matching concept . Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban yang terjadi yang disebut laba bersih.
b. Laporan Ekuitas Pemilik Laaporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik
selama jangka waktu tertentu. Laporan tersebut disiapkan setelah laporan laba rugi karena laba bersih ataupun rugi bersih dalam
periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah
ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan didalam neraca.
c. Neraca Neraca merupakan suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas
pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Pada bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun
berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut dikonversikan kedalan kas atau digunakan dalam operasi.
d. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan suatu ikhtisar penerimaan kas dan
pembayaran kas selama periode waktu tertentu. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan.
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan IAI,2004 : a
Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan
transaksi yang penting.
b Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
c Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan
tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Wahidahwati 2002 menguji hubungan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institutional terhadap kebijakan hutang. Metode penelitian yang
dilakukan menggunakan persamaan regresi. Hasil penelitiannya terdapat hubungan negatif antara kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang.
Dalam penelitiannya Wahidahwati juga menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel dalam menguji kebijakan hutang, hasil yang diperoleh adalah hubungan
antara ukuran perusahaan dengan kebijakan hutang adalah signifikan positif.
Universitas Sumatera Utara
Tarjo dan Jogiyanto 2003 dalam penelitiannya mengenai free cash flow menggunakan set kesempatan investasi sebagai variabel moderat. Alas an
menggunakan set kesempatan investasi sebagai variabel moderat adalah hasil analisis terhadap pengujian bila hanya menggunakan free cash flow saja sebagai
variabel adalah tidak signifikan. Pengaruh free cash flow terhadap kebijakan hutang akan signifikan apabila diketahui set kesempatan investasi perusahaan
rendah atau tinggi. Penelitian yang dilakukan mengelompokkan perusahaan – perusahaan yang memliki set kesempatan investasi rendah atau tinngi. Hasil
kesimpulan penelitiannya adalah free cash flow behubungan positif terhadap kebijakan hutang pada perusahaan yang memiliki set kesempatan investasi
rendah. Ismiyanti dan Hanafi 2003 menguji persamaan simultan antara
kepemilikan manajerial, kepemilikan institutional, resiko kebijakan hutang, dan kebijakan deviden. Metode penelitian menggunakan persamaan regresi secara
simultan antara variabel – variabel yang saling mempengaruhi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara kepemilikan manajerial dengan
kebijakan hutang. Hasil ringkasan penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat pada table berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama, tahun dan judul
penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Wahidahwati 2002 “ Pengaruh
Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institutional pada
kebijakan Hutang Perusahaan; Sebuah Perspektif Theory
Agency” Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan
Institutional dan Kebijakan Hutang
Kepemilikan manajerial berpengaruh secara negatif
terhadap kebijakan hutang, ukuran perusahaan
berpengaruh secara positif tehadap kebijakan hutang.
2 Tarjo dan Jogiyanto 2003
“Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap
Kebijakan Hutang pada Perusahaan Publik Di Indonesia”
Free cash flow dan Kebijakan Hutang
Free cash flow berpengaruh secara positif terhadap
kebijakan hutang.
3 Fitri Ismayanti dan Mamduh
Hanafi 2003 “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institutional, Resiko Kebijakan Hutang dan Kebijakan Deviden”
Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institutional, Resiko
Kebijakan Hutang dan Kebijakan Deviden.
Kepemilikan Manajerial memiliki hubungan postif
terhadap kebijakan hutang.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis 2.3.1 Kerangka Konseptual