Sedangkan menurut Matthew B. Miles dalam Tjetjep Rohendi 1992: 1, data kualitatif, yang lebih merupakan wujud kata- kata daripada deretan angka-angka, senantiasa menjadi bahan utama bagi ilmu-ilmu sosial tertentu, terutama dibidang
antropologi, sejarah dan ilmu politik. Sedangkan pendekatan induktif menurut Sapari 1983: 28, metode induktif memberikan cara agar manusia dalam
memecahkan masalah suatu problematik, mulai mencari fakta-fakta yang nyata dan murni dari pengalaman dalam masyarakat. Dari fakta-fakta itulah ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Dari uraian tersebut di atas, maka penelitian ini akan menggunakan suatu metode dengan menggali fakta-fakta yang ada di lapangan dan menggambarkannya secara sistematis dan faktual kemudian dari fakta-fakta tersebut diambil suatu
kesimpulan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Nganjuk dengan pertimbangan bahwa masyarakatnya mempunyai tanggapan dan pandangan terhadap Pemilu 2004 yang lalu, khususnya yang menyangkut persepsi dan perilaku pemilih terhadap partisipasi
politik dalam Pemilu 2004 tersebut. Di sisi lain setidaknya akan dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Pemilu 2004, terutama yang menyangkut partsipasi politik masyarakat dalam pembangunan politik melalui demokrasi.
Penelitian telah dilaksanakan di 2 dua kecamatan dengan didasarkan pada tingkat partisipasi politiknya paling rendah dan paling tinggi dalam menggunakan hak memilih. Kecamatan tersebut adalah Ngronggot dan Kertosono. Adapun tingkat
partisipasi kecamatan tersebut adalah sebagai berikut a.
Kecamatan Ngronggot terdiri atas 13 desa, merupakan daerah dengan karakteristik masyarakat yang agamis. Terletak di tenggara dari kota Nganjuk, berbatasan dengan kabupaten Kediri. Di kecamatan ini partisipasi politik yang
menggunakan hak pilihnya paling rendah di Kabupaten Nganjuk76,68, tidak menggunakan hak pillihnya paling tinggi 23,32. Kecamatan Ngronggot masuk dalam wilayah DP III.
b. Kecamatan Kertosono terdiri atas 14 desa, merupakan kecamatan dengan karakteristik masyarakat yang dinamis.
Terletak 26 Km ke arah Timur dari kota Nganjuk, dan berbatasan dengan Kabupaten Jombang. Di kecamatan ini partisipasi politik dalam menggunakan hak pilih tertinggi di Kabupaten Nganjuk 88,79, tidak menggunakan hak
pilihnya 11,21. Kecamatan Kertosono masuk dalam DP III.
C. Strategi Penelitian
Untuk dapat menerapkan metode ilmiah dalam penelitian, maka diperlukan startegi. Pilihan jenis strategi penelitian sangat berkaitan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yang sudah terdeskripsikan secara tegas dalam pendahuluan, yaitu
dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian Sutopo, 2002: 143. Tujuan penelitian deskriptif kualitatif ini adalah memberikan gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki. Strategi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Dasar pertimbangannya adalah penelitian ini merupakan penelitian terapan dan penelitian pengembangan.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan fenomenologis yang berusaha untuk memahami makna dari berbagai peristiwa dan interaksi manusia di dalam situasi yang khusus. Penelitian dengan cara ini dimulai dengan sikap
diam dan terbuka tanpa prasangka. Artinya peneliti tidak menganggap dirinya mengetahui makna dari berbagai hal yang terjadi dan ada pada orang-orang yang sedang dipelajarinya. Sikap diam dan terbuka ini merupakan usaha untuk bisa
menangkap segala kemungkinan dengan pikiran tanpa prasangka dan tidak berpikir prediktif dari apa yang sedang dipelajari Sutopo, 2002: 25.
