surat suara yang terlalu besar dan membingungkan, kejenuhan masyarakat, serta adanya sikap apatis masyarakat terhadap Pemilu dan masih banyak lagi.
Hal ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan tentang itu, meski sistem Pemilu sudah dilakukan perubahan.
Sementara itu, masyarakat cenderung masih memiliki pandangan yang kurang baik, terhadap partai politik. Masih ada anggapan bahwa Pemilu tidak
ubahnya hanya sebatas untuk kepentingan orang-orang Parpol belaka. Sementara aspirasi yang disalurkan lewat Pemilu tidak pernah tersalurkan
melalui wakil-wakilnya. Kabupaten Nganjuk menjadi tempat penelitian, ini didasarkan dengan
pertimbangan geografis, karakteristik masyarakat yang khas. Kabupaten Nganjuk adalah kota yang dikelilingi oleh 6 enam kabupaten disekitarnya,
yakni : Kabupaten Jombang, sebelah Timur, Kabupaten Kediri sebelah Timur dan Selatan, Kabupaten Madiun dan Ponorogo sebelah Barat dan
Kabupaten Bojonegoro Sebelah Utara. Secara topografis, Kabupaten Nganjuk berada di antara 7
20’ - 7 50’ Lintang Selatan LS dan 111
45’ - 112 13’
Bujur Timur BT .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, dapat digambarkan secara sederhana persepsi Pemilu 1991 dan 2004, sehingga
perlunya suatu kajian adanya kecenderungan partisipasi politik menurun.
Muncul adanya permasalahan pokok terkait dengan persepsi, perilaku pemilih dan partisipasi politik yang berbeda-beda.
Tabel 1.1 Perbedaan Pemilu Legislatif 1999 dan 2004
No. Pemilu
Sistem Pemilu Tingkat
partisipasi Politik
1. 1999
Proposional dengan daftar calon tertutup, peserta Pemilu 48 Partai
Politik, Ukuran Surat Suara kecil, Surat suara hanya berisi gambar partai, tidak
bisa memilih langsung calon yang diinginkan
Lebih tinggi
2. 2004
Proposional dengan daftar calon terbuka, peserta pemilu 24 Partai Politik, ukuran
surat suara besar, berisi tanda gambar partai dan daftar nama calon, dapat
memilih langsung calon yang diinginkan Lebih rendah
Oleh karena itu perlu adanya rumusan dan kajian permasalahan. Adapun rumusan dan akan kajian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi pemilih dalam Pemilu 2004 yang menggunakan sistem
proposional dengan daftar calon terbuka? 2.
Bagaimana perilaku memilih dalam Pemilu 2004? 3.
Bagaimana partisipasi politik pemilih dalam Pemilu 2004?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui persepsi pemilih dalam partisipasi politik Pemilu 2004 yang
mengunakan sistem proposional dengan daftar calon terbuka. 2.
Mengetahui perilaku memilih dalam Pemilu 2004. 3.
Mengetahui partisipasi politik pemilih dalam Pemilu 2004.
D. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu : 1.
Manfaat Praktis a.
Bagi Masyarakat Akan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam usaha untuk
pemahaman terhadap arti pentingnya Pemilu Legislatif di masa yang akan datang. Akan secara langsung dan tidak langsung meningkatkan
pengetahuan yang luas bagi masyarakat dengan sistem Pemilu Legislatif yang baru dalam usaha peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam
partisipasi politik melalui Pemilu. b.
Bagi Lembaga Bisa digunakan untuk memberikan sumbangan pikiran kepada KPU
Kabupaten Nganjuk dalam rangka peningkatan partisipasi politik bagi masyarakat dalam menyongsong Pemilu 2009
2. Manfaat Teoritis
Akan dapat memberikan gambaran realistis yang terjadi di lapangan terhadap teori pemikiran tentang keterlibatan masyarakat dalam partisipasi
politik khususnya teori pemberdayaan masyarakat.
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR