c. Corpeorate, adanya sisi CSR Corporate Social responsibility yang diberikan kepada Masyarakat.
d. Adanya kerja sama antara masyarakat dengan komunitas di lingkungan Kota Medan yaitu Kelompok Sadar Lingkungan dan Koppling Komunitas Pemuda
peduli Lingkungan e. Arahan dan bimbingan dari para Motivator yaitu Team relawan dari Medan
Green and Clean MdGC.
2.4.3 Indikator atau Penilaian Program Medan Green and Clean MdGC 2010
Medan Green and Clean dibagi atas 2 wilayah kompetisi yaitu wilayah maju dan wilayah berkembang. Wilayah Maju adalah lingkungan yang sudah memulai
kegiatan kepedulian akan lingkungan lebih dulu. Wilayah ditunjuk oleh aparat pemerintah setempat yaitu camatlurahkepala lingkungan. Kriteria penilaian wilayah
maju yaitu: a. Memiliki wilayah Replikasi minimal satu lingkungan
b. Sudah memiliki program Bank Sampah c. Lingkungan sudah melakukan penghijauan
d. Lingkungan sudah memiliki kelompok kerja warga yang berhubungan dengan pemanfaatan sampahbarang bekas, kelompok Darling Sadar Lingkungan dan
Koppling Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan e. Sudah menjalankan program biopori dan kombipor
f. Sudah menjalankan program pengelolaan sampah baik sampah kering maupun sampah basah dalam skala rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan wilayah berkembang adalah lingkungan yang baru akan memulai perubahan lingkunganwilayah. Kriteria penilaian wilayah berkembang yaitu:
a. Lingkungan minimal sudah memiliki kegiatan pemilahan sampah yang dimulai dari rumah tangga.
b. Lingkungan melakukan penghijauan c. Lingkungan memiliki minimal satu kelompok kerja warga yang berhubungan
dengan pemanfaatan sampahbarang bekas, Kelompok Darling Sadar Lingkungan dan Koppling Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan.
Indikator penilaian program Medan Green and Clean yaitu: 1. KWARGA Kreatifitas Warga
Kwarga adalah aktifitas warga dalam mengampanyekan Medan Green and Clean MdGC melalui berbagai cara berupa ajakan atau slogan-slogan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan kepedulian pada pengelolaan sampah di sekitar lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas. Kwarga menjadi penilaian tambahan
plus point dalam indikator Medan Green and Clean MdGC 2010, dalam point ini lingkungan terbaik akan mendapatkan hadiah.
Tujuan kwarga adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai program kepedulian terhadap bumi dan alam yang ada di lingkungan untuk
menumbuhkan semangat kreatifitas masyarakat Medan Green and Clean MdGC. 2. Pengelolaan Sampah Skala Rumah Tangga
Sebelum mengelola sampah, kita harus mengetahui jenis-jenis sampah yaitu:
Universitas Sumatera Utara
• Sampah Basah Sampah basah atau biasa disebut dengan sampah organik adalah sampah yang
bisa diurai oleh alam. Contohnya seperti sisa makanan, sisa sayuran, kulit buah, daun kering, potongan rumput dan lainnya. Sampah basah, terutama sisa
makanan yang dibiarkan begitu saja akan membusuk dan bisa menjadi sumber penyakit karena menjadi tempat perkembangbiakkan vektor.
• Sampah Kering Sampah kering atau biasa disebut dengan sampah anorganik adalah sampah
yang tidak dapat diuraikan oleh alam. Contohnya kertas, logam, plastik, kain, kaca, karet, dan lainnya. Sampah kering memerlukan waktu yang lama untuk
dapat hancur. Menghilangkan sampah kering dengan cara membakarnya dan cara ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan polusi
udara dan gangguan pernafasan. • Sampah B3 Bahan Berbahaya dan Beracun
Sampah beracun atau reaktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Contohnya baterai bekas, pestisida, cat, sampah rumah sakit. Sampah jenis ini tidak dapat
dibuang begitu saja ke alam namun harus dibungkus agar tidak mencemari lingkungan.
Ada berbagai cara pengelolaan sampah basah dan sampah kering dalam skala rumah tangga salah satunya yaitu Bank sampah.
Bank sampah adalah wadah atau tempat untuk dikumpulkannya sampah kering oleh warga, dimana dalam proses pelaksanaannya membutuhkan satu
Universitas Sumatera Utara
kelompok pengelola yang berasal dari warga yang akhirnya akan terjadi penjualan antara pengelolaa bank sampah dengan botot atau pengepul.
Manfaat Bank Sampah: 1. Mengurangi kebutuhan lahan untuk TPA
2. Menambah nilai ekonomis dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat 3. Mengurangi sampah kering masuk ke tanah
No Nama barang
HargaKg
1 Kertas Karton
Rp1.000 2
Kertas Kardus Rp1.700
3 Kertas HVS putih
Rp1.500 4
Kertas Campur Rp600
5 Besi
Rp2.000-Rp2.500 6
Alumunium Rp12.00
7 Alumunium Jenis Panci
Rp16.000 8
Kuningan Rp3.500
9 Tembaga
Rp5.000 10
Gelas Aqua Rp3.500
11 Botol Aqua
Rp2.000-Rp3.500 12
Plastik Jerigen Rp3.700
13 Plastik kresekasoi
Rp1.500
Tabel 2.1 Harga Jual Barang Bekas di pengepul di Kota Medan
3. Penghijaun Lingkungan Penghijaun Lingkungan adalah penanaman pohon di lingkungan yang
dilakukan oleh warga dengan penataan yang disesuaikan dengan lahan dan kondisi lingkungan setempat secara baik dan indah. Penghijauan selain berfungsi memberi
keindahan pada rumah atau lingkungan setempat juga dapat memberikan manfaat lain seperti kesejukan, sumber oksigen dan mengurangi polusi udara. Penghijaun dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
Universitas Sumatera Utara
• TOBA Troto Berbunga Toba adalah penghijauan yang dilakukan di atas trotoardrainase yang ada di
lungkungan sekitar. Toba dapat menggunakan pot atau ditanam langsung dipinggir trotoardrainase.
• Taman Gantung Tanaman gantung adalah penghijauan yang dilakukan pada lingkungan yang
mempunyai lahan sempit dimana sistem penanaman dengan cara digantung menggunakan pot.
• Tabulapot Tanaman Buah Dalam Pot Tabulapot adalah penghijauan dengan menanam tanaman buah dalam pot.
• Toga Tanaman Obat Keluarga Toga atau Tanaman Obat Keluarga adalah penghijauan dengan menanam
tanaman yang mempunyai khasiat obat. 4. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi Masyarakat adalah salah satu point yang sangat penting dalam kesuksesan Program Medan Green and Clean MdGC. Dengan adanya partisipasi
masyarakat, kegiatan lingkungan apapun yang terjadi dipastikan akan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan dan harapan masyarakat, dimana kriteria penilaian
partisipasi mayarakat adalah mempunyai banyak media kampanye di wilayah tersebut, mempunyai kader minimal 50 per orang perlingkungan dan mengadakan
pertemuan warga minimal satu bulan empat kali.
Universitas Sumatera Utara
Ada 3 point mendasar dalam komponen partisipasi masyarakat : • Informasi leader Fasilitator sebagai koordinator, inspirator, dan generator
dari sebuah kegiatan dilingkungan. Peran fasilitator yaitu menjembatani antara implementasi kegiatan dirumah tangga kepada pihak luar sehingga
pergerakan dari kegiatan yang ada dimasyarakat terekpos dengan baik kepada pihak luar.
• Dalam teknis melakukan ekposure kegiatan ini, fasilitator dibantu oleh Kader. Fungsi kader yaitu sebagai mediator antara fasilitator dengan
masyarakat langsung sehingga kegiatannya dapat terpenatrasi dengan baik dan dalam kadar yang terukur.
• Kader dalam menjembatani informasi dikegiatan rumah tangga memerlukan peran aktif rumah tangga yang ditingkatkan rumah tangga.
Dalam hal ini, rumah tangga adalah keluarga dalam satu rumah yang mengimplementasikan program Medan Green and Clean yaitu pengelolaan
sampah dan penghijauan.
2.5 Pengertian Sampah