5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Proyek
Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka
pendek yang telah ditentukan. Fungsi manajemen klasik yang terdiri dari merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan tetap berlaku
untuk manajemen proyek, dengan catatan perlu mengadakan restrukrisasi disana sini serta menggunakan metode dan teknik baru agar mampu menghadapi
sifat-sifat dan prilaku yang khusus terdapat pada kegiatan proyek. Rekayasa nilai adalah evaluasi secara sistematis atas rancangan atau desain suatu proyek untuk
mendapatkan nilai paling tinggi bagi setiap satuan biaya yang dikeluarkan untuknya untuk itu pada penelitian ini saya mengambil Soeharto Imam, 1999.
2.2. Bangunan Gedung.
Menutur Undang-Undang Bangunan Gedung UUBG yaitu Undang- Undang No.28 tahun 2002, pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa bangunan gedung
adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas danatau didalam
tanahatau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan agama, kegiatan usaha, kegiatan
sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
Universitas Sumatera Utara
Bangunan gedung diselenggarakan melalui kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan
pemamfaatan, pelestarian, dan pembongkaran UU No.28, 2002, pasal 1 ayat 2. Pemamfaatan bangunan gedung merupakan kegiatan memamfaatkan bangunan
gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, tidak hanya sebgai fungsi oprasional saj tetapi termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan
secara berkala UU No.28, 2002, pasal 1 ayat 3 Menurut Undang-Undang No.28 tahun 2002, pasal, 2 dan pasal 3,
bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas kemamfaatan, keselamatam, keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung denga lingkungannya yang
bertujuan untuk : a.
Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya.
b. Mewujuddkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin
keandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
c. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
2.3. Pelaksanaan Pemeriksaan