9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Basis Gigi Tiruan 2.1.1 Pengertian
Basis gigi tiruan merupakan bagian dari gigi tiruan yang berada di atas linggir sisa yang bersandar pada jaringan lunak rongga mulut, sekaligus berperan sebagai
tempat melekatnya anasir gigi tiruan dan sebagai pendukung jaringan lunak di sekitar gigi.
1-4
Menurut The Glossary of Prosthodontic Terms-8 tahun 2005, basis gigi tiruan didefinisikan sebagai bagian dari suatu gigi tiruan yang bersandar pada jaringan
pendukung dan tempat anasir gigi tiruan melekat.
2,42
Daya tahan, penampilan dan sifat-sifat dari suatu basis gigi tiruan sangat dipengaruhi oleh bahan basis tersebut.
Berbagai bahan telah digunakan untuk membuat gigi tiruan, namun belum ada bahan yang dapat memenuhi semua persyaratan bahan basis gigi tiruan.
2,9
2.1.2 Persyaratan
Persyaratan basis gigi tiruan yang ideal adalah:
1,30
a. Biokompatibel: tidak toksis dan tidak mengiritasi
b. Karakteristik permukaan: halus, keras dan berkilat
c. Warna: translusen dan warna merata
d. Stabilitas warna: baik
e. Bebas dari porositas: tidak boleh menunjukkan rongga kosong
f. Kekuatan lentur: tidak kurang dari 60-65 MPa
g. Modulus elastisitas: paling sedikit 2000 MPa untuk polimer yang
dipolimerisasi dengan panas dan paling sedikit 1500 MPa untuk polimer swapolimerisasi
h. Proportional limit: tinggi sehingga tidak mudah mengalami perubahan
secara permanen jika menerima tekanan i.
Kekuatan transversal: tinggi
Universitas Sumatera Utara
10 j.
Kekuatan impak: tinggi sehingga basis gigi tiruan tidak mudah pecah apabila terjatuh
k. Stabilitas dimensi: stabil dan akurat
l. Kekuatan fatique: tinggi
m. Abration resistance dan kekerasan: baik
n. Konduktivitas termal: baik
o. Density rendah: untuk membantu retensi gigi tiruan pada rahang atas
p. Tidak ada monomer sisa, tidak menyerap cairan, dan tidak dapat larut.
Syarat tambahan yang dapat dimiliki suatu basis gigi tiruan adalah harga relatif murah.
Sampai saat ini belum ada satu pun basis gigi tiruan yang dapat memenuhi semua persyaratan di atas.
2.1.3 Klasifikasi
Bahan yang digunakan untuk pembuatan basis gigi tiruan dapat berasal dari bahan logam dan non-logam.
3,4,30,42
2.1.3.1 Logam
Bahan logam yang digunakan untuk basis gigi tiruan dimulai pada abad ke-18 yaitu terbuat dari emas 1775, aluminium 1867, stainless steel 1921, kobalt-
kromium, nikel kromium 1930, pure titanium 1998, dan lain sebagainya.
3,5-7,30,42
Bahan basis gigi tiruan logam memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
4,30,43
1. Ketepatan dimensi
2. Ketahanan terhadap abrasi
3. Konduktivitas termal lebih baik dibandingkan dengan resin
4. Kekuatan maksimal dengan ketebalan minimal
5. Modulus elastisitas yang tinggi
Adapun beberapa kerugian dari bahan basis gigi tiruan logam antara lain:
6,7,30
1. Mudah mengalami korosi
2. Biaya relatif mahal
3. Pembuatannya sulit
Universitas Sumatera Utara
11 4.
Tidak dapat dilakukan reline dan rebase 5.
Kurang estetis karena warna basis logam tidak harmonis dengan warna jaringan sekitarnya
6. Perluasan basis logam hingga lipatan bukal serta pengembalian kontur pipi
dan bibir sulit dilakukan dengan basis logam
2.1.3.2 Non-Logam
Basis gigi tiruan non-logam biasanya dibuat dari bahan resin. Berdasarkan
sifat termalnya, bahan ini dapat diklasifikasikan atas dua jenis, yaitu resin termoplastik dan resin termoset.
3-5,9,42
2.1.3.2.1 Resin Termoplastik
Resin termoplastik merupakan bahan berbentuk padat pada suhu ruangan yang dapat menjadi lunak kembali ketika dipanaskan pada suhu tertentu secara berulang-
ulang. Molekul-molekul pada polimer termoplastik berikatan satu sama lain dengan ikatan fisik yang lemah sehingga ketika terjadi pemanasan ikatan molekul-molekul
tersebut akan putus. Ketika suhu turun kembali ikatan antar molekul akan terbentuk dan pengerasan bahan termoplastik terjadi kembali.
6,7
Contoh dari bahan termoplastik adalah seluloid 1870, polystyrene 1951, polyvinyl acrylics 1932, nilon
termoplastik 1955, dan lain sebagainya.
3-5,41
Seluloid merupakan bahan termoplastik pertama yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan basis gigi tiruan oleh John
Wesley Hyatt 1868 karena bersifat translusen dan estetis, namun tidak banyak digunakan jangka panjang karena dapat mengalami distorsi dan diskolorisasi.
5,42
2.1.3.2.2 Resin Termoset
Resin termoset merupakan bahan yang mengalami reaksi kimia pada saat dibentuk. Produk akhir dari bahan ini secara kimia berbeda dari substansi awalnya.
Setelah diproses bahan tidak dapat dilunakkan kembali dan hanya dapat dibentuk sekali. Bahan termoset yang paling banyak digunakan antara lain vulkanit 1851,
Universitas Sumatera Utara
12 fenol formaldehid 1909, amino resin, epoxy resin 1951, silikon, resin akrilik
1937, dan lain sebagainya.
3-7,42
2.2 Resin Akrilik 2.2.1 Pengertian