secara keseluruhan berjumlah 33 perusahaan untuk tiga tahun dari tahun 2008 – 2010.
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah : 1.
Perusahaan Automotive Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai tahun 2010.
2. Perusahaan tersebut tidak dikeluarkan dari Bursa Efek Indonesia
pada periode 2008 sampai 2010. 3.
Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit pada periode tahun 2008 sampai tahun 2010.
4. Perusahaan memiliki informasi mengenai kepemilikan manajerial.
4.2 Deskripsi Nilai Variabel
Berikut ini deskripsi nilai masing – masing varabel yang digunakan dalam penelitian ini.
4.2.1 Deskripsi Nilai Variabel Free Cash Flow Tabel 4.1
Nilai Free Cash Flow Perusahaan Sampel Juta Rupiah
NO EMITEN
2008 2009
2010 1
PT. Astra Internasional 7.166
3.131 6.124
2 PT. Astra Otopart
866.775 -440.147
-537.840 3
PT. Indo Kordsa 288.668
-287.615 390.389
4 PT. Gajah Tunggal
1.406.579 79.703
1.520.980 5
PT. Hexindo Adiperkasa 70.014
-211.923 75.997
6 PT. Intraco Penta
491.858 -511.820
68.104 7
PT. Nipress 35.624
12.424 -136.525
8 PT. Prima Alloy Steel
81.996 53.127
-116.748 9
PT. Selamat Sempurna -205.859
-12.040 116.523
10 PT. Allbond Makmur Usaha
14.005 2.233
1.006 11
PT. United Tractor 1.875
4.195 3.430
Sumber : idx.co.id 22 Maret 2012,diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel diatas menunjukkan nilai varabel free cash flow perusahaan sampel dari tahun 2008 – 2010. Dari tabel diatas dapat dilihat perubahan free
cash flow setiap tahunnya. Pada tahun 2008 nilai free cash flow tertinggi dimiliki oleh PT. Gajah Tunggal Tbk sebesar Rp. 1.406.579 juta, sedangkan
yang terendah dimiliki oleh PT. Selamat Sempurna Tbk, yaitu sebesar minus Rp 205.859 juta.
Pada tahun 2009, nilai free cash flow tertinggi dimiliki oleh PT. Gajah Tunggal Tbk, yaitu sebesar Rp 79.703 juta, sedangkan yang terendah dimiliki
oleh PT. Intraco Penta Tbk, yaitu sebesar minus Rp 511.820 juta. Pada tahun 2010, nilai free cash flow tertinggi dimiliki oleh PT. Gajah
Tunggal Tbk, yaitu sebesar Rp 1.520.980 juta, sedangkan nilai free cash flow terendah dimiliki oleh PT. Astra Otopart Tbk sebesar minus Rp 537.840 juta.
4.2.2 Deskripsi Nilai Variabel Kepemilikan Manejerial
Tabel 4.2 Nilai Kepemilikan Manejerial Perusahaan Sampel
NO EMITEN
2008 2009
2010 1
PT. Astra Internasional 0,01
0,02 0,02
2 PT. Astra Otopart
0,04 0,04
0,04 3
PT. Indo Kordsa 1,48
1,48 1,48
4 PT. Gajah Tunggal
0,08 0,08
0,08 5
PT. Hexindo Adiperkasa 0,01
0,01 0,01
6 PT. Intraco Penta
2,19 4,33
5,76 7
PT. Nipress 5,45
5,45 5,45
8 PT. Prima Alloy Steel
6,27 6,27
6,27 9
PT. Selamat Sempurna 8,26
6,04 6,04
10 PT. Allbond Makmur Usaha
0,60 0,60
0,60 11
PT. United Tractor 0,01
0,01 0,01
Sumber : idx.co.id 22 Maret 2012, diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan nilai variabel kepemilikan manajerial selama tiga tahun dari tahun 2008 sampai 2010. Dari tabel di atas dapat
dilihat PT. Selamat Sempurna Tbk merupakan perusahaan yang memiliki tingkat kepemilikan manajerial tertingi yaitu rata – rata 8,26 , sedangkan
kepemilikan manajerial terendah dimiliki oleh PT. United Tractor Tbk dan
PT. Hexindo Adiperkasa yaitu rata – rata sebesar 0.1 4.2.3 Deskripsi Nilai Variabel DER
Tabel 4.3 Nilai DER Perusahaan Sampel
NO EMITEN
2008 2009
2010 1
PT. Astra Internasional 1,17
1,21 1,00
2 PT. Astra Otopart
0,48 0,45
0,39 3
PT. Indo Kordsa 0,52
0,48 0,23
4 PT. Gajah Tunggal
2,54 4,28
2,32 5
PT. Hexindo Adiperkasa 2,68
2,00 1,50
6 PT. Intraco Penta
1,83 2,46
1,91 7
PT. Nipress 2,18
1,64 1,48
8 PT. Prima Alloy Steel
3,19 3,84
4,36 9
PT. Selamat Sempurna 0,66
0,63 0,80
10 PT. Allbond Makmur Usaha
0,39 0,68
1,07 11
PT. United Tractor 1,26
1,05 0,76
Sumber : idx.co.id 22 Maret 2012, diolah Tabel di atas menunjukkan tingkat Debt to Equity DER , perusahaan
– perusahaan sampel selama tiga tahun dari 2008 hingga 2010. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk
memiliki tingkat DER yang paling tinggi yaitu sebesar 2.68, ini berarti PT. Hexindo Adiperkasa Tbk memiliki tingkat hutang sebesar 2.68 kali dari nilai
Universitas Sumatera Utara
modalnya. Tingkat DER terendah dimiliki oleh PT. Allbond Makmur Usaha Tbk, yaitu sebesar 0.39, ini berarti PT. Allbond Makmur Usaha memiliki
hutang sebanyak 0.39 kali dari nilai modalnya. Pada tahun 2009, PT. Gajah Tunggal Tbk memiliki tingkat DER
tertinggi yaitu sebesar 4.28, hal ini berarti PT. Gajah Tunggal memiliki hutang sebesar 4.28 kali nilai modal yang dimiliknya, sedangkan yang terendah
adalah PT. Astra Otopart Tbk sebesar 0.45, angka ini menceminkan bahwa hutang PT. Astra Otopart sebesar 0.45 kali dari nilai modalnya.
Pada 2010, perusahaan yang memiliki tingkat DER tertinggi adalah PT. Prima Alloy Steel Tbk, dengan tingkat DER sebesar 4.36, hal ini berarti
PT. Prima Alloy Steel Tbk memiliki hutang sebesar 4.36 kali nilai modalnya, sedangkan DER terenda dimiliki oleh PT. Inda Kordsa Tbk sebesar 0.23, hal
ini berarti tingkat hutang PT. Indo Kordsa Tbk adalah sebesar 0.23 kali jumlah modal yang dimilikinya.
4.3 Statistik Deskriptif