BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Distribusi Lama Pemakaian dan Karakteristik Pasien Pemakai Gigitiruan Penuh yang Dibuat Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik
Prostodonsia RSGMP FKG USU
Pada penelitian ini, lama pemakaian GTP dikelompokkan menjadi tiga, yaitu minimal 1 tahun, lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun, dan lebih dari 5 tahun. Pada
pemakaian minimal 1 tahun berjumlah 5 orang 16,7, sedangkan pemakaian lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun berjumlah 6 orang 20, serta pemakaian lebih dari 5
tahun berjumlah 19 orang 63,3 Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi lama pemakaian gigitiruan penuh yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU
Lama pemakaian GTP n
1 tahun 5
16,7 1 tahun - 5 tahun
6 20
5 tahun
19 63,3
Jumlah 30
100
Pada penelitian ini, karakteristik pasien terdiri dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Berdasarkan usia pasien dikategorikan menjadi tiga, yaitu usia
45-59 tahun terdiri dari 10 orang 33,3, usia 60-69 tahun sebanyak 8 orang 26,7 , dan pada usia lebih dari 70 tahun sebanyak 12 orang 40. Berdasarkan
jenis kelamin, pasien pemakai GTP terdiri dari 14 orang laki-laki 46,7 dan 16 orang perempuan 53,3. Berdasarkan tingkat pendidikan, pasien pemakai GTP
dikategorikan menjadi lima kelompok yaitu, kelompok tidak sekolah terdiri dari 12 orang 40, kelompok sekolah dasar SD sebanyak 9 orang 30, kelompok
sekolah menengah pertama SMP sebanyak 4 orang 13,3, kelompok sekolah menengah atas SMA sebanyak 2 orang 6,7, dan kelompok perguruan tinggi
sebanyak 3 orang 10 Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi karakteristik pasien pemakai gigitiruan penuh yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU
Karakteristik Pasien n
Usia 45-59 tahun
10 33,3
60-69 tahun 8
26,7
≥ 70 tahun
12 40
Jumlah 30
100 Jenis kelamin
Laki-laki 14
46,7
Perempuan 16
53,3 Jumlah
30 100
Tingkat pendidikan
Tidak sekolah 12
40 SD
9 30
SMP 4
13,3 SMA
2 6,7
Perguruan Tinggi 3
10 Jumlah
30 100
4.2 Hubungan Lama Pemakaian Terhadap Kebersihan Gigitiruan Penuh yang Dibuat Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG
USU
Pada penelitian ini, lama pemakaian GTP dikelompokkan menjadi tiga, yaitu minimal 1 tahun, lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun, dan lebih dari 5 tahun. Pada
pemakaian minimal 1 tahun dengan kebersihan GTP yang kotor berjumlah 1 orang 20 dan sangat kotor 1 orang 20, sedangkan pemakaian lebih dari 1 tahun
sampai 5 tahun dengan kebersihan GTP yang kotor berjumlah 2 orang 33,3 dan sangat kotor 2 orang 33,3, serta pemakaian lebih dari 5 tahun dengan kebersihan
GTP yang kotor berjumlah 7 orang 36,8 dan sangat kotor 12 orang 63,2. Uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan lama pemakaian terhadap
kebersihan GTP yang diukur dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis digunakan uji parametrik atau non parametrik. Sebelumnya terlebih dahulu uji
normalitas dikarenakan jumlah sampel dalam penelitian ini kecil. Jika p 0,05, maka
Universitas Sumatera Utara
data terdistribusi normal sehingga digunakan uji parametrik yaitu uji Chi-Square. Tetapi jika p 0,05, maka data tidak terdistribusi normal sehingga digunakan uji non
parametrik yaitu uji Fisher. Setelah dilakukan uji normalitas bahwa data tidak terdistribusi normal p 0,05 sehingga tidak dapat dilakukan uji Chi-Square. Maka
untuk mengetahui hubungan lama pemakaian terhadap kebersihan GTP digunakan uji non parametrik yaitu uji Fisher.
Uji Fisher yang dilakukan pada lama pemakaian terhadap kebersihan GTP adalah p = 0,011. Nilai p 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara lama pemakaian terhadap kebersihan GTP yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU Tabel 7.
