Media Sabouraud’s
Dextrose Agar SDA
Media untuk pertumbuhan Candida albicans dalam bentuk agar, dengan
komposisi 40 gramL dekstrosa dan 10 gramL pepton.
- -
Media Sabouraud’s
Dextrose Broth SDB
Media untuk pertumbuhan Candida albicans dalam bentuk cair, dengan
komposisi 20 gramL dekstrosa dan 10 gramL pepton.
- -
Phosphate Buffer Saline
PBS Larutan isotonis yang terdiri dari NaCl,
KCl, KH
2
PO
4
, dan Na
2
HPO
4
.7H
2
O serta mempunyai pH=7,4. PBS digunakan
untuk mempertahankan pH. -
-
Saliva buatan Saliva buatan yang diperoleh dengan
campuran NaCl, KCN, NaHCO
3
, KCl, H
2
NCONH
2
, Na
2
HPO
4
, dan akuades serta mempunyai pH=7.
- -
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.1 Tempat Pembuatan Sampel
a. Unit Uji Laboratorium Dental FKG USU b. Departemen IMTKG FKG USU
3.4.2 Tempat Pengujian Sampel
Laboratorium Penelitian Mikrobiologi FMIPA USU
3.4.3 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016
Universitas Sumatera Utara
3.5 Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1 Alat Penelitian
3.5.1.1 Alat yang Digunakan untuk Menghasilkan dan Merendam Sampel
a. Model induk terbuat dari logam ukuran 10 mm x 10 mm x 1 mm
b. Kuvet logam Kanghul, Cina
c. Mangkuk karet dan spatula Tahran, Iran
d. Kuas
e. Vacuum mixer
f. Pot porselen Cobra Dental, Indonesia
g. Spatula semen Smic, Cina
h. Lecron mass Smic, Cina
i. Pres hidrolik OL 57 Manfredi, Italia
j. Waterbath model 1H Filli Manfredi, Italia
k. Vibrator Filli Manfredi Pulsar-2, Italia
l. Mikromotor dan straight handpiece Strong, Korea
m. Bur fraser
n. Kertas abrasif nomor 500 dan 800 Toho Sangyo, Jepang
o. Penggaris besi Kenko, Indonesia
3.5.1.2 Alat yang Digunakan untuk Menguji Sampel
a. Mikroskop Olympus, Jepang
b. Gelas beaker 500 ml Pyrex, Jepang
c. Blue tip mikropipet 1 ml
d. Mikropipet Accumax Pro, India
e. Spuit 10 ml Terumo, Filipina
f. Tabung reaksi Iwaki Pyrex, Indonesia
g. Rak tabung dan kertas saring
h. Hotplate magnetik stirer Solid, Inggris
i. Timbangan digital
Universitas Sumatera Utara
j. Timbangan neraca Okaus Dial-O-Gram, Cina
k. pH meter Schott, Jerman
l. Pinset Benz, Jerman
m. Inkubator Fisher Scientific, Jerman Gambar 6
Gambar 6. Inkubator Fisher Scientific, Jerman
n. Autoklaf Vision Scientific, Korea Gambar 7
Gambar 7. Autoklaf Vision Scientific, Korea
o. Vortex Fisons, Inggris
p. Colony counter Stuart Scientific, UK Gambar 8
Gambar 8. Colony counter Stuart Scientific, UK
Universitas Sumatera Utara
q. Labu erlenmeyer Iwaki Pyrex, Jepang
r. Cawan petri Pyrex Cover, USA
s. Pisau cutter Sailor Man, Indonesia
t. Botol selai kaca
u. Ose 2 buah dan hockey
v. Bunsen
3.5.2 Bahan Penelitian
a. Resin akrilik polimerisasi panas QC-20, Inggris
b. Vinegar apel 5 dan vinegar apel 6,23 Gambar 9
Gambar 9. Vinegar apel 5 dan vinegar apel 6,23
c. Sodium hipoklorit 1
d. NaCl 0,9
e. Akuades
f. Gips keras Moldano, Cina
g. Cold mould seal QC-20, Inggris
h. Plastik selopan
i. Vaselin untuk bahan separasi
j. Air
k. Suspensi Candida albicans
l. Sabouraud’s Dextrose Agar SDA
Universitas Sumatera Utara
m. Sabouraud’s Dextrose Broth SDB
n. Phosphate Buffer Saline PBS
o. Spiritus
p. Alkohol 70
q. Saliva buatan
r. Aluminium foil dan cling wrap Total, Indonesia
s. Sarung tangan Everglove, Malaysia
t. Masker Sensi Mask, Indonesia
u. Kapas Bio Panca, Indonesia
v. Serbet
3.6 Cara Kerja 3.6.1 Pembuatan Sampel Penelitian