Bersifat bakterisida dan fungisida.

25

2.6.2 Metode Mekanis-Kemis

Kombinasi metode mekanis dan kemis direkomendasi digunakan bersamaan secara rutin karena metode ini paling efektif untuk membersihkan basis gigi tiruan. 25 Misalnya, kombinasi sikat gigi dengan energi microwave dan sebagainya.

2.6.3 Metode Kemis

Menggosok gigi tiruan menggunakan sabun maupun pasta itu sendiri belum cukup mengendalikan plak pada gigi tiruan. Perlu diusahakan penggunaan bahan pembersih kimia untuk membersihkan gigi tiruan secara keseluruhan serta merawat gigi tiruan. 52 Pembersihan gigi tiruan dengan metode kemis dapat dilakukan dengan cara merendam gigi tiruan dalam larutan pembersih kimia. Penggunaan larutan dalam metode kemis dapat memudahkan untuk membersihkan daerah-daerah undercut pada basis gigi tiruan dan juga efektif menghilangkan plak dan stain yang disebabkan karena adanya konsentrasi oksigen yg diterima setelah direndam selama beberapa jam sampai 8 jam. 17,20,24-26 2.7 Bahan Pembersih Gigi Tiruan 2.7.1 Persyaratan Persyaratan bahan pembersih gigi tiruan yang idealnya harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 20,22,24,26,27,30 a. Tidak toksik dan tidak meninggalkan bahan yang bersifat mengiritasi. b.Mempunyai kemampuan menghancurkan atau melarutkan seluruh tumpukan bahan organik dan anorganik pada gigi tiruan, seperti debris dan kalkulus. c.Tidak merusak bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan gigi tiruan, termasuk polimer basis gigi tiruan dan soft liner, anasir gigi tiruan akrilik dan porselen, tidak merusak pakaian apabila tidak sengaja tertumpah, dan mudah dihilangkan. d. Stabil dalam penyimpanan jangka panjang. e. Harga yang relatif murah.

f. Bersifat bakterisida dan fungisida.

Universitas Sumatera Utara 26 2.7.2 Jenis-Jenis Bahan Pembersih 2.7.2.1 Alkalin Hipoklorit Alkalin hipoklorit merupakan bahan pembersih yang efektif dalam menghilangkan plak dan mempunyai efek dalam mencegah pembentukan kalkulus. 30 Alkalin hipoklorit terbagi antara lain: dentural dan milton.

2.7.2.2 Alkalin Peroksida

Alkalin peroksida merupakan bahan pembersih yang bekerja cepat, mudah digunakan dan relatif efektif pada gigi tiruan yang tidak memiliki plak yang keras dan kalkulus di permukaan jika digunakan dengan benar dan teratur. Bahan pembersih alkalin peroksida umumnya tersedia dalam dua bentuk utama, yaitu bubuk dan tablet, dan pengunaan bahan pembersih ini ditambah dengan air. Effervesen peroksida terbagi antara lain: fittydent, steradent original, steradent minty, steradent deep clean tablets, steradent denture cleansing powder.

2.7.2.3 Enzim

Enzim dapat mengurangi plak pada gigi tiruan secara signifikan jika dilakukan perendaman setiap hari selama 15 menit dan dapat dikombinasi dengan metode mekanis. Enzim merupakan senyawa berstruktur protein yang dapat berfungsi sebagai katalisator dan dikenal sebagai biokatalisator. Enzim berperan sebagai katalisator yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem biologis. Golongan enzim memiliki contoh mutanase dan protease. 30,51

2.7.2.4 Desinfektan

Desinfektan merupakan bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, serta untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme. Bahan pembersih ini dianjurkan sebagai perawatan tambahan pada gigi tiruan yang menyebabkan stomatitis. Bahan pembersih golongan desinfektan contohnya: klorheksidin dan sodium hipoklorit. 27 Universitas Sumatera Utara 27

2.7.2.5 Asam

Bahan pembersih asam tersedia dalam bentuk cairan dan memiliki keunggulan seperti dapat menghilangkan stain yang keras dan deposit kalkulus, tetapi dapat menyebabkan korosi pada basis gigi tiruan logam. Bahan pembersih golongan asam contohnya antara lain: denclen, deepclean, dan vinegar karena mengandung asam asetat minimal 4, yaitu konsentrasi asam asetat yang aman dan efekif untuk menghilangkan dekalsifikasi deposit kalkulus pada basis gigi tiruan. 15,39

2.8 Sodium Hipoklorit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

9 46 85

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 16

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 30

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

1 6 6

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 14

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 1 7