lxxxiii sejarah, serta nilai pendidikan sejarah dalam konteks identitas kolektif lokal sejarah
dan budaya lokal. Selaras dengan penelitian-penelitian tersebut, penelitian ini menekankan pada
klarifikasi nilai-nilai pendidikan sejarah untuk menumbuhkan identitas kolektif. Hal itu didasarkan pada partisipasi dan persepsinya dari festival kancah penelitian.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir yang dikembangkan dalam penelitian ini, menggambarkan hubungan antar variabel terteliti dalam konteks Festival Malang Tempo Doeloe. Hal
itu meliputi variabel latar belakang dan tujuan festival, partisipasi mahasiswa Pendidikan Sejarah, persepsi mahasiswa Pendidikan Sejarah, nilai pendidikan
sejarah, tema dan disain festival, yang disajikan secara diagramatik di bawah ini.
Festival Malang Tempo Doeloe
Tujuan: identitas
kolektif Nilai
Pendidikan Sejarah
Sasaran: masy gene
rasi muda Persepsi
terhadap festival
Latar belakang
festival
lxxxiv Gambar 3: Diagram Kerangka Pikir Penelitian
Diagram di atas, menunjukkan seluruh variabel terteliti menjadi bagian integral Festival Malang Tempo Doeloe. Festival ini terdiri dari rangkaian acara yang
menyajikan keadaan Malang pada masa lampau tempo dulu. Festival yang bersumber dari sejarh lokal Malang ini, didisain pemerintah dan Yayasan Inggil Kota
Malang dalam rangka memperingati harijadi kota Malang. Gagasan festival didisain berdasarkan latar belakang kekayaan potensi sejarah
dan budaya Malang. Berdasarkan latar belakangnya, festival memiliki tujuan yang bermuara pada penumbuhan identitas kolektif warga Malang khususnya generasi
muda, dan menjadi titik-tolak untuk menentukan tema dan disain festival. Festival diselenggarakan menjelang peringatan harijadi Kota Malang, dengan
mengimplementasikan tema dan disain festival dalam pelbagai bentuk visualisasi. Penyelenggaraan festival mendorong kunjungan atau partisipasi masyarakat,
kalangan generasi muda, khususnya dari mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang.
Partisipasi dalam
festival Tema dan
disain festival
Penyelengga raan festival
lxxxv Pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang diperoleh dari partisipasi
mempengaruhi terbentuknya konstruksi persepsi tertentu terhadap sejarah lokal Malang dan terhadap festival. Konstruksi persepsi tertentu yang terhayati sebagai
suatu makna psikologik, pada gilirannya berkontribusi pada penemuan dan pemilikan nilai-nilai pendidikan sejarah tertentu pada dirisetiap mahasiswa sebagai partisipan.
Nilai-nilai pendidikan sejarah apa yang dimiliki dan bagaimana implementasinya oleh tiap partisipan, dapat diketahui dari proses klarifikasi nilai
pendidikan sejarah. Pada gilirannya kadar kepemilikan nilai pendidikan sejarah dalam diri, akan mencerminkan kadar kepemilikan pertumbuhan identitas kolektif berbasis
sejarah dan budaya lokal Malang, khususnya pada diri mahasiswa Pendidikan Sejarah. Identitas kolektif ini dapat menjadi input terhadap sejauhmana efektifitas
Festival Malang Tempo Doeloe mencapai tujuannya. Selanjutnya identitas kolektif tercermin pada saat dan atau pasca kegiatan, yang nampak dalam kesadaran terhadap
sejarah dan budaya Malang, atau sebagai warga yang beridentitaskan komunitas Malang Arema.
Jika alur linear dan resiprokal ini terwujud dalam proses Festival Malang Tempo Doeloe, maka akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan festival yang
ditetapkan. Pencapaian tujuan festival merupakan input terhadap efektifitas festival menjalankan fungsi konsietntisasi sejarah kepada generasi muda.
Kerangka pikir penelitian ini bersifat fleksibel dan terbuka. Memungkinkan terjadi perubahan atas kenyataan di lapangan. Oleh karena sifat penelitiannya
induktif, mementingkan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, maka perubahan
lxxxvi dimaksud bertitik-tolak dari data temuan selama berlangsungnya kegiatan penelitian
sampai dengan penyusunan tesis ini.
lxxxvii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Masalah penelitian yang telah ditetapkan dalam rencana penelitian ini dijadikan titik tolak untuk menentukan strategi penelitian. Masalah yang berkenaan
dengan data-data variabel partisipasi, persepsi, nilai pendidikan sejarah, mementingkan proses dan makna. Berdasarkan pertimbangan ini, penelitian yang
paling tepat digunakan ialah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Ary, Jacobs, Razavieh 2002:27 “qualitative researchers seek to understand a phenomenon by
focusing on the total picture rather than breaking it down into variables” peneliti yang menggunakan desain kualitatif berusaha untuk memahami suatu fenomena
dengan memfokuskan pada gambarandeskripsi menyeluruh tiap variabel dari sebuah objek penelitian. Istilah penelitian kualitatif deskriptif menurut Sutopo 2006:139
“tidak dikaitkan dengan gradasi peneltian, tetapi sajian deksriptif yang rinci, lengkap, mendalam mengenai mengapa dan bagaimana kejadiannya”. Penelitian ini diharapkan
secara optimal dapat mengungkap informasi kualitatif secara holistik, dan mendalam. Hal ini berkenaan dengan keutamaan perolehan proses dan nilai-nilai pendidikan
sejarah dalam konteks tiap variabel terteliti dari Festival Malang Tempo Doeloe. Penelitian ini dilakukan dengan ”memotret” fenomena yang nampak dalam
peristiwa Festival Malang Tempo Doeloe. Tujuannya bersifat teoretis, yakni deskripsi yang rinci dan mendalam mengenai variabel-variabel terteliti.. Manfaat