faktor penyabab atau predisposisi denture stomatitis, termasuk faktor lokal jamur Candida albicans, kebersihan gigitiruan yang buruk serta faktor sistemik.
12,13
Kebersihan gigitiruan tidak akan tercapai apabila tidak dilakukannya pemeliharaan kebersihan gigitiruan secara tepat dan berkala. Menurut Dikbas dkk.
2006 bahwa kebersihan gigitiruan dipengaruhi oleh cara dan frekuensi pembersihan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran pemakai gigitiruan
untuk memelihara kebersihan gigitiruannya secara tepat dan berkala. Pada penelitian Dikbas dkk. 2006 telah menetapkan skor kebersihan
gigitiruan berdasarkan ada atau tidaknya debris, stein dan kalkulus pada gigitiruan menjadi tiga kategori, yaitu skor 1 bersih bahwa tidak terdapat debris lunak,
kalkulus atau stein pada gigitiruan, skor 2 kotor bahwa terdapat debris lunak di antara anasir gigitiruan danatau terdapat kalkulus atau stein di sekeliling tepi gingiva
anasir gigitiruan, serta skor 3 sangat kotor bahwa terdapat plakdebris lunak di antara anasir gigitiruan dan disepanjang permukaan basis gigitiruan, danatau terdapat
kalkulus serta stain yang menutupi anasir gigitiruan dan permukaan basis gigitiruan yang menutupi mukosa rongga mulut dan palatum.
2.3.1.2.1 Cara Pembersihan
Cara pembersihan yang tepat harus dilakukan untuk kebersihan gigitiruan itu sendiri dan mencegah kerusakan bahan basis gigitiruan.
13
Cara pembersihan GTP dapat dibersihkan secara mekanis, kemis, atau gabungan keduanya. Bahan dan alat
pembersih mekanis terdiri dari sikat gigi dan ultrasonik.
14
Patel dkk. 2012 menyatakan bahwa menggunakan air dan sikat gigi adalah cara pembersihan mekanis
yang dilakukan oleh sebagian besar pasien.
15
Pembersihan dengan cara mekanis menggunakan sikat gigi dengan atau tanpa bahan abrasif bersifat efektif dalam
menghilangkan plak, tetapi jika dilakukan berulang-ulang dapat menyebabkan keausan pada plat GTP resin akrilik yang nantinya dapat menyebabkan gigitiruan
menjadi tidak retentif, sehingga meningkatkan akumulasi plak pada basis gigitiruan. Pembersihan dengan cara ini mudah dilakukan, efektif jika digunakan dengan
keahlian yang tepat dan tidak mahal, namun teknik penyikatan dengan penuh antusias
Universitas Sumatera Utara
dan kasar dapat menyebabkan kerusakan basis gigitiruan. Sebaiknya penyikatan menggunakan sikat gigi yang lunak untuk meminimalkan terjadinya abrasif.
Pembersihan GTP dengan ultrasonik merupakan salah satu cara pembersihan mekanis yang sangat jarang digunakan karena masih kurangnya pengetahuan pasien tentang
cara penggunaan dan biayanya yang relatif mahal. Pembersih ultrasonik ini dapat membersihkan GTP pada bagian yang tidak terjangkau oleh sikat biasa dan dapat
membersihkan hanya dalam waktu beberapa menit saja Gambar 2.
16
Gambar 2. Pembersih Ultrasonik
7
Cara pembersihan kemis adalah perendaman dengan larutan pembersih, pemaparan oksigen dengan air-drying, dan radiasi microwave. Bahan pembersih
kimia dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok yaitu alkalin peroksida, alkalin hipoklorit, asam, desinfektan, dan enzim.
17
Parizi dkk. 2013 menyatakan bahwa 55,1 pasien tidak menggunakan larutan pembersih rendaman.
15
Hal ini disebabkan sebagian besar pasien tidak menerima instruksi dari dokter gigi sehingga kurang
memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara menggunakan larutan pembersih rendaman. Pembersihan kemis dinilai cukup efektif membersihkan stain, membunuh
bakteri, dan jamur. Pemaparan oksigen dengan air-drying jarang digunakan oleh pemakai GTP karena dua alasan, yang pertama karena gigitiruan yang kotor jika
dibiarkan terpapar dengan udara akan membuat deposit yang melekat menjadi lebih
Universitas Sumatera Utara
lengket sehingga akan sangat susah membersihkan antigen mikrobial yang ada di permukaan gigitiruan, dan alasan yang kedua adalah karena pemaparan terhadap
udara akan merusak kontur gigitiruan tersebut. Desinfeksi GTP menggunakan radiasi microwave merupakan cara yang efektif, cepat, mudah, dan biayanya tidak mahal
serta dapat dilakukan oleh dokter gigi, tekniker, dan pasien untuk membunuh mikroorganisme. Radiasi microwave bekerja efektif untuk menurunkan jumlah
mikroorganisme pada permukaan GTP. Pembersihan secara kemis memiliki keuntungan yaitu sangat mudah digunakan, tetapi kerugiannya pembersih kemis ini
harganya relatif mahal dan dapat menyebabkan bleaching pada GTP resin akrilik.
16
Idealnya, cara pembersihan mekanis dan kemis harus dilakukan bersamaan untuk kontrol plak yang lebih baik. Contohnya, menyikat gigitiruan lebih dulu kemudian
direndam dalam larutan pembersih gigitiruan terbukti efektif menjaga kebersihan gigitiruan.
17
Menurut penelitian Silva dkk. 2009, penyikatan yang diikuti dengan perendaman cukup efektif dan efisien untuk membunuh bakteri dan jamur.
11
2.3.1.2.2 Frekuensi Pembersihan