Sodium Hipoklorit Vinegar .1 Pengertian

27

2.7.2.5 Asam

Bahan pembersih asam tersedia dalam bentuk cairan dan memiliki keunggulan seperti dapat menghilangkan stain yang keras dan deposit kalkulus, tetapi dapat menyebabkan korosi pada basis gigi tiruan logam. Bahan pembersih golongan asam contohnya antara lain: denclen, deepclean, dan vinegar karena mengandung asam asetat minimal 4, yaitu konsentrasi asam asetat yang aman dan efekif untuk menghilangkan dekalsifikasi deposit kalkulus pada basis gigi tiruan. 15,39

2.8 Sodium Hipoklorit

Sodium hipoklorit NaOCl paling umum digunakan selama lebih dari 100 tahun karena telah memenuhi banyak persyaratan sebagai bahan pembersih gigi tiruan yang ideal. 19 Sodium hipoklorit termasuk golongan halogen yang berbahan dasar klorin Cl 2 dan larutan ini merupakan desinfektan derajat tinggi karena sangat aktif pada semua bakteri, virus, jamur, parasit, dan beberapa spora. 27 Bernabe, dkk. 2004 melaporkan bahwa tidak ada pengurangan jumlah Candida albicans dengan menggunakan 0,5 sodium hipoklorit dan sabun kelapa sebagai agen antimikroba. 17 Penelitian Jafari AA, dkk. 2012 menunjukkan mekanisme kerja dari sodium hipokorit dalam larutan yaitu membentuk hypochlorus acid HOCl dan oxychloride OCl yang mengoksidasi kelompok sulfhidril -SH dari asam amino dan protein untuk menghasilkan bentuk disulfida SS yang efektif untuk menghilangkan 100 Candida albicans. 20,27 Hasil penelitian ini juga didukung oleh da Silva PMB, dkk. 2010 yaitu dalam penelitiannya yang berjudul analisis secara mikroskopis terhadap biofilm Candida albicans pada permukaan RAPP setelah perendaman dalam klorheksidin glukonat dan sodium hipoklorit. Hasilnya menunjukkan bahwa sodium hipoklorit 1 dan 2 lebih efektif menghilangkan seluruh biofilm Candida albicans pada permukaan RAPP jika dibandingkan klorheksidin 4. 32 Sodium hipoklorit ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti bau dan rasa yang tidak sedap, dapat meningkatkan kekasaran dan menurunkan kekerasan, harga relatif mahal, dan apabila terus menggunakannya dapat menyebabkan perubahan warna pada permukaan basis gigi tiruan RAPP. 20,25-27,31 Universitas Sumatera Utara 28 2.9 Vinegar 2.9.1 Pengertian Vinegar berasal dari kata vinaigre bahasa Perancis artinya anggur asam. 34 Menurut Standar Nasional Indonesia SNI, vinegar merupakan produk cair yang mengandung asam asetat dan diperoleh melalui proses fermentasi bahan-bahan yang mengandung karbohidrat atau alkohol dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan yang diinginkan. 37 Vinegar adalah larutan encer asam asetat yang dihasilkan dari bahan kandungan gula atau pati menjadi alkohol melalui dua tahap proses fermentasi, yaitu proses fermentasi gula menjadi etanol oleh khamir, dilanjutkan proses oksidasi etanol oleh bakteri menjadi asam asetat yang mengandung minimal 4 gram100ml. 34-36,39

2.9.2 Jenis-Jenis Vinegar

Ada beragam aroma dan jenis vinegar, mulai dari yang beraroma rempah- rempah, buah-buahan, hingga biji-bijian. Vinegar diberi nama berdasarkan bahan baku yang digunakan. Jenis-jenis vinegar Waluyo S, 1984 antara lain: 34-36,53 1. Vinegar distilasi distilledspiritgrain vinegar Vinegar ini diperoleh dari hasil fermentasi asam asetat dengan menggunakan substrat alkohol hasil distilasi yang telah diencerkan. Vinegar jenis ini mengandung asam asetat 13-15 dan jenis vinegar yang paling banyak diproduksi saat ini. 34,36 2. Vinegar beras rice vinegar Vinegar yang dibuat dari fermentasi beras sering digunakan dalam masakan Asia seperti di China, Jepang, Korea hingga Vietnam.Vinegar ini terdiri dari beberapa jenis yaitu vinegar beras putih, vinegar beras hitam, dan vinegar beras merah. 53 3. Vinegar gandum malt vinegar Vinegar yang diperoleh dari fermentasi tanpa melalui proses distilasi dari salt malt atau biji-bijian yang mengandung tepung yang sebelumnya telah dikecambahkan. Vinegar ini mengandung asam asetat minimum 4 gram100 ml. 29 Universitas Sumatera Utara 29 4. Vinegar gula sugar vinegar Vinegar yang diperoleh dari hasil fermentasi asam asetat dari sirup molase dengan kadar asam asetat minimum 4 gram100 ml. 53 5. Vinegar glukosa Vinegar yang diperoleh dari hasil fermentasi asam asetat dari larutan glukosa dan dekstrosa dengan kadar asam asetat minimum 4 gram100 ml. 53 6. Vinegar balsamic Vinegar jenis ini berasal dari Modena, Italia dan menjadi salah satu cairan termahal di dunia. Balsamic vinegar dibuat dari sari buah anggur putih yang didiamkan dalam drum kayu hingga 50 tahun lamanya. Vinegar balsamic ini sering digunakan untuk memperkuat rasa pada hidangan steak, telur, dan ikan bakar. 35,53 7. Herb-flavoured vinegar Vinegar beraroma rempah karena diberi tambahan rempah segar seperti bawang putih dan cabai. Digunakan pada saus dan salad dressing. 53 8. Fruit-flavoured vinegar Vinegar raspberry, blackcurrant, cherry, dan blueberry termasuk dalam jenis vinegar ini yang digunakan untuk salad dressing atau penambah rasa pada daging. 53 9. Vinegar sherry Dihasilkan dari fermentasi asam minuman vinegar sherry. Jenis vinegar ini sering digunakan untuk membuat saus olesan ikan dan ayam bakar. 53 10. Vinegar anggur wine vinegar Bahan yang digunakan ialah sari buah anggur yang mengandung kadar asam asetat minimum 4 gram100 ml. 53 Umumnya dibuat dari salah satu jenis atau kombinasi white wine, red wine dan champagne. Vinegar anggur sering digunakan pada masakan di kawasan Mediterania dan Eropa Tengah. 53 11. Vinegar apel apple cider vinegar Vinegar ini dibuat dari sari buah apel yang difermentasi sampai diperoleh kadar asam asetat minimum 4 gram100 ml, kadar gula reduksi maksimum 50 dan jumlah padatan total sebesar 1,6. Vinegar ini sering dimanfaatkan untuk membuat acar dan aneka saus khas India. 34,53 Universitas Sumatera Utara 30 2.10 Vinegar Apel 2.10.1 Komposisi Vinegar Apel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

9 46 85

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 16

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 30

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

1 6 6

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 14

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 1 7