untuk melakukan kontrol berkala. Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
juga umumnya memiliki tingkat ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Keadaan ekonomi yang tinggi juga
menunjang sesesorang untuk mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Selain itu, individu dengan tingkat pendidikan tinggi akan lebih mementingkan faktor estetik
serta kebersihan gigitiruan yang digunakan. Hal ini seperti menjadi sebuah batasan bagi orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, karena selain mengalami
kekurangan dari segi ekonomi mereka juga sulit untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, bahkan pelayanan kesehatan yang baik. Bagi kebanyakan masyarakat
dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah, terkadang faktor estetik dan kebersihan gigi tiruan dianggap tidak begitu penting, sehingga kebersihan gigi tiruannya kurang
diperhatikan.
29
2.3.2.4 Sifat Bahan Basis Gigitiruan Penuh
Selain dokter gigi dan pasien, sifat bahan basis GTP juga merupakan faktor yang memengaruhi pemeliharaan kebersihan gigitiruan. Bahan basis GTP yang biasa
dipakai di bidang kedokteran gigi adalah resin akrilik polimerisasi panas karena mempunyai sifat estetik dan kekuatan relatif baik serta mudah dimanipulasi. Resin
akrilik polimerisasi panas mempunyai sifat mekanis, fisis, kemis, serta biologis. Sifat mekanis terdiri atas kekuatan tarik, kekuatan fatik, kekuatan impak, crazing, dan
kekerasan. Sifat fisis terdiri dari massa jenis, kekasaran permukaan, ekspansi termal, stabilitas dimensi, dan porositas. Sifat kemis dan biologis terdiri dari
biokompatibilitas, stabilitas warna, penyerapan air, dan pembentukan koloni bakteri.
9,10
Resin akrilik polimerisasi panas sebagai bahan basis gigitiruan tidak memiliki sifat tahan terhadap abrasi sehingga dapat menurunkan kekerasan akibat penggunaan
pasta gigi abrasif selama proses pembersihan. Sifat porus yaitu adanya gelembung pada permukaan maupun di bawah permukaan dapat memengaruhi kebersihan basis
gigitiruan terutama pada saat pemakaian dan pembersihan, sehingga plak, kalkulus, dan deposit makanan mudah melekat.
12,13
Menurut Silva dkk. 2009, gigitiruan
Universitas Sumatera Utara
dengan basis resin akrilik dapat menjadi tempat berkumpulnya stain dan plak disebabkan oleh sifat akrilik yang porus dan menyerap air, sehingga mudah terjadi
akumulasi sisa makanan dan minuman sehingga sulit dilakukan pembersihan yang optimal dan akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan rongga mulut si pemakai.
11
Permukaan gigitiruan yang tidak dilakukan pemolesan atau kekasaran permukaan juga mempermudah melekatnya plak maupun stain. Makin kasar suatu permukaan
maka semakin mudah akumulasi stain dan akhirnya menyebabkan perubahan warna pada bahan gigitiruan. Selain itu, permukaan kasar dari suatu bahan gigitiruan
merupakan tempat yang baik untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan inflamasi. Inflamasi yang terjadi dapat menjadi lebih buruk apabila
gigitiruan tersebut kotor. Oleh karena itu, pemakai GTP harus benar-benar memelihara kebersihan gigitiruannya.
12,13
Universitas Sumatera Utara
2.4 Landasan Teori Hubungan Lama Pemakaian dan Karakteristik Pasien Terhadap Kebersihan Gigitiruan Penuh Yang Dibuat Oleh
Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU
Pemasangan GTP Kehilangan Seluruh Gigi
Pemeliharaan Kebersihan GTP Setelah Pemasangan
Frekuensi Pembersihan
Tujuan
Cara Pembersihan
Kesehatan Rongga Mulut
Kebersihan Gigitiruan
Lama pemakaian Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Dokter gigi Instruksi
Kebersihan Setelah
Pemasangan Pasien
Usia Tingkat
Pendidikan Jenis
Kelamin Sifat Bahan
Sifat Fisis
Sifat Mekanis
Sifat Kemis Biologis
Menurunnya kekerasan
resin akrilik
akibat penggunaan
pasta gigi
abrasif Porositas
dan kekasaran
permukaan resin
akrilik menyebabkan
penumpukan plak
serta berkembangnya
koloni
mikroorganisme
Penyerapan air pada
resin akrilik
polimerisasi panas dapat
menyebabkan pembentukan
koloni bakteri
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep Hubungan Lama Pemakaian dan Karakteristik Pasien Terhadap Kebersihan Gigitiruan Penuh Yang Dibuat Oleh
Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU
Kebersihan Gigitiruan
Lama Pemakaian
Usia Jenis
Kelamin Tingkat
Pendidikan Sifat Bahan
Basis GTP Pasien
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kebersihan GTP
Perempuan lebih
rajin, peduli,
dan mementingkan
estetis daripada pria
Menurunnya kemampuan
fisik lansia Meningkatnya
kesadaran dan
pengetahuan pada pasien yang
berpendidikan tinggi
Rendahnya kebiasaan pasien membersihkan
gigitiruannya, serta
porositas dan
permukaan gigitiruan yang kasar
tempat yang
baik berkumpulnya
plak serta berkembangnya
koloni mikroorganisme
Meningkatnya pertumbuhan Candida
albicans. Dokter gigi
Universitas Sumatera Utara
2.6 Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan lama pemakaian terhadap kebersihan gigitiruan penuh yang
dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU. 2.
Ada hubungan karakteristik pasien terhadap kebersihan gigitiruan penuh yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU.
Universitas Sumatera Utara