Tabel 3.1 Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Konsep, Aspek dan Indikator
Perumusan Masalah Ruang Lingkup
Konsep Aspek
Indikator 1
2 3
4 5
Bagaimana persepsi
pemilih terhadap Pemilu Legislatif 2004?
Persepsi Pemilih Kemampuan individu untuk
mengamati mengenal perangsang stimulus
sehingga berkesan menjadi pemahaman,
pengetahuan,sikap dan tanggapan tanggapan tentang
Pemilu
· Pengetahuan · Sikap
· Tanggapan-
tanggapan
Adanya pengetahuan, sikap
dan tangapan- tanggapan
dari setiap individu, bahwa Pemilu 2004
rumit
Bagaimana perilaku
memilih dalam Pemilu 2004?
Perilaku Memilih Sikap seseorang pemilih untuk
melakukan atau tidak melakukan tindakan politik
tertentu dalam Pemilu
· Karaktersitik Sosial pekerjaan,
pendidikan · Karaktersitik
Sosiologis agama, jenis
kelamin, umur
· Ikatan Emosional pada suatu partai
· Orientasi pada kandidat
· Keuntungan dan kerugian
Perubahan perilaku dan
sikap dalam menggunakan
hak memilih
Bagaimana partisipasi
politik pemilih pada Pemilu
2004 ?
Partisipasi Politik Keikutsertaan warga negara
dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut
atau mempengaruhi dalam proses Pemilu
· Keterlibatan dalam pelaksanaan
· Keterlibatan dalam Kampanye
· Menggunakan hak memilih
Adanya perubahan partisipasi
politik, yang meliputi keterlibatan
pelaksanaan, kampanye dan
menggunakan
hak memilih
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini, meliputi beberapa hal, yaitu :
1. Wawancara Secara Mendalam indepth interviewing
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan.
Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini, diperlukan teknik wawancara , yakni dalam bentuk wawancara mendalam in-depth interviewing yang merupakan wawancara tidak terstruktur, karena peneliti merasa tidak tahu apa yang
belum diketahuinya. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open-ended”, dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan
subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam Sutopo, 2002:58.
Maksud dilakukan wawancara mendalam dalam penelitian ini untuk mengetahui informasi yang lengkap mengenai persepsi dan perilaku memilih terhadap partisipasai politik pada Pemilu Legislatif 2004.Teknik wawancara nantinya dengan
menggunakan pedoman wawancara yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan pokok yang sesuai dengan topik penelitian. Dengan demikian dalam pelaksanaannya bahan atau materi wawancara tidak akan keluar dari konteks yang semestinya.
Menurut Moleong 2006: 199 persiapan wawancara tak terstruktur dapat diselenggarakan menurut tahap-tahap tertentu. Tahap pertama ialah menemukan siapa yang akan diwawancarai. Barangkali pada saat pilihan hanya berkisar di antara
beberapa orang yang memenuhi persyaratan. Pada dasarnya masalah penelitianlah yang membimbing pewawancara untuk menentukan responden yang diwawancarai.
Langkah kedua ialah mencari tahu bagaimana cara yang sebaiknya untuk mengadakan kontak dengan responden. Karena responden adalah orang-orang pilihan, dianjurkan agar jangan membiarkan orang ketiga menghubungi, tetapi peneliti
sendiri yang melakukannya. Langkah ketiga ialah mengadakan persiapan yang matang untuk pelaksanaan wawancara. Kegiatan wawancara peneliti menggunakan alat bantu berupa buku atau perekam untuk mencatat atau merekam keterangan
yang diperlukan dari responden atau informan.
2. Observasi Langsung