Nilai pendidikan sejarah yang ditemukan dari festival

clxxxviii

6. Klarifikasi Nilai Pendidikan Sejarah pada Mahasiswa Pendidikan Sejarah

Ada dua pendapat umum kalangan mahasiswa mengenai mengenai nilai pendidikan sejarah dari Festival Malang Tempo Doeloe, yakni yang menyatakan tinggi nilainya, dan yang menyatakan rendah nilainya. Pendapat yang menyatakan tinggi nilai pendidikannya berwujud nilai kebanggaan sebagai warga Malang melalui foto-foto pahlawan, meskipun nilai tersebut. kurang bisa dipahami. Sedangkan pendapat yang menyatakan nilai pendidikannya rendah, karena banyak atraksi seni- budaya dan makanan tradisional. Nilai-nilai pendidikan terkait dengan nilai ekonomi dan nilai rekreatif, sehingga nilai pendidikan sejarahnya tidak jelas. Klarifikasi nilai-nilai pendidikan sejarah dari Festival Malang Tempo Doleloe di kalangan mahasiswa, menemukan nilai pendidikan sejarah dan implementasinya dalam kehidupan individu mahasiswa penemu nilai tersebut.

a. Nilai pendidikan sejarah yang ditemukan dari festival

Berdasarkan partisipasi dan persepsi terhadap festival, pada umumnya mahasiswa pendidikan sejarah menemukan nilai-nilai pendidikan sejarah yang termasuk dalam kategori nilai kebangsaan, nilai kemanusiaan dan sosial. Nilai kemanusiaan dan sosial pada hakikatnya merupakan satu kesatuan yang dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Selain itu ditemukan pula nilai lain, seperti nilai keilmuan, nilai teknologi, nilai ekonomi. clxxxix 1 Nilai kebangsaan, terdiri dari pelbagai perspektif nilai, sebagai berikut. a. Nilai budi pekerti kepahlawanan, seperti rela berkorban, persatuan, kebanggaan, kerjasama, dan keteladanan, dianut oleh pejuang TRIP. b. Nasionalisme, melalui kuliner tradisional, gulali, kerajinan dari lontar sebagai jatidiri bangsa. c. Nilai kebangsaan ada pengetahuan atau ingatan bersama karena para pengunjung festival dari berbagai suku, termasuk etnik Cina. d. Nilai kebangsaan berupa cinta bangsa, rela berkorban, kerjasama, dalam penyajian tokoh-tokoh sejarah; nilai jatidiri dari yang membuat minatur kota Malang jaman dulu. e. Nilai kebangsaan, tercermin lewat budaya asli Malang nilai persatuan, nilai kebanggaan, dan nilai toleransi dari kerajaan Singhasari 2. Nilai kemanusiaan dan sosial, juga meliputi pelbagai perspektif nilai. a. Nilai kearifan, seperti kerukunan, kebersamaan, dan kesederhanaan. b. Nilai saling menghargai dan nilai toleransi yang sudah hidup masa kerajaan Singosari; c. Nilai sosial seperti kerukunan dan kebersamaan, juga muncul dari kenyataan masyarakat Malang multi etnik. d. Nilai-nilai etos kerja, kebersamaan dari pelbagai pihak dalam mensukseskan festival. e. Nilai harga menghargai, keadilan; nilai toleransi, keterbukaan orang Malang terhadap orang dari luar. Nilai kemanusiaan disimbolkan kembali dari AREMA. cxc f. Nilai moral seperti bisa merasakan “kok jaman dahulu itu susah”. g. Nilai harga-menghargai, adalah terlihat dari keramahan orang menyambut pengunjung yang mengamati stand-stand h. Nilai cerita rakyat Andong Malangan tentang bukit Buring, nilai moralnya yang bakhil akan kalah, sifat ego membuat terpuruk sendiri.; nilai solidaritas, yang ditampilkan tempat ibadah berdampingan di Malang. nilai toleransi dari kerajaan Singhasari i. nilai toleransi, kebersamaan baik pada masa lampau kehidupan dua agama di Singasari, maupun masa sekarang pengunjung festival dari berbagai etnis. 3. Nilai ekonomi dan teknologi a. Nilai dari suatu tradisi mencerminkan identitas seperti kuliner gulali, tebu, musik keroncong b. Nilai peluang kerja, karena festival memiliki nilai komersial yang tinggi. c. Nilai bisnis yang ditampilkan barang-barang yang ditampilkan di stand.. d. Banyak sponsor serta pedagang kuliner tradisional dan modern

b. Nilai yang dipilih