Pendekatan Perencanaan Rasional Menyeluruh

LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105 4-89 permukiman, drainase, pusat perdagangan, dan sebagainya. Akibatnya pendekatan metode lama, yaitu pembuatan rencana induk masih umum diterapkan, dan kesannya perencanaan fisik adalah perencanaan kota. Pelaksananya pun berasal dari bidang arsitektur dan teknik sipil. Persaingan kedua perencanaan dapat terjadi pada tingkat proyek. Misalnya proyek pemukiman transmi- grasi, bilamana perencana dari kedua bidang atau instansi BPN dan PU berurusan dengan tata guna lahan, Pada tingkat yang lebih rendah perlu dibuat kebijaksanaan mengenai pembagian tugas dan tanggungjawab. Seharusnya kedua instansi itu diberi peranan masing-masing dalam rangka perencanaan pengembangan wilayah terpadu. 3.1.2.Persyaratan Pendekatan Dalam kaitannya dengan pendekatan perencanaan pengembangan wilayah, berbagai persyaratan tertentu sangat diperlukan untuk penyesuaian masalah dan tujuan perencanaan. Tiga pendekatan perencanaan berdasar keterkaitannya dengan persyaratan dan sifet komprehensifitasnya, adalah pendekatan perencanaan rasional menyduruh; pendekatan perencanaan terpilah; dan pendekatan perencanaan terpilah berdasar pertimbangan menyeluruh. Ketiga jenis pendekatan ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Pendekatan Perencanaan Rasional Menyeluruh

Pendekatan perencanaan rasional menyeluruh atau Rational Comprehensive Approach secara konseptual dan analitis mencakup pertimbangan perencanaan yang luas. Didalam pertimbangan tersebut tercakup berbagai unsur atau subsistem yang membentuk suatu organisme atau system secara LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105 4-90 menyeluruh. Pertimbangan ini terma-suk aspek-aspek yang berkaitan dengan seluruh rangkaian tindakan perlaksanaan dan berbagai pengaruhnya terhadap usaha pengembangan. Produk perencanaan rasional menyeluruh mencakup suatu totalitas dari seluruh aspek tujuan pembangunan. Jadi permasalahan yang dibahas tidak dilihat secara terpilah-pilah melainkan dalam suatu cakupan kesatuan. Pendekatan perencanaan rasional menyeluruh ini juga menempat-kan permasalahan tersebut sdain sebagai suatu kesatuan secara internal, juga dalam hubungannya dengan hal-hal ekstemal, yaitu unsur-unsur dari organisme atau sistem yang berada di luar atau di sekitarnya. Walaupun suatu perencanaan rasional menye-luruh tidak bennaksud merealisasikan semua unsur atau subsistem suatu organisme atau sistem tersebut, tetapi line up wawasan perencanaannya sudah merinci keselu-ruhan aspek dalam suatu kaitan yang terpadu. Karakteristik suatu pendekatan perencanaan rasional meyeluruh memerlukan beberapa persyaratan berikut Branch, 1983. 1 Dilandasi oleh suatu kebijaksanaan umum yang merumuskan tujuan yang ingin dicapai sebagai suatu kesatuan yang utuh. 2 Didasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan lengkap, menyeluruh, dan terpadu. 3 Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh sistem informasi masukan data yang lengkap, andal dan rinci. 4 Peramalan yang diarahkan pada tujuan-tujuan jangka panjang. Produk perencanaan rasional menyeluruh ini dikenal antara lain sebagai Rencana Induk Blueprint atau Masterplan; Rencana Umum General Plan; atau Rencana Pembangunan Development LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105 4-91 Plan. Di beberapa negara maju telah muncul berbagai kritik terhadap keefektifan dari produk perencanaan rasional menyeluruh ini. Di Inggris misalnya pada dekade 10-an beberapa pakar telah menyoroti keefektifitas London Masterplan buatan Sir Patrick Abercrombie et al. disamping juga terhadap beberapa rencana induk kota lainnya. Secara umum kritik tersebut didasarkan kepada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keandalan produk perencanaan rasional menyeluruh sebagai berikut. 1 Produk perencanaan menyeluruh dirasakan kurang memberikan informasi dan arahan yang relevan bagi para pembuat keputusan mengenai permasalahan yang hams segera diselesaikan dari sekian permasalahan jangka panjang yang dirumus-kan. 2 Usaha penyelesaian masalah yang mencakup berbagai unsur atau subsistem dari organisme atau sistem secara menyeluruh dinilai sebagai hal yang sangat sukar di-realisasikan, mengingat faktor finansial dan sifat dinamika perkembangan sistem masyarakat. Dengan demikian ada anggapan bahwa sasaran dan tujuan rencana menyeluruh ini sangat ambisius. 3 Karena anggapan serta analisis perencanaan rasional menyeluruh ini menekankan kepada azas totalitas, berarti periu ditunjang oleh system informasi sebagai masukan data yang lengkap dan rinci, dengan kehandalantinggi. Untuk tujuan ini diperlu-kan penelaahan yang memerlukan dana dan waktu cukup besar. Resiko yang dihadapi adalah waktu penyelesaian rencana dan kehandalan mutu data yang melan- dasi anahsis sering tidak sesuai dengan harapan. 4 Salah satu syarat tercapainya suatu pelaksanaan LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105 4-92 pembangunan berdasarkanrencana menyeluruh adalah sistem koordinasi kelembangan yang mapan. Hal inilah yang pada kenyataannya justru menjadi permasalahan besar.

b. Pendekatan Perencanaan Terpilah