2.7.2 Lokasi Bank Sampah
Tempat atau lokasi bank sampah dapat berupa lahan terbuka, gudang dan lahan-lahan kosong yang dapat menampung sampah dalam jumlah yang banyak.
2.7.3 Nasabah Bank Sampah
Nasabah bank sampah adalah individu, komunitas kelompok yang berminat menabungkan sampahnya pada bank sampah. Individu biasanya perwakilan dari
kepala keluarga yang mengumpulkan sampah rumah-tangga. Komunitas kelompok, adalah kumpulan sampah dari satu lingkungan atau sampah dari sekolah-sekolah dan
perkantoran.
2.7.4 Manajemen Bank Sampah
Cara menabung pada bank sampah adalah setiap nasabah mendaftarkan pada pengelola, pengelola akan mencatat nama nasabah dan setiap anggota akan diberi
buku tabungan secara resmi. Bagi nasabah yang ingin menabung sampah, caranya cukup mudah, tinggal datang ke kantor bank sampah dengan membawa sampah,
sampah yang akan ditabung harus sudah dipilah-pilah sesuai dengan jenisnya seperti kertas, plastik, botol, kaleng, besi, alumunium dan lainnya dimasukkan kekantong-
kantong yang terpisah. Sampah yang akan ditabung harus dalam kondisi bersih dan kering. Petugas
teller akan melakukan penimbangan, pencatatan, pelabelan dan memasukkan sampah pada tempat yang telah disediakan. Nasabah yang sudah menabung dapat mencairkan
uangnya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati misalnya 3 atau 4 bulan sekali dapat mengambil uangnya. Sedangkan jadwal menabung ditentukan oleh pengelola.
Pencatatan dibuku tabungan akan menjadi patokan berapa uang yang sudah
Universitas Sumatera Utara
terkumpul oleh masing-masing nasabah, sedang pihak bank sampah memberikan harga berdasarkan harga pasaran dari pengepul sampah. Berbeda dengan bank pada
umumnya menabung pada bank sampah tidak mendapat bunga. Untuk keperluan administrasi dan upah pekerja pengelola akan memotong tabungan nasabah sesuai
dengan harga kesepakatan. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh bendahara.
2.7.5 Bank Sampah Tanjung Gusta
Bank sampah Tanjung Gusta yang terletak di lingkungan II dibentuk pada tanggal 3 Juli 2010, merupakan subdivisi atau kelompok kerja pengelolaan sampah
dari ibu-ibu PKK dan sebagian masyarakat sekitar lingkingan II kelurahan Tanjung Gusta. Bank sampah merupakan aplikasi gerakan memilah dan memanfaatkan
kembali sampah, yang memiliki esensi bahwa masyarakat harus sadar terhadap lingkungan sekitar.
Tujuan dari koperasi bank sampah adalah menciptakan kesadaran dengan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah kering yang pada akhirnya
penyusutan dalam jumlah sampah, serta pengembangan implementasi maupun unit bisnis secara mandiri di tingkat lingkungan. Mekanisme pengumpulan sampah kering
yang dilakukan oleh warga dimulai dari diri sendiri untuk memilah sampah rumah tangganya, dikumpulkan, setelah selama seminggu disetorkan ke sentra bank sampah,
dicatat dalam pembukuan sesuai dengan kuota dan harganya. Pengumpulan sampah yang jumlahnya sudah meningkat, lalu dipanggillah para pelapak atau pemulung
langganannya yang memanfaatkan jenis sampah kering tersebut. Pengangkutan dan penimbangan yang dilakukan oleh para pelapak ke wilayah kurang lebih 2 minggu
Universitas Sumatera Utara
sekali atau sebulan sekali sesuai kebutuhan. Setelah transaksi berjalan, hasilnya dapat diambil atau ditabung sesuai manajemen koperasi masing-masing wilayah.
Manfaat dari bank sampah dapat berupa manfaat langsung dan tidak langsung bagi masyarakat. Manfaat langsung yang dapat dinikmati oleh masyarakat berupa
pendapatan dari hasil menabung, menciptakan lingkungan yang sehat dan menciptakan lapangan pekerjaan baru dari hasil pengelolaan sampah bagi
masyarakat. Manfaat tidak langsung dari bank sampah yaitu memberikan edukasi kepada warga terutama pada anak-anak tentang pentingnya menabung dan
pengelolaan sampah sejak dini. Untuk keuntungan sosial yang didapat dari bank sampah adalah kesempatan
berkelompok, mendapatkan pendidikan dan pelatihan program sosial lainnya dari program bank sampah tersebut. Yang terakhir adalah keuntungan lingkungan, yakni
dengan adanya Bank Sampah terbukti efektif mereduksi sampah, menghemat lahan TPA, dan yang tidak kalah penting lingkungan menjadi asri, bersih, sehat, dan
nyaman. Bank sampah kelurahan Tanjung Gusta di linkungan II dibentuk melalui
kesepakatan warga dengan mengutamakan kebersamaan dalam pencapaian tujuannya. Salah bentuk pencapaian tujuan tersebut adalah membentuk pengurus yang akan
mengelola bank sampah. Mekanisme dari pemilihan anggota pengelola bank sampah di kelurahan Tanjung Gusta dibentuk berdasarkan swadaya masyarakat yang
kemudian terpilih sebanyak 16 orang anggota pengelola bank sampah, lalu pihak kelurahan mengeluarkan surat keputusan yang bertujuan untuk memberikan tanggung
jawab kepada anggota pengelola bank sampah.
Universitas Sumatera Utara
Konsep bank sampah yang berada di Kelurahan Tanjung Gusta juga tidak jauh berbeda dengan konsep bank sampah di wilayah lainnya, yaitu bank sampah
sebagai tempat menabung sampah yang telah terpilah menurut jenis sampah yang memiliki nilai ekonomis. Keuntungan ekonomi yang didapat dari Bank Sampah
adalah memberikan peningkatan skala usaha, pemasaran, pengadaan barang dan jasa, fasilitas kredit, dan pembagian sisa hasil usaha. Bank sampah di Kelurahan Tanjung
Gusta juga memberikan harga yang cukup tinggi untuk membeli sampah dari masyarakat, seperti sampah kertas Rp. 1.000kg, sampah plastik Rp. 1.500kg dan
sampah botol Rp. 500kg, harga ini disesuaikan dengan harga dari pengepul sampah
di Kota Medan.
Bank sampah kelurahan Tanjung Gusta di linkungan II menggunakan sistem tabungan sampah individual. Tabungan sampah individual adalah tabungan sampah
dimana warga yang menjadi nasabah harus membawa sampah yang akan ditabungkan langsung ke bank sampah. Sampah tersebut harus dipilah dalam kelompok kertas,
plastik, dan kalengbotol yang sudah dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Selain dijual ke pengepul sampah, ada sebagian sampah yang langsung dibeli oleh
kelompok daur ulang yang juga merupakan subdivisi dari ibu-ibu PKK dan sebagian masyarakat di wilayah kelurahan Tanjung Gusta. Sampah yang dibeli kelompok daur
ulang adalah sampah yang dapat langsung di daur ulang untuk diolah menjadi tas ransel, tempat pensil, dompet dan penutup galon air.
Universitas Sumatera Utara
2.7.6 Mekanisme bank sampah