Pada table diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0.477, yang mana lebih besar dari nilai signifikan 0.05. Dengan
kata lain dapat disimpulkan bahwa variabel terdistribusi dengan normal.
4.4.2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan penggnggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini biasanya
terjadi pada data deret waktu time series , karena gangguan pada satu data cenderung mengganggu data lainnya. Konsekuensi dari adanya
autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Lebih jauh lagi model regresi yang
dihasilkan, tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu.
Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Metode pendeteksian adanya autokorelasi adalah dengan menggunakan Durbin
Watson test. Uji Durbin Watson hanya digunkan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya
intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du
, maka koefisien korelasi sama dengan nol, yang berarti tidak ada autokorelasi.positif maupun negatif.
2. Bila DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound dl , maka
koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-dl , maka koefisien autokorelasi
lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4.
Bila DW terletak antara batas atas du dan batas bawah dl atau DW terletak diantara 4-du dan 4-dl , maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel –
tabel dibawah ini :
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .341
a
.116 .058
1.10532 2.109
a. Predictors: Constant, kepemilikan manjerial, free cash flow b. Dependent Variable: DER
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 17.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Durbin Watson Test Bound
N k=2
Dl du
6 .
. .
33 .
. .
. 1.32
. .
. .
1.58 Sumber : Peneliti, 2012
Dari tabel 4.6 diketahui nilai DW sebesar 2.10, yang mana lebih besar dari batas atas du sebesar 1.58 dan kurang dari 4 – du sebesar 2.42. Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai DW terletak antara upper bound du dan 4-du , maka tidak ada autokorelasi positif maupun negatif
atau tidak ada autokorelasi.
4.4.3 Uji Multikolinearitas