lebih banyak dan mampu mengembangkan masyarakat pemilih dalam keterlibatan pembangunan demokrasi dan politik. Artinya bahwa masyarakat
perlu diperdayakan untuk lebih berperan dalam kontek pendidikan politik melalui Pemilu.
Prinsip lain dalam pengembangan masyarakat yang mempunyai peranan penting dengan pemberdayaan adalah partisipasi. Pemberdayaan dan
partisipasi merupakan hal yang menjadi pusat perhatian dalam proses pembangunan.
Salah satu pilar demokrasi adalah partisipasi. Dalam hubungannya dengan pengembangan demokrasi, partisipasi masyarakat sebenarnya tidak
hanya terbatas dalam proses menentukan pemimpin dan apa yang harus dilakukan oleh pemimpin, tetapi menentukan proses demokrasi itu sendiri.
Dalam proses transisi dan konsolidasi demokrasi misalnya, masyarakat mempunyai peranan sangat signifikan dan menentukan percepatan proses
transisi konsolidasi demokrasi melalui bentuk partisipasi dan gerakan sosial lainnya Hollifiled dan Jillson 2000:3-20 dalam Muhammad Asfar, 2006:12.
Salah satu bentuk partisipasi yang sangat penting penting dilakukan oleh warga adalah keikutsertaan dalam Pemilihan Umum Pemilu. Yang
dimaksud Pemilu disini adalah Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden termasuk Pemilu Kepala Daerah Muhammad Asfar, 2006: 12-14.
B. Kerangka Pikir
Penelitian ini dilakukan dengan didasarkan hasil Pemilu Legislatif 2004 di Kabupaten Nganjuk yang tingkat partisipasi politiknya cenderung menurun dibanding dengan Pemilu sebelumnya. Di satu sisi Pemilu Legislatif 2004
tersebut menggunakan sistem proposional dengan daftar calon terbuka, dan calon legislatif dipilih secara langsung.
Partisipasi politik merupakan salah satu aspek penting demokrasi. Asumsi yang mendasari demokrasi dan partisipasi orang yang paling tahu tentang apa yang baik bagi dirinya adalah orang itu sendiri. Karena keputusan politik yang
dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga masyarakat maka warga masyarakat berhak ikut menentukan isi keputusan politik.
Partisipasi politik dipengaruhi oleh kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah. Kesadaran politik ialah kesadaran sebagai warga negara atau perilaku memilih dalam menggunakan hak pilihnya. Perilaku memilih dalam hal
ini meliputi faktor pendekatan sosiologis yaitu adanya karakteristik sosial seperti jenis pekerjaan, pendidikan dan karakteristik sosiologis, seperti agama, jenis kelamin, umur. Faktor pendekatan psikologis dalam perilaku memilih
yang meliputi ikatan emosional pada suatu partai politik, orientasi pada kandidat. Serta faktor pendekatan rasional dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian ekonomi.
Sedangkan kepercayaan kepada pemerintah, menyangkut persepsi warga negara masyarakat terhadap sistem Pemilu Legislatif yang digunakan. Persepsi tersebut meliputi persepsi terhadap kemampuan individu untuk mengamati
stimulus yang menyangkut pengetahuan, sikap dan tanggapan-tanggapan tentang Pemilu. Secara singkat kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut :
Persepsi Pemilih:
· Pengetahuan · Sikap
· Tanggapan-
tanggapan
Partisipasi politik Pemilu Legislatif 2004:
· Keterlibatan dalam penyelenggaraan · Keterlibatan dalam Kampanye
· Menggunakan hak memilih · Penghitungan Suara
Gambar 2.1 : Skema Kerangka Pikir Persepsi, Perilaku Pemilih dan Partisipasi Politik Dalam Pemilu Legislatif