D. Jenis dan Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland 1984: 47 dalam Moleong 2006: 157 sumber data utama dalam penelitin kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Adapun dalam penelitian ini merupakan
data kualitatif, yang berasal dari jenis data primer dan sekunder. 1.
Data Primer Data primer diperoleh melalui sejumlah keterangan atau fakta secara langsung di lapangan. Teknik untuk
mendapatkan data ini adalah dengan wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan komunikasi secara langsung dengan subjek penelitian serta narasumber. Wawancara untuk mendapatkan informasi tentang persepsi dan perilaku
pemilih terhadap partisipasi politik ini, dilakukan dengan berdasarkan pokok-pokok yang telah ditetapkan berdasarkan kerangka pertanyaan yang telah disusun.
2. Data Sekunder
Merupakan data keterangan atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung atau dari sumber pendukung lainnya. Data sekunder ini sebagai pendukung data primer yang secara tidak langsung memberikan keterangan yang berkaitan
dengan masalah yang sedang diteliti. Pada data ini, dititik beratkan untuk memperoleh data pendukung, yang biasanya dengan menggali data atau keterangan yang berasal dari dokumen atau arsip Pemilu Legislatif 1999 dan 2004 untuk
menunjang penelitian ini. Sedangkan sumber informasi data diperoleh melalui:
1. Narasumber informan yang terdiri dari :
Masyarakat yang sudah memiliki hak memilih, dengan berdasarkan karakteristik sosial : a.
Jenis pekerjaan, buruh tani, bangunan, dagang, pedagang, pelajar mahasiswa, PNS akademisiguru, birokrat, pengusaha pegawai swasta
b. Tingkat pendidikan, SD, SLTP, SLTA dan Sarjana
c. Agama Islam, Kristen, Katolik
d. Jenis kelamin, laki-laki dan perempuan
e. Umur usia
2. Tempat atau lokasi penelitian yang akan dikunjungi untuk melakukan pencarian informasi, yaitu dengan lokasi yang
pemilihnya telah menggunakan hak memilihnya paling tinggi, dan paling rendah. 3.
Arsip dan dokumen Pemilu 1999 dan 2004 yang berhubungan dengan data pendukung untuk penelitian.
Tabel 3.1 Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Konsep, Aspek dan Indikator
Perumusan Masalah Ruang Lingkup
Konsep Aspek
Indikator 1
2 3
4 5
Bagaimana persepsi
pemilih terhadap Pemilu Legislatif 2004?
Persepsi Pemilih Kemampuan individu untuk
mengamati mengenal perangsang stimulus
sehingga berkesan menjadi pemahaman,
pengetahuan,sikap dan tanggapan tanggapan tentang
Pemilu
· Pengetahuan · Sikap
· Tanggapan-
tanggapan
Adanya pengetahuan, sikap
dan tangapan- tanggapan
dari setiap individu, bahwa Pemilu 2004
rumit
Bagaimana perilaku
memilih dalam Pemilu 2004?
Perilaku Memilih Sikap seseorang pemilih untuk
melakukan atau tidak melakukan tindakan politik
tertentu dalam Pemilu
· Karaktersitik Sosial pekerjaan,
pendidikan · Karaktersitik
Sosiologis agama, jenis
kelamin, umur
· Ikatan Emosional pada suatu partai
· Orientasi pada kandidat
· Keuntungan dan kerugian
Perubahan perilaku dan
sikap dalam menggunakan
hak memilih
Bagaimana partisipasi
politik pemilih pada Pemilu
2004 ?
Partisipasi Politik Keikutsertaan warga negara
dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut
atau mempengaruhi dalam proses Pemilu
· Keterlibatan dalam pelaksanaan
· Keterlibatan dalam Kampanye
· Menggunakan hak memilih
Adanya perubahan partisipasi
politik, yang meliputi keterlibatan
pelaksanaan, kampanye dan
menggunakan
hak memilih
E. Teknik Pengumpulan Data