LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105
2-61
2.3.5. Rawan Bencana
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami suatu peristiwa fisik, seperti gempa bumi, tanah longsor,
banjir dan aktivitas manusia. Kerapkali peristiwa bencana alam menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural,
bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan sangat variatif tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan individu. Bentuk-bentuk bencana yang sering terjadi di Kabupaten
Kepulauan Yapen pada umumnya adalah banjir, dan angin puting beliung, serta gempa bumi. Pada musim penghujan ada beberapa
wilayah di kabupaten Kepulauan Yapen yang tergolong rawan banjir. Hal ini disebabkan karena beberapa daerah di aliri dengan
sungai-sungai besar dan kecil, sehingga kebanjiran sering terjadi pada beberapa kampung yang bermukim sepanjang Daerah Aliran
Sungai DAS terutama di wilayah perkotaan Distrik Yapen Selatan. Wilayah-wilayah yang memiliki potensi rawan bencana
banjir antara lain adalah sungai Mantembu, Mariadei, Kalidingin, Woru Yapen Selatan; Sungai Sanayoka, Borai, Mananayan
Angkaisera; sungai Worui, Panduami Kosiwo, Sungai Wabuayar Ampimoi, Sungai Webi Yapen Barat. Sementara bencana gempa
bumi juga sering terjadi karena Kabupaten Kepulauan Yapen berada pada zonajalur gempa. Selain hal tersebut di atas
bencana yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah adalah bencana yang bersifat konflik sosial.
Fungsi penanggulangan bencana di Kabupaten Kepulauan Yapen
mengacu pada
pedoman yang
ada pada
pola penanggulangan Bencana Nasional dalam rangka mengurangi
dampak yang ditimbulkan oleh bencana terutama di daerah perkotaan. Adapun strategi umum yang ditetapkan pemerintah
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105
2-62
terkait dengan
penanggulangan bencana
meliputi tahap
pencegahan, tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan tahap rekonstruksi.
2.4. ASPEK PEREKONOMIAN