Pengujian Hipotesis 1 Pengujian Hipotesis 2 Pengujian Hipotesis 3

Nilai koefisien determinasi R 2 adalah sebesar 0,116, ini berarti 11,6 faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat hutang DER perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dapat dijelaskan oleh kepemilikan manajerial dan free cash flow, sedangkan sisanya sebesar 88,4 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini. Tabel 4.11 merupakan hasil analisis regresi menggunakan software SPSS untuk uji t. Dari tabel tersebut dapat ditulis persamaan regresi untuk penelitian ini sebagai berikut : DER = 1,210+ 0,133MOWNSHP +5,249FCF + e Penjelasan mengenai pengaruh masing – masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan di bagian selanjutnya.

4.5.1 Pengujian Hipotesis 1

Variabel independen free cash flow dari tabel 4.11 di atas memiliki nilai t hitung sebesar 1,156, sedangkan nilai t tabel pada tingkat signifikasi 0,05 dengan degree of freedom 30 adalah sebesar 2,042, maka dapat disimpulkan bahwa t hitung 1,156 t tabel 2,042 . Nilai signifikansinya adalah 0,257 yang mana lebih besar dari 0,05. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa H diterima dan H 1 yang menyatakan bahwa free cash flow berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang ditolak, hal ini berarti free cash flow tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap DER kebijakan hutang . Free cash flow memiliki nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 5.249. Arah Universitas Sumatera Utara hubungan ini sesuai dan konsisten dengan penelitian Tarjo dan Jogiyanto 2003.

4.5.2 Pengujian Hipotesis 2

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS 17, diketahui bahwa variabel independen kepemilikan manajerial MOWNSHP memiliki koedisien regresi dengan nilai 0,133. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang DER adalah positif. Nilai t hitung dari variabel independen kepemilikan manajerial MOWNSHP adalah sebesar 1,831, sedangkan nilai t tabel dengan degree of freedom 30 pada tingkat signifikansi 0,05 adalah sebesar 2,042, maka dapat disimpulkan bahwa t hitung 1,831 t tabel 2,042 . Nilai signifikansinya adalah 0,077 yang mana lebih besar dari pada derajat signifikansi 0,05. Dari penjelasan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H diterima dan H 2 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang ditolak. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Fitri Ismayati dan Mamduh Hanafi 2003.

4.5.3 Pengujian Hipotesis 3

Dari tabel 4.10 anova di atas dapat dilihat bahwa F hitung memiliki nilai sebesar 1,978. besarnya F tabel pada degree of freedom 1 : 32 dan tingkat signifikansi 0,05 adalah sebesar 3,32. Tabel 4.10 juga menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,156, nilai signifikansi ini lebih besar dibandingkan nilai signifikansi 0,05. Universitas Sumatera Utara Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa F hitung 1,978 F tabel 3,32 dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H diterima dan H 3 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dan free cash flow berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang ditolak. Ini menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara statistik tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen. Di sisi lain kemampuan persamaan regresi ini untuk menjelaskan besarnya variasi yang terjadi dalam variabel dalam variabel terikat hanya sebesar 11,6 R 2 = 0,116 sedangkan sisanya sebesar 88,4 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dipakai dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel free cash flow FCF tidak berpengaruh signifikan pada kebijakan hutang DER perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat signifikansi 5 . Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji t lebih besar daripada 0,05 yaitu sebesar 0,257, sedangkan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,156 2,042 . Free cash flow memiliki nilai koefisien regresi yang bertanda positif, arah hubungan ini sesuai dan konsisten dengan penelitian Tarjo dan Jogiyanto 2003. 2. Variabel kepemilikan manajerial MOWNSHP berpengaruh dan signifikan terhadap kebijakan hutang DER pada perusahaan Automotive Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat signifikansi 5 , hal ini ditunjukkan melalui nilai signifikansi uji t yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,077, serta nilai t hitung yang lebih kecil dari nilai t tabel 1,831 2,042 . Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Fitri Ismayati dan Mamduh Hanafi 2003. 3. Variabel kepemilikan manajerial dan free cash flow secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 101

Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Industri Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 99 107

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 24

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAA MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 15 22

Hubungan Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow dengan Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI.

0 1 18

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88