Tabel 7. Hubungan lama pemakaian terhadap kebersihan gigitiruan penuh yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG
USU
Lama pemakaian GTP
Kebersihan gigitiruan penuh Skor 1
Bersih Skor 2
Kotor Skor 3
Sangat kotor Jumlah
p n
n n
n 1 tahun
3 60
1 20
1 20
5 100
0,011 1 tahun - 5 tahun
2 33,3
2 33,3
2 33,3
6 100
5 tahun 7
36,8 12
63,2 19
100
Keterangan : = Hubungan signifikan
4.3 Hubungan Karakteristik Pasien Terhadap Kebersihan Gigitiruan Penuh yang Dibuat Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP
FKG USU
Pada penelitian ini, karakteristik pasien terdiri dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Berdasarkan usia pasien dikategorikan menjadi tiga yaitu, 45-59
tahun, 60-69 tahun, dan lebih dari 70 tahun. Pada pasien berusia 45-59 tahun dengan kebersihan GTP yang kotor sebanyak 1 orang 10 dan sangat kotor 4 orang 40,
untuk pasien berusia 60-69 tahun dengan kebersihan GTP yang kotor sebanyak 3 orang 37,5 dan sangat kotor 5 orang 62,5, sedangkan pasien berusia lebih dari
Universitas Sumatera Utara
70 tahun dengan kebersihan GTP yang kotor sebanyak 6 orang 50 dan sangat kotor 6 orang 50.
Berdasarkan jenis kelamin, pasien laki-laki dengan kebersihan GTP kotor sebanyak 3 orang 21,4 dan sangat kotor 11 orang 78,6. Sedangkan perempuan
dengan kebersihan GTP kotor sebanyak 7 orang 43,75 dan sangat kotor 4 orang 25.
Berdasarkan tingkat pendidikan, pasien dengan tingkat pendidikan tidak sekolah dan SD paling banyak ditemukan kebersihan GTP yang sangat kotor ,yaitu
pada pasien tidak sekolah sebanyak 7 orang 58,3 dan 6 orang 66,7 pada tingkat SD, untuk tingkat pendidikan SMP dengan kebersihan GTP yang kotor 2
orang 50 dan sangat kotor 2 orang 50, sedangkan pada pasien tingkat pendidikan SMA dan perguruan tinggi tidak ada kebersihan GTP yang kotor maupun
sangat kotor. Uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan karakteristik pasein terhadap
kebersihan GTP yang diukur dengan metode wawancara dan pemeriksaan klinis digunakan uji parametrik atau non parametrik. Sebelumnya terlebih dahulu uji
normalitas dikarenakan jumlah sampel dalam penelitian ini kecil. Jika p 0,05, maka data terdistribusi normal sehingga digunakan uji parametrik yaitu uji Chi-Square.
Tetapi jika p 0,05, maka data tidak terdistribusi normal sehingga digunakan uji non parametrik yaitu uji Fisher. Setelah dilakukan uji normalitas bahwa data tidak
terdistribusi normal p 0,05 sehingga tidak dapat dilakukan uji Chi-Square. Maka untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien terhadap kebersihan GTP digunakan
uji non parametrik yaitu uji Fisher. Uji Fisher yang dilakukan pada karakteristik pasien terdiri dari usia, jenis
kelamin, dan tingkat pendidikan. Berdasarkan usia, hubungan usia pasien terhadap kebersihan GTP adalah p = 0,017. Nilai p 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara usia pasien terhadap kebersihan GTP yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU.
Berdasarkan jenis kelamin, hubungan jenis kelamin terhadap kebersihan GTP adalah p = 0,005. Nilai p 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
Universitas Sumatera Utara
signifikan antara jenis kelamin pasien terhadap kebersihan GTP yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU.
Berdasarkan tingkat pendidikan, hubungan tingkat pendidikan terhadap kebersihan GTP adalah p = 0,001. Nilai p 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan pasien terhadap kebersihan GTP yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU
Tabel 8.
Tabel 8. Hubungan karakteristik pasien terhadap kebersihan gigitiruan penuh yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG
USU
Karakteristik Kebersihan gigitiruan penuh
p Skor 1
Bersih Skor 2
Kotor Skor 3
Sangat kotor Jumlah
n n
n n
Usia 45-59 tahun
5 50
1 10 4
40 10
100 0,017
60-69 tahun 3 37,5
5 62,5
8 100
≥ 70 tahun
6 50 6
50 12
100 Jenis kelamin
Laki-laki 3 21,4
11 78,6
14 100
0,005
Perempuan 5
31,25 7 43,75
4 25
16 100
Tingkat pendidikan
Tidak sekolah 5 41,7
7 58,3
12 100
0,001 SD
3 33,3 6
66,7 9
100 SMP
2 50 2
50 4
100
SMA 2
100 0 0
2 100
Perguruan Tinggi 3
100 0 0
3 100
Keterangan : = Hubungan signifikan
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN