untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan pengelolaan bank sampah yang menurut peneliti dengan berperan aktif untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan pengelolaan bank sampah
membuat responden nantinya akan dapat berkontribusi lebih dalam membagikan informasi, pengetahuan dan keterampilan kepada teman yang lainnya yang membutuhkan
dalam upaya pengelolaan bank sampah.
5.8.5 Kategori Tingkat Partisipasi dalam Pengelolaan Bank Sampah
Hasil penelitian pada tabel 4.29, dapat dilihat tingkat partisipasi responden dalam pengelolaan bank sampah dengan Baik sebanyak 80, sedangkan responden dengan
tingkat sikap sedang sebanyak 20 dan tidak ada yang memiliki tingkat sikap kurang. Pada kerangka konsep sebelumnya peneliti menggambarkan secara sistematis
bahwa niat akan memengaruhi partisipasi. Sesuai dengan pembahsaan sebelumnya niat ibu rumah tangga dalam pengelolahan bank sampah termasuk dalam katagori baik,
sehingga dalam pembentukan partisipasi ibu rumah tangga juga berada pada katagori baik. Tentunya hal ini menunjukan kesesuaian antara niat dan juga partisipasi.
Dari hasil penelitian ini bahwa tingginya partisipasi yang ditunjukan oleh responden disebabkan oleh niat yang juga berada dalam katagori baik, hal ini
dikarenakan manfaat yang dirasakan memberi motivasi yang kuat untuk berpartisipasi. Bentuk manfaat yang dirasakan oleh ibu rumah tangga lebih dititik beratkan pada
manfaat ekonomi yang diraskanya. Hal ini mungkin disebabkan karena responden dalam penelitian ini keseluruhan ibu rumah tangga yang harus memikirkan aspek ekonomis bagi
dirinya dan juga untuk keluarganya. Hal ini sesuai dengan hal yang dikemukakan oleh Midley dalam Yulianti 2006,
dimana keberhasilan dan kegagalan dalam berpartisipasi salah satunya ditentukan oleh
Universitas Sumatera Utara
hasil yang dirasakan dari keterlibatanya. Artinya dalam berpartisipasi seseorang tidak akan antusias jika ia tidak merasakan manfaat yang bermakna pada hasil akhirnya.
Masyarakat mulai berpartisipasi karena merasakan manfaat, atau setelah mendapatkan penyuluhan atau oleh pengaruh lain sehigga mau berpartisipasi termasuk dalam
partisipasi terbujuk. Dalam partisipasi terbujuk, apabilah manfaat, penyuluhan, ataupun pengaruh lain dirasakan hilang atau bahkan kurang menimbulkan motivasi maka
partisipasi akan berkurang. Peneliti juga berasumsi sama dengan hal tersebut, dimana keuntungan ekonomi
yang dirasakan secara nyata oleh responden menjadi alasan untuk turut berpartisipasi. Namun sayangnya karena bentuk partisipasi yang ditunjukan oleh ibu rumah tangga
partisipasi terbujuk dikarenakan manfaat ekonomi yang dirasakanya, kemungkinan akan menurunkan partisipasi bila manfaat dirasa kurang memotivasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Gambaran faktor internal yaitu karakteristik ibu yaitu responden ibu berusia 40- 50 tahun sebanyak 40, responden memiliki tingkat pendidikan tamat SMA
sebanyak 42, seluruh responden tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga, ibu yang memiliki status perkawinan menikah sebanyak 96.
2. Gambaran faktor eksternal yaitu responden yang menyatakan ketersediaan bank sampah dalam kategori tingkatan sedang sebanyak 84, responden yang
menyatakan tingkat mobilisasi masyarakat pada tingkatan baik sebanyak 94. 3. Tingkat pengetahuan responden yaitu sedang sebanyak 78, tingkatan sikap
yang baik sebanyak 94. 4. Tingkatan niat responden yaitu sedang sebanyak 40, dan tingkatan niat yang
baik sebanyak 60. 5. Tingkat partisipasi ibu rumah tangga dalam mewujudkan program Medan Green
and Clean MdGC melalui pengelolaan bank sampah pada kategori tingkatan partisipasi yang baik baik sebanyak 80, sedangkan responden dengan tingkat
partisipasi sedang sebanyak 20 dan tidak ada yang memiliki tingkat partisipasi kurang.
6. Alasan ibu untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan program Medan Green and Clean MdGC melalui pengelolaan bank sampah yaitu karena kepercayaan
dan keyakinan yang tinggi terhadap manfaat bank sampah yang memberikan keuntungan ekonomis bagi keluarga mereka, pengetahuan yang termasuk
Universitas Sumatera Utara