Gambar 2.1 : Skema Kerangka Pikir Persepsi, Perilaku Pemilih dan Partisipasi Politik Dalam Pemilu Legislatif
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif seperti ucapan, tulisan dan perilaku yang diamati dari subjek itu sendiri. Penelitian ini
merupakan penelitian expose defacto karena merupakan kejadian yang sudah berlangsung pada Pemilu 2004. Menurut Nazir 1983, penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia atau objek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Jenis penelitian ini nantinya akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi teliti dan penuh
nuansa, yang lebih berharga daripada sekedar pernyataan jumlah ataupun frekeuensi dalam bentuk angka Sutopo, 2002.
Perilaku Memilih :
· Pendekatan Sosiologis Karakteristik Sosial dan
Sosiologis · Pendekatan Psikologis
Ikatan Emosional, orientasi pada calon
· Pendekatan Rasional Keuntungan dan Kerugian
Sedangkan menurut Matthew B. Miles dalam Tjetjep Rohendi 1992: 1, data kualitatif, yang lebih merupakan wujud kata- kata daripada deretan angka-angka, senantiasa menjadi bahan utama bagi ilmu-ilmu sosial tertentu, terutama dibidang
antropologi, sejarah dan ilmu politik. Sedangkan pendekatan induktif menurut Sapari 1983: 28, metode induktif memberikan cara agar manusia dalam
memecahkan masalah suatu problematik, mulai mencari fakta-fakta yang nyata dan murni dari pengalaman dalam masyarakat. Dari fakta-fakta itulah ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Dari uraian tersebut di atas, maka penelitian ini akan menggunakan suatu metode dengan menggali fakta-fakta yang ada di lapangan dan menggambarkannya secara sistematis dan faktual kemudian dari fakta-fakta tersebut diambil suatu
kesimpulan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Nganjuk dengan pertimbangan bahwa masyarakatnya mempunyai tanggapan dan pandangan terhadap Pemilu 2004 yang lalu, khususnya yang menyangkut persepsi dan perilaku pemilih terhadap partisipasi
politik dalam Pemilu 2004 tersebut. Di sisi lain setidaknya akan dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Pemilu 2004, terutama yang menyangkut partsipasi politik masyarakat dalam pembangunan politik melalui demokrasi.
Penelitian telah dilaksanakan di 2 dua kecamatan dengan didasarkan pada tingkat partisipasi politiknya paling rendah dan paling tinggi dalam menggunakan hak memilih. Kecamatan tersebut adalah Ngronggot dan Kertosono. Adapun tingkat
partisipasi kecamatan tersebut adalah sebagai berikut a.
Kecamatan Ngronggot terdiri atas 13 desa, merupakan daerah dengan karakteristik masyarakat yang agamis. Terletak di tenggara dari kota Nganjuk, berbatasan dengan kabupaten Kediri. Di kecamatan ini partisipasi politik yang
menggunakan hak pilihnya paling rendah di Kabupaten Nganjuk76,68, tidak menggunakan hak pillihnya paling tinggi 23,32. Kecamatan Ngronggot masuk dalam wilayah DP III.
b. Kecamatan Kertosono terdiri atas 14 desa, merupakan kecamatan dengan karakteristik masyarakat yang dinamis.
Terletak 26 Km ke arah Timur dari kota Nganjuk, dan berbatasan dengan Kabupaten Jombang. Di kecamatan ini partisipasi politik dalam menggunakan hak pilih tertinggi di Kabupaten Nganjuk 88,79, tidak menggunakan hak
pilihnya 11,21. Kecamatan Kertosono masuk dalam DP III.
C. Strategi Penelitian