang berkinerja lebih baik dibandingkan yang lainnya.
c. Karyawan yang melaksanakan pekerjaannya dengan lebih baik harus
menerima kompensasi yang lebih juga. d.
Bagian dari total kompensasi karyawan harus diberikan untuk memberikan imbalan bagi kinerja yang berada di atas memuaskan.
2.2.2. Jenis-Jenis Insentif
Menurut Dessler 2007 terdapat 3 tiga jenis insentif yaitu: 1. Financial incentive
Setiap orang cenderung pada finansial insentif, karena uang merupakan alat utama yang dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Bentuk dari pemberian insentif ini adalah: a.
Bonus. Dalam pemberian bonus sebagai insentif ini setiap orang akan memperolehnya berdasarkan hasil yang dicapai perusahaan tanpa
memperhitungkan upah aktual seseorang. b.
Komisi. Adalah sejenis bonus yang dibayarkan pihak yang menghasilkan penjualan yang melebihi standar. Kondisi irii biasanya diberikan kepada
pegawai bagian penjualanmarketingsalesman. c.
Profit Sharing. Merupakan salah satu jenis insentif yang tertua. Dalam hal pembayarannya terdiri dari bermacam-macam bentuk, tetapi biasanya
mencakup berupa sebagian dari laba yang disertakan ke dalam suatu dana dan dimasukkan ke dalam daftar pendapatan setiap peserta.
Universitas Sumatera Utara
d. Pembayaran yang ditangguhkan. Merupakan program balas jasa yang
mencakup pembayaran di kemudian hari. 2. Non financial incentive
Suatu ganjaran bagi pegawai yang bukan berbentuk keuangan, dalam hal ini merupakan kebutuhan pegawai yang bukan berwujud uang, misalnya:
a. Terjaminnya tempat kerja.
b. Terjaminnya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
c. Adanya penghargaan berapa ujian atau pengakuan atas hasil kerja yang baik.
3. Social incentive Sosial insentif ini tidak jauh berbeda dengan non financial incentive, tetapi sosial
insentif lebih cenderung pada keadaan dan sikap dari para rekan-rekan sekerjanya. Setelah melihat uraian diatas mengenai jenis-jenis insentif, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa ketiga jenis insentif sama pentingnya, yaitu pada dasarnya untuk mencapai kepuasan kerja bagi para pegawainya, karena dengan kepuasan
kerja, mereka akan melaksanakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Sehubungan dengan penelitian ini pembahasan difokuskan pada faktor yang
berhubungan langsung dengan perusahaan, yaitu pemberian insentif finansial yaitu sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pegawai.
2.2.3. Program Insentif yang Efektif