Tabel 3. Definisi operasional variabel terkendali
No Variabel Terkendali
Definsi operasional Skala Ukur
Alat Ukur 1
Peneliti yang sama Orang yang melakukan penelitian.
- -
2 Alat ukur yang sama
Kuisioner -
-
Tabel 4. Definisi operasional variabel tidak terkendali
No Variabel Tak
Terkendali Definsi operasional
Skala Ukur Alat Ukur
1 Kejujuran
responden dalam
menjawab pertanyaan
Jawaban yang diberikan responden dalam menjawab kuesioner harus
sesuai dengan keadaan yang dialami responden.
- -
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah subjek penelitian sesuai alamat yang tertera pada rekam medik dan waktu penelitiannya adalah pada bulan Mei 2015.
3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Alat dan Bahan Penelitian
3.7.1.1 Alat Penelitian
1. Alat tulis. 2. Alat pengolah data yaitu komputer dan kalkulator.
3. Kaca mulut, pinset, sonde, sarung tangan, dan masker.
3.7.1.2 Bahan Penelitian
1. Lembar kuesioner. 2. Surat pernyataan kesediaan untuk menjadi subjek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.7.2 Cara Penelitian
1. Pengumpulan data pemakai GTP yang telah dibuat minimal 1 tahun di Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU
2. Peneliti mengurus surat pengantar untuk izin penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi USU dan surat penelitian dari Komisi Etik Penelitian Bidang
Kesehatan. 3. Setelah memperoleh surat izin melakukan penelitian, peneliti memulai
penelitian dengan mengunjungi rumah responden yang akan menjadi subjek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
4. Sebelum wawancara, peneliti menjelaskan kepada responden mengenai penelitian yang akan dilakukan, kemudian responden diberikan lembar informed
consent yaitu surat persetujuan setelah memperoleh penjelasan. Setelah responden bersedia menjadi subjek penelitian, peneliti melakukan wawancara langsung dengan
menggunakan kuesioner Gambar 3.
Gambar 3. Wawancara Langsung dengan Menggunakan Kuesioner
5. Setelah selesai mengisi kuesioner, peneliti meminta responden melepaskan gigitiruan penuhnya dari rongga mulut. Kemudian, gigitiruan dibersihkan dibawah air
mengalir oleh peneliti. Setelah itu peneliti melakukan pemeriksaan klinis secara langsung pada gigitiruan penuh rahang atas maupun bawah. Kemudian peneliti
mengklasifikasikan kebersihan gigitiruan berdasarkan kondisi yang paling kotor dari salah satu rahang ataupun keduanya. Penetepan skor kebersihan gigitiruan dibagi
Universitas Sumatera Utara
menjadi tiga kategori, yaitu skor 1 bersih, skor 2 kotor, atau skor 3 sangat kotor, dan mencatatnya dalam kuesioner Gambar 4.
A B
C Gambar 4. Kebersihan Gigitiruan Penuh. A. Skor 1 Bersih B. Skor 2
Kotor C. Skor 3 Sangat Kotor
6. Setelah data hasil wawancara dan pemeriksaan klinis gigitiruan dari semua subjek penelitian telah diperoleh, peneliti melakukan tabulasi data. Data diolah
dengan bantuan komputer. Setelah mendapatkan hasil pengolahan data, peneliti membuat laporan dan menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Pengolahan Data
Semua data yang diperoleh dari kuesioner disajikan dengan menghitung persentase distribusi, kemudian dilakukan uji signifikan dengan uji Fisher.
Berdasarkan hasil uji Fisher dapat ditentukan variabel yang menunjukkan hubungan
signifikan p 0,05.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Kerangka Operasional
Mengurus surat izin penelitian dari FKG USU dan Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan
Mengunjungi rumah responden yang akan menjadi subjek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
Penjelasan kuesioner pada subjek penelitian dan pemberian lembar Informed Consent
Wawancara dan pengisian kuesioner
Pemeriksaan kebersihan GTP
Pengolahan data
Analisa data
Kesimpulan Pengumpulan data pemakai GTP yang telah dibuat
minimal 1 tahun di Klinik Prostodonsia RSGMP
Sebelum dilakukan pemeriksaan klinis GTP dicuci bersih dibawa air mengalir oleh peneliti
Mengklasifikasikan GTP dengan kategori skor 1 bersih, skor 2 kotor, dan skor 3 sangat kotor
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Distribusi Lama Pemakaian dan Karakteristik Pasien Pemakai Gigitiruan Penuh yang Dibuat Oleh Mahasiswa Kepaniteraan Klinik
Prostodonsia RSGMP FKG USU
Pada penelitian ini, lama pemakaian GTP dikelompokkan menjadi tiga, yaitu minimal 1 tahun, lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun, dan lebih dari 5 tahun. Pada
pemakaian minimal 1 tahun berjumlah 5 orang 16,7, sedangkan pemakaian lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun berjumlah 6 orang 20, serta pemakaian lebih dari 5
tahun berjumlah 19 orang 63,3 Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi lama pemakaian gigitiruan penuh yang dibuat oleh mahasiswa kepaniteraan Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU
Lama pemakaian GTP n
1 tahun 5
16,7 1 tahun - 5 tahun
6 20
5 tahun
19 63,3
Jumlah 30
100
Pada penelitian ini, karakteristik pasien terdiri dari usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Berdasarkan usia pasien dikategorikan menjadi tiga, yaitu usia
45-59 tahun terdiri dari 10 orang 33,3, usia 60-69 tahun sebanyak 8 orang 26,7 , dan pada usia lebih dari 70 tahun sebanyak 12 orang 40. Berdasarkan
jenis kelamin, pasien pemakai GTP terdiri dari 14 orang laki-laki 46,7 dan 16 orang perempuan 53,3. Berdasarkan tingkat pendidikan, pasien pemakai GTP
dikategorikan menjadi lima kelompok yaitu, kelompok tidak sekolah terdiri dari 12 orang 40, kelompok sekolah dasar SD sebanyak 9 orang 30, kelompok
sekolah menengah pertama SMP sebanyak 4 orang 13,3, kelompok sekolah menengah atas SMA sebanyak 2 orang 6,7, dan kelompok perguruan tinggi
sebanyak 3 orang 10 Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara