Metode Pembersihan Gigi Tiruan Bahan Pembersih Gigi Tiruan .1 Persyaratan

24 menginvasi sel endothelium, sementara Candida albicans yang patogen dapat membentuk germ tube dan hifa intraseluler. Bentuk 58 khamir membuat Candida albicans lebih mudah melakukan penyebaran daripada bentuk hifa, sementara bentuk hifa memudahkan Candida albicans melakukan penetrasi ke tubuh inang. Hifa Candida albicans mempunyai kepekaan untuk menyentuh sehingga akan tumbuh sepanjang lekukan atau lubang yang ada di sekitarnya sifat thigmotropisme. Sifat ini yang mungkin membantu dalam proses infiltrasi pada permukaan epitel selama invasi jaringan. Hifa juga bersifat aerotropik dan dapat membentuk helix apabila mengenai permukaan yang keras. Kemampuan pembentukan hifa juga berhubungan dengan resistensi. Isolat yang resisten tetap dapat membentuk hifa dalam lingkungan yang mengandung antifungi sementara isolat yang rentan tidak mampu membentuk hifa. 50 Oleh karena itu, perawatan denture stomatitis perlu dilakukan untuk menghilangkan Candida albicans pada basis gigi tiruan, salah satunya yaitu menginstruksikan pasien menjaga kebersihan gigi tiruan dengan melepaskannya pada malam hari dan direndam paling lama 8 jam setiap hari di dalam larutan pembersih yang disesuaikan dengan metode pembersihan gigi tiruan yang dilakukan. 15-18,20-25

2.6 Metode Pembersihan Gigi Tiruan

Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan dengan metode mekanis, kemis, atau kombinasi keduanya. 17,20,24-26

2.6.1 Metode Mekanis

Metode mekanis merupakan metode yang paling sering digunakan dan dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan sikat gigi dan air, sabun cair, pasta gigi, atau menggunakan alat pembersih ultrasonik. 17,25 Menurut American Dental Hygienists Association ADHA bahwa pembersihan gigi tiruan secara mekanis dapat dilakukan dengan menggosok gigi tiruan menggunakan sabun maupun pasta gigi. 52 Metode mekanis ini penggunaannya sederhana, mudah, murah, dan efektif untuk menghilangkan biofilm pada basis gigi tiruan, namun juga memiliki kekurangan seperti dapat menimbulkan aksi abrasif pada basis dan bahan relining gigi tiruan. 24-26 Universitas Sumatera Utara 25

2.6.2 Metode Mekanis-Kemis

Kombinasi metode mekanis dan kemis direkomendasi digunakan bersamaan secara rutin karena metode ini paling efektif untuk membersihkan basis gigi tiruan. 25 Misalnya, kombinasi sikat gigi dengan energi microwave dan sebagainya.

2.6.3 Metode Kemis

Menggosok gigi tiruan menggunakan sabun maupun pasta itu sendiri belum cukup mengendalikan plak pada gigi tiruan. Perlu diusahakan penggunaan bahan pembersih kimia untuk membersihkan gigi tiruan secara keseluruhan serta merawat gigi tiruan. 52 Pembersihan gigi tiruan dengan metode kemis dapat dilakukan dengan cara merendam gigi tiruan dalam larutan pembersih kimia. Penggunaan larutan dalam metode kemis dapat memudahkan untuk membersihkan daerah-daerah undercut pada basis gigi tiruan dan juga efektif menghilangkan plak dan stain yang disebabkan karena adanya konsentrasi oksigen yg diterima setelah direndam selama beberapa jam sampai 8 jam. 17,20,24-26 2.7 Bahan Pembersih Gigi Tiruan 2.7.1 Persyaratan Persyaratan bahan pembersih gigi tiruan yang idealnya harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 20,22,24,26,27,30 a. Tidak toksik dan tidak meninggalkan bahan yang bersifat mengiritasi. b.Mempunyai kemampuan menghancurkan atau melarutkan seluruh tumpukan bahan organik dan anorganik pada gigi tiruan, seperti debris dan kalkulus. c.Tidak merusak bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan gigi tiruan, termasuk polimer basis gigi tiruan dan soft liner, anasir gigi tiruan akrilik dan porselen, tidak merusak pakaian apabila tidak sengaja tertumpah, dan mudah dihilangkan. d. Stabil dalam penyimpanan jangka panjang. e. Harga yang relatif murah.

f. Bersifat bakterisida dan fungisida.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

9 46 85

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 16

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 30

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

1 6 6

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 14

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 1 7