LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105
4-93
unsur atau subsistem yang diprioritaskan. 3 Dengan terbatasnya lingkup perencanaan yaitu pada unsur
atau subsistem tertentu saja maka ada anggapan bahwa pelaksanaan dan pelaksanaannya lebih mudah dan realistik.
Permasalahan yang dihadapi oleh produk perencanaan terpilah ini:
1 karena kurang
berwawasan menyeluruh
serta kurang
berwawasan sistem, maka sering terjadi dampak atau masalah ikutan yang tidak terduga sebelumnya;
2 hanya merupakan usaha penyelesaian jangka pendek yang kurang mengkaitkan dengan sasaran dan tujuan jangka
panjang; 3 suatu produk perencanaan terpilah hanya merupakan upaya
perencanaan untuk menydesaikan masalah secara tambal sulam yang bersifat penyelesaian semen-tara sehingga harus
dilakukan secara terus menerus. Kenyataan ini telah dinilai sebagai hal yang tidak efisien.
c. Perencanaan Terpilah berdasar Pertimbangan Menyeluruh
Pendekatan Perencanaan Terpilah berdasar Pertimbangan Menyeluruh ini melihat potensi yang terkandung di kedua
pendekatan perencanaan terdahulu. Pada hakekatnya pendekatan ini mengkombinasikan pendekatan rasional menyeluruh dan
pendekatan terpilah masing-masing dalam kadar hngkup tertentu yaitu menyederhanakan tinjauan menyeluruh dalam lingkup
wawasan sekilas scan dan memper-dalam tinjauan atas unsur atau subsystem yang strategis dalam kedudukan sistem terhadap
permasalahan menyeluruh. Oleh karena itulah maka pendekatan perenca-naan ini disebut sebagai Pendekatan Perencanaan
Terpilah berdasarkan Pertimbangan Menyeluruh Mixed Scanning
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105
4-94
Planning Approach atau disebut juga sebagai Mixed Approach yakni Pendekatan Ketiga.
Karakteristik suatu pendekatan perencanaan tersebut memerlukan beberapa persyaratan berikut.
1 Perencanaan mengacu kepada garis kebijaksanaan umum yang ditentukan pada tingkat tinggi.
2 Perencanaan dilatarbelakangi oleh suatu wawasan menyeluruh serta memfokuskan pendalaman penelahaan pada unsur-
unsur atau subsistem-subsistem yang diutamakan. 3 Ramalan mendalam tentang unsur-unsur atau subsistem-
subsistem yang dipriori-taskan dilandasi oleh ramalan sekilas tentang lingkup menyeluruh serta didasarkan kepada wawasan
sistem. 4 Perumusan reacana dengan pendekatan ini dinilai sebagai
usaha penghematan waktu dan dana dalam hngkup penelahaan, analisis dan proses teknis penyusunan rencana
karena adanya penyederhanaan dalam penelahaan dan analisis makro.
5 Untuk menunjang hasil ramalan dan analisis sekilas maka proses pemantauan, pe-ngumpulan pendapat, komunikasi
serta konsultasi dengan masyarakat yang berke-pentingan serta dengan pengelola pemerintah telah dilakukan secara
menerus sejak penyusunan perumusan sasaran dan tujuan rencana pembangunan.
Masalah yang sering dirisaukan tentang produk pendekatan perencanaan
ini adalah
adanya kemungkinan
terjadinya kemelesetan dari ramalan-ramalan, khusus-nya yang menyangkut
tujuan-tujuan jangka panjang karena hanya ditunjang oleh sistem infbnnasi yang didasarkan kepada hasil penalahaan sekilas.
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105
4-95
3.1.3.Produk Perencanaan Berdasar Pendekatan
Beberapa contoh produk perencanaan yang berdasarkan ketiga pendekataandiatas
1 Produk perencanaan
yang berlandaskan
pendekatan komprehensip
seperti Master-plan.
National Planning,
Development Plan. Namun bukan berarti bahwa renca-na- rencana yang berskala kecil tidak ada yang berlandaskan
pendekatan komprehensip. Rencana berskala kecil juga ada yang dilandasi oleh pertimbangan-pertim-bangan menyeluruh
seperti perencanaan jaringan listrik masuk desa dilandasi oleh berbagai pertimbangan sektoral lainnya yang berwawasan
menyeluruh. 2 Produk
perencanaan yang
berlandaskan pendekatan
inkremental seperti suatu rencana khusus, rancangan bangunan dan sekitarnya yang terbatas, rencana struktur
khusus. 3 Produk
perencanaan yang
dilandasi oleh
pendekatan incremental yang berkerang-ka pikir menyeluruh seperti
Rencana Struktur Kota Structure Plan yang dikem-bangkan di Inggris sejak tahun 1968, Action Plan Perencana Tindakan,
Development Plan yaitu rencana lingkup makro yang dilandasi oleh pendekatan strategis.
Sebenaraya ketiga
pendekataan perencanaan
serta produknya tidak ada yang dikatakan sebagai lebih berhasil dari
yang lainnya. Masing-masing dapat dikembang-kan sesuai dengan lingkup kebutuharinya baik secara substantive maupun secara
teritorial. Misalnya suatu national planning atau regional planning mungkin sangat kuat pertimbangan kekomprensipannya, tetapi
sebaliknya pada suatu rancangan detail mungkin pertimbangan inkrementalnya sangat kuat. Masing-masing mempunyai ke-
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA PWT KAB. KEPULAUAN YAPEN TH. 2105
4-96
kurangan dan
keistimewaannya sesuai
dengan lingkup
penggunaan dan keperluan-nya Sebagai suatu contoh dalam hal perencanaan kota ketiga pendekatan perencanaan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut ini:
Gambar 3.1.
Beberapa Rencana Wilayah berdasar Perbedaan Pendekatan
3.2. TEORI PERENCANAAN DAN PERKEMBANGANNYA