Partisipasi Politik Terhadap Pemilu Legislatif 2004 Hubungan Persepsi, Perilaku Pemilih dan Partisipasi Politik Dalam Pemilu Persepsi, Perilaku Pemilih dan

cclx menginginkan perubahan ekonomi yang lebih baik. Sebagian masyarakat tidak menggunakan hak pilih karena beberapa faktor seperti tidak diberi tahu dan tidak mau tahu, tidak terdaftar sebagai pemilih, tidak menerima kartu pemilih dari panitia Pemilu. Pemilih, bersikap pasif, tidak memahami manfaat Pemilu, ingin netral tidak senang berpolitik. Pemilih mengutamakan kepentingan pribadi dan keluarga karena mempunyai pandangan calon cenderung memperkaya diri sendiri lupa dengan pemilih. Pemilih mencoblos partai dan calon karena mengikuti karena pertimbangan ikatan emosional pribadi, organisasi keagamaan, daerah asal calon, kultur atau budaya, dengan partai dan calon. Hubungan ikatan idiologis tidak muncul secara nyata. Sebagian masyarakat pemilih hanya memilih partai karena tidak mengenal calon tetapi lebih mempercayai partai.

3. Partisipasi Politik Terhadap Pemilu Legislatif 2004

Partisipasi politik masyarakat pemilih pada keterlibatan penyelenggaraan Pemilu rendah, mereka memilih tidak terlibat, netral, pasif, sebagai anggota partai dan lebih mengutamakan bekerja. Sebagaian masyarakat terlibat sebagai panitia Pemilu karena ingin membantu kelancaran Pemilu, kesadaran sebagai warga negara dan panggilan jiwa untuk mensukseskan. Kampanye hanya diikuti kelompok simpatisan, anggota, pengurus partai politik dan para calon. Masyarakat secara umum tidak terlibat dalam kampanye karena merasa tidak berkepentingan langsung, ingin netral dan tidak ingin beresiko. Masyarakat sebagian besar telah menggunakan hak pilih karena sebagai warga negara yang baik, ingin menyalurkan aspirasi Politik, mengenal program partai cclxi dan calon, tetapi partisipasinya lebih sedikit dibandingkan dengan Pemilu 1999. Calon pemilih sebagian telah berpartisipasi dalam penghitungan karena ingin mengetahui, merasa mempunyai kepentingan untuk partai atau calon yang bersangkutan. Bagi yang tidak mengikuti karena tidak mempunyai kepentingan langsung dan tidak menggunakan hak pilih.

4. Hubungan Persepsi, Perilaku Pemilih dan Partisipasi Politik Dalam Pemilu

Klasifikasi pemilih yang terdiri atas latar belakang jenis pekerjaan, pendidikan, dan usia berpengaruh langsung terhadap persepsi, perilaku pemilih dan partisipasi politik lebih dominan. Sedangkan latar belakang pada latar belakang berdasarkan jenis kelamin kurang begitu dominan. Faktor terpenting adalah kesadaran perilaku pemilih dalam bersikap dan berpartisipasi politik. Hubungan persepsi, perilaku pemilih dan partisipasi politik saling terkait, semakin baik persepsi terhadap Pemilu maka perilaku pemilih semakin baik dalam partisipasi politiknya.

5. Persepsi, Perilaku Pemilih dan

Partisipasi Politik Dalam Proses Pemberdayaan Demokratisasi Masyarakat Pemberdayaan masyarakat terhadap perilaku pemilih dalam Pemilu mempunyai peranan yang penting, karena adanya persepsi, perilaku pemilih dan partisipasai politik yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan langkah- langkah dan strategi pemberdayaan masyarakat. Langkah dan strategi tersebut mengacu pada konsep strategi tradisional, strategi aksi langsung direct action dan strategi transformasi dengan mempertimbangkan latar belakang pemilih cclxii yang meliputi aspek pekerjaan, pendidikan, agama, jenis kelamin dan usia. Tujuannya agar dalam melakukan pemberdayaan masyarakat dapat lebih terarah dan efiektif. Keberhasilan Pemilu tanpa diikuti dengan pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif maka pendidikan politik dalam membangun demokrasi akan tidak berkembang.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilihan legislatif 2009 kecamatan tanah sareal kota Bogor

0 30 76

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Legislatif 2009 Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

0 3 76

ANALISIS KERUANGAN BASIS PEMILIH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004 DAN 2009 DI KABUPATEN Analisis Keruangan Basis Pemilih Partai Politik Pada Pemilihan Umum Tahun 2004 Dan 2009 Di Kabupaten Magelang.

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Keruangan Basis Pemilih Partai Politik Pada Pemilihan Umum Tahun 2004 Dan 2009 Di Kabupaten Magelang.

0 2 18

ANALISIS KERUANGAN BASIS PEMILIH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004 DAN 2009 DI KABUPATEN Analisis Keruangan Basis Pemilih Partai Politik Pada Pemilihan Umum Tahun 2004 Dan 2009 Di Kabupaten Magelang.

0 0 18

Pengaruh Kesadaran Politik terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2015 (Studi terhadap perilaku pemilih di Desa Kepoh, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali).

0 0 17

Pengaruh Sosialisasi Politik Komisi Pemilihan Umum Kota Pematangsiantar Terhadap Minat Kelompok Pemilih Pada Pemilu Legislatif 2014

0 0 15

Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum

0 0 19

KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PADA PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

0 0 8

Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 di Kelurahan Panyanggar Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Tri Eva Juniasih

0 0 13