BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehilangan Seluruh Gigi
Kehilangan seluruh gigi merupakan suatu keadaan tanggalnya semua gigi dari soketnya yang disebabkan karena karies, penyakit periodontal, kecelakaan, dan
penyakit sistemik.
1
Sebagian besar penelitian menyatakan bahwa karies dan penyakit periodontal merupakan penyebab utama terjadinya kehilangan seluruh gigi. Pada
tahun 1990-2004 di Amerika Serikat, 24 dari lansia yang berusia 65-75 tahun dan 31 dari lansia yang berusia lebih dari 75 tahun telah mengalami kehilangan seluruh
gigi akibat karies dan penyakit periodontal. Akibat dari kehilangan seluruh gigi dapat terjadi gangguan pada fungsi pengunyahan, fungsi sendi temporomandibula, dan
psikologis.
1
Setiap tahunnya jumlah individu yang membutuhkan perawatan gigitiruan penuh terus meningkat di seluruh dunia, khususnya pada lansia.
Berdasarkan World Health Organization WHO, prevalensi kehilangan seluruh gigi pada pasien lebih dari 65 tahun menunjukkan 58 di Kanada, 41 Finlandia, dan
46 di Inggris.
1,2
Kehilangan seluruh gigi dapat menimbulkan berbagai dampak, yaitu dampak fungsional, sosial, dan psikologis. Dampak fungsional yaitu menurunnya kemampuan
mengunyah dan berbicara. Dampak sosial adalah menurunnya produktivitas kerja, kecerdasan, asupan gizi, dan emosi terganggu. Dampak psikologis berupa
berkurangnya rasa percaya diri akibat dari kehilangan seluruh gigi sehingga dapat mengakibatkan keterbatasan aktivitas.
2
Kehilangan seluruh gigi diklasifikasikan atas kehilangan seluruh gigi di rahang atas saja, kehilangan seluruh gigi di rahang bawah saja, dan kehilangan
seluruh gigi di rahang atas serta rahang bawah. Kehilangan seluruh gigi dapat diganti dengan pembuatan dan pemasangan gigitiruan penuh.
2
Universitas Sumatera Utara
2.2 Gigitiruan Penuh
Gigitiruan penuh GTP adalah suatu alat yang menggantikan seluruh gigi asli dan jaringan disekitarnya yang hilang pada rahang atas maupun rahang bawah
Gambar 1. Tujuan pembuatan dan pemasangan GTP antara lain memperbaiki fungsi pengunyahan, memulihkan fungsi estetik, meningkatkan fungsi fonetik, serta
menjaga kesehatan jaringan pendukung sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup.
2,3
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan GTP yaitu dukungan, stabilitas, dan retensi. Dukungan terhadap gigitiruan diberikan oleh tulang rahang
bawah dan rahang atas dan jaringan yang menutupinya. Stabilitas adalah kontak yang rapat antara basis gigitiruan dengan mukosa, bentuk daerah pendukung, dan
permukaan gigitiruan yang dipoles, serta lokasi dan susunan anasir gigitiruan yang memengaruhi kestabilan gigitiruan. Retensi adalah ketahanan dari suatu gigitiruan
terhadap daya lepas pada saat gigitiruan dalam keadaan diam. Faktor-faktor yang memengaruhi retensi gigitiruan seperti adhesi, kohesi, tegangan permukaan antar
fasial, daya tarik menarik kapiler, tekanan atmosfer dan otot-otot mulut dan wajah.
2
Gambar 1. Gigitiruan Penuh
2
2.3 Pemeliharaan Kebersihan Gigitiruan Penuh Setelah Pemasangan