Kekuatan transversal Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

16 7. Ikatan terhadap anasir gigi tiruan baik 8. Menggunakan perlekatan sederhana dan adhesi ke gigi tiruan resin kuat 9. Tidak berasa dan tidak berbau

2.3.4 Kerugian

Basis gigi tiruan RAPP juga memiliki beberapa kerugian antara lain: 1,8,11,30 1. Konduktivitas termal yang rendah 2. Kekuatan impak dan kekuatan transversal yang rendah 3. Tidak tahan abrasi 4. Banyak monomer sisa yang disebabkan karena ternik yang tidak tepat sehingga dapat menyebabkan efek toksisitas atau alergi

2.3.5 Sifat-Sifat

Sifat bahan basis RAPP terdiri atas sifat mekanis, sifat fisis, sifat kemis, dan sifat biologis. 1,8,30

2.3.5.1 Sifat Mekanis

Sifat mekanis adalah respon yang terukur, baik elastis maupun plastis, dari bahan bila terkena gaya atau distribusi tekanan. Sifat mekanis bahan basis gigi tiruan RAPP terdiri atas kekuatan transversal, kekuatan impak, fatique, crazing, dan kekerasan permukaan. 48

a. Kekuatan transversal

Kekuatan transversal basis RAPP berdasarkan standar ISO 1567:1988 adalah tidak kurang dari 55 MPa 8000 psi. 48 b. Kekuatan impak Kekuatan impak basis RAPP adalah 1 kgcm. Kekuatan impak basis RAPP relatif rendah dan apabila gigi tiruan akrilik jatuh ke atas permukaan yang keras kemungkinan besar akan terjadi fraktur. 1 Universitas Sumatera Utara 17 c. Fatique Fatique merupakan representasi jumlah lengkungan sebelum kerusakan terjadi pada tekanan tertentu. Kekuatan fatique basis RAPP adalah 1,5 juta lengkungan sebelum patah dengan beban 2500 lbin 2 pada stress makasimum 17 MPa. 1,8 d. Crazing Crazing muncul berupa kumpulan retakan pada permukaan gigi tiruan resin akrilik yang dapat melemahkan basis gigi tiruan. 8 e. Kekerasan permukaan Nilai kekerasan permukaan basis RAPP adalah 20 VHN atau 15 kgmm 2 . Nilai kekerasan tersebut menunjukkan bahwa RAPP relatif lunak dibandingkan dengan logam dan mengakibatkan basis RAPP cenderung menipis. 1,8

2.3.5.2 Sifat Fisis

Sifat fisis merupakan sifat bahan yang diukur tanpa diberikan tekanan atau gaya dan tidak mengubah sifat kimia dari bahan tersebut. Sifat fisis terdiri atas ekspansi termal, massa jenis, porositas, kekasaran permukaan dan stabilitas dimensi. 1 a. Ekspansi termal Koefisien ekspansi termal basis RAPP adalah sekitar 80 ppm C. Nilai ini merupakan angka yang cukup tinggi dari kelompok resin. Hal ini umumnya tidak menimbulkan masalah, namun kemungkinan dapat terjadi kelonggaran dan lepasnya anasir gigi tiruan yang tersusun pada basis akibat perbedaan ekspansi dan kontraksi. 9 b. Massa jenis Massa jenis basis RAPP relatif rendah yaitu sekitar 1,2grcm 3 , disebabkan basis RAPP terdiri dari atom-atom ringan, seperti karbon, oksigen, dan hidrogen. 1 c. Porositas Porositas kemungkinan cenderung terjadi pada bagian basis gigi tiruan yang lebih tebal dan juga akibat penguapan monomer yang tidak bereaksi, berat molekul polimer yang rendah, temperatur RAPP selama kuring sudah mencapai atau melebihi dari titik didih bahan, akibat perbandingan dan pengadukan yang tidak tepat antara bubuk dan cairan serta waktu pengisian bahan ke dalam mold yang tidak tepat. 8,30 Universitas Sumatera Utara 18 d. Kekasaran permukaan Kekasaran permukaan dari bahan kedokteran gigi yang dipertimbangkan ideal yaitu ± 0,2 μm atau kurang. Pada basis gigi tiruan RAPP sedikit perbedaan dari 0,2 μm dapat diabaikan, hal ini disebabkan karena RAPP mengandung monomer sisa yang memiliki efek sitotoksik terhadap sejumlah bakteri sehingga dapat mengurangi perlekatan bakteri pada permukaan resin akrilik. 49 e. Stabilitas dimensi Stabilitas dimensi basis RAPP berhubungan dengan absorbsi air yang dapat menyebabkan ekspansi dan mengubah dimensi basis RAPP. Hal ini berpengaruhi terhadap dimensi dan stabilitas gigi tiruan, oleh karena itu sebaiknya sekecil mungkin yaitu tidak boleh lebih dari 32 µmmm 3 . 1,8,30

2.3.5.3 Sifat Kemis

Sifat kemis adalah suatu sifat bahan yang dapat mengubah sifat dasar bahan tersebut, seperti penyerapan air dan stabilitas warna. 1 a. Penyerapan air Koefisien difusi suatu basis RAPP adalah 1,08 x 10 -12 m 2 detik pada suhu 37 C dan berkurang setengah pada suhu 23 C. 1,30 b. Stabilitas warna Resin akrilik polimerisasi panas memiliki stabilitas warna yang baik. Yu-lin Lai mempelajari stabilitas warna dan ketahanan terhadap stain pada nilon, silikon serta dua jenis resin akrilik dan menemukan bahwa basis RAPP menunjukkan nilai diskolorisasi yang paling rendah setelah direndam dalam larutan kopi. 1,8,30

2.3.5.4 Sifat Biologis

Sifat biologis merupakan syarat utama dari seluruh bahan yang digunakan di bidang kedokteran gigi. Idealnya, suatu bahan yang baik digunakan dalam rongga mulut yaitu tidak toksik, tidak mengiritasi, tidak bersifat karsinogen ataupun menimbulkan reaksi alergi. Universitas Sumatera Utara 19 Sifat biologis basis RAPP terdiri dari biokompatibilitas dan pembentukan koloni bakteri. 1 a. Biokompatibilitas Secara umum, RAPP sangat biokompatibel. Walaupun demikian, beberapa pasien mungkin menunjukkan reaksi alergi yang disebabkan monomer sisa metal metakrilat atau benzoic acid yang merupakan komponen iritan pada basis gigi tiruan. Batas maksimal konsentrasi monomer sisa RAPP menurut standard ISO 2,2. 1,30 b. Pembentukan koloni bakteri Kemampuan organisme tertentu untuk berkembang pada permukaan RAPP berkaitan dengan penyerapan air, kekerasan, dan kekasaran permukaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa RAPP memiliki penyerapan air yang rendah, permukaan yang halus, kekerasan permukaan yang tinggi, dan sudut kontak permukaan dengan air yang cukup besar. Permukaan kasar karena tidak dipoles seperti bagian yang menghadap ke jaringan mukosa dapat memudahkan perlekatan sisa-sisa makanan dan apabila tidak dibersihkan setiap hari dapat menjadi tempat akumulasi plak yang dapat bertindak sebagai pembawa infeksi melekatkan berbagai jenis jamur ke permukaan basis gigi tiruan RAPP dan akan berkolonisasi ke mukosa rongga mulut, selanjutnya berkembang menjadi penyakit denture stomatitis. 1,15-17

2.4 Denture Stomatitis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

9 46 85

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 16

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 30

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

1 6 6

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 14

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 1 7