Lokasi Festival Malang Tempo Doeloe Latar Belakang dan Tujuan Festival Malang Tempo Doeloe

clxxix

C. Pokok Temuan

1. Lokasi Festival Malang Tempo Doeloe

Pemilihan jalan Ijen sebagai lokasi festival, didasarkan pada latar sejarah dan posisi strategis jalan tersebut. Sejarah jalan Ijen tidak dapat dilepaskan dari Bouwplan, yakni rencana pemekaran ekologi geemente Malang yang dilaksanakan secara bertahap. Pemekaran ini untuk merespon dinamika kehidupan sosial-ekonomi dan pertumbuhan demografi kota yang terus meningkat, terutama kehadiran migran menetap dari pensiunan pegawai berkebangsaan Eropa. Pembangunan jalan Ijen dilaksanakan pada waktu pelaksanaan Bouwnplan V dan VII tahun 1930. Struktur jalan Ijen yang dibangun, berupa jalan kembar, yang pisahkan taman, dengan trotoar dan rumah-rumah villa bergaya Indies di kiri-kanan jalan. . Struktur demikian mampu menampung ratusan stand festival dan ratusan ribu pengunjung.. Seluruh jalan, rumah dan gedung itu menjadi bagian integral dari festival yang membingkai hadirnya suasana tempo dulu. Struktur jalan Ijen sebagai dasar menyusun struktur tata-ruang festival. Jalan dan trotoar dibagi menjadi tiga kelompok bangunan festival. Pertama, bangunan pendopo agung, dan bangunan zona yang terdiri dari enam zona, yakni zona mata rantai, zona perjuangan, zona jumpa tokoh sejarah, zona industri rakyat, dan zona pendidikan. Kedua, bangunan panggung hiburan, yakni panggung kesenian, dan clxxx panggung Koes Plus. Ketiga, lima kelompok stand, yakni stand Pasar Pon, stand Pasar Kliwon, stand Pasar Wage, stand Pasar Legi, dan dan stand Pasar Pahing

2. Latar Belakang dan Tujuan Festival Malang Tempo Doeloe

Latar belakang penyelenggaraan Festival Malang Tempo Doeloe, terkait dengan fenomena kesenjangan antara faktor potensi sejarah dan budaya, dengan apresiasi masyarakat pada umumnya dan generasi muda pada khususnya terhadap potensi sejarah dan budaya tersebut. Potensi sejarah dan budaya itu hanya diapresiasi segelintir masyarakat dari kalangan tertentu, antara lain komunitas.akademis, kolektor benda kuno Apresiasi potensi sejarah dan budaya Malang tidak terjadi di kalangan masyarakat luas di Malang. Bahkan di jenjang pendidikan sekolah, materi sejarah, seni dan budaya Malang juga kurang bahkan tidak mendapat ruang dalam pembelajaran, karena tidak diadopsi dalam KTSP. Ada fenomena khususnya di kalangan generasi muda mengalami kekosongan pengetahuan sejarah dan budaya daerahnya. Terlebih lagi banyak bangunan sejarah di kota Malang yang telah dibongkar. Pada gilirannya melahirkan gagasan penyelenggaraan Festival Malang Tempo Doeloe. Penyelenggaraannya setiap tanggal 1 April dalam rangka peringatan harijadi Kota Malang.. Tujuannya menyebarluaskan informasi sejarah dan budaya Malang tempo dulu kepada masyarakat, agar paham sejararh Kota Malang. clxxxi

3. Penyelenggaraan Festival Malang Tempo Doeloe