arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif, terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang berkaitan dengan kondisi atau
peristiwa masa kini yang sedang diteliti Sutopo,2002: 69. Teknik ini akan digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip Pemilu 2004 yang terdapat
di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nganjuk, sebagai data pendukung penelitian.
F. Teknik Cuplikan Data
Cuplikan sampling dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai internal sampling, yang berlawanan dengan sifat cuplikan dalam penelitian kuantitatif yang dinyatakan sebagai external sampling Bogdan dan Biklen,1982 dalam
Sutopo,2002: 55. Cuplikan yang bersifat internal, cuplikan diambil untuk mewakili informasinya, dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak sangat perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya, karena jumlah informan yang kecil bisa saja
menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah narasumber yang lebih banyak, yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya Sutopo,2002: 55.
Penelitian ini menggunakan teknik cuplikan Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan yang hendak yang dicapai. Karena pengambilan cuplikan di dasarkan atas pertimbangan tertentu, maka pengertiannya sejajar
dengan dengan jenis teknik cuplikan yang dikenal sebagai purposive sampling dengan kecerendungan peneliti untuk memilih informasi yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk
menjadi sumber data yang mantap. Menurut Nasution 2002: 98, purpose sampling adalah penentuan subjek penelitian sesuai dengan kriteria atau ciri-ciri tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
G. Validasi Data
Hasil penelitian dipandang ilmiah bila memenuhi salah satu syarat yaitu validitas data. Validitas data merupakan usaha untuk memperoleh data yang valid. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2006: 330. Menurut Sutopo 2002: 78, cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif
adalah trianggulasi. Patton 1984 dalam Sutopo 2002: 78 menyatakan ada empat macam teknik trianggulasi, yaitu :
1. Trianggulasi data
Cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang
berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu, bisa teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda, baik kelompok sumber jenis maupun
sumber yang berbeda jenisnya. Oleh karena itu teknik trianggulasi data disebut juga sebagai trianggulasi sumber. 2.
Trianggulasi Metode
Jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan
metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.
3. Trianggulasi Peneliti
Yang dimaksud dengan cara trianggulasi ini adalah hasil penelitian yang baik data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti. Dari pandangan dan tafsir yang dilakukan
oleh beberapa peneliti terhadap semua infromasi yang berhasil digali dan dikumpulkan berupa catatan, diharapkan bisa terjadi pertemuan pendapat yang pada akhirnya bisa lebih memantapkan hasil penelitian.
4. Trianggulasi Teori
Trianggulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak
hanya sepihak sehingga bisa dianalisis dan ditarik kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Karena setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandang, maka dengan menggunakan beberapa perspektif teori akan
menghasilkan simpulan yang multidimensi. Dari keempat jenis trianggulasi tersebut, peneliti hanya akan menggunakan satu jenis triangulasi, yaitu trianggulasi
data atau trianggulasi sumber. Trianggulasi data akan mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data menggunakan beragam data yang tersedia, artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila
digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Cara trianggulasi sumber yang lain dapat pula dilakukan dengan menggali informasi dari satu nara sumber tertentu,
dari kondisi lokasinya, dari aktivitas yang menggambarkan perilaku orang atau masyarakat, atau dari sumber yang berupa catatan atau arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksud peneliti.
Dengan cara menggali dari sumber yang berbeda dan teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut bisa teruji kemantapan dan kebenarannya
H. Analisis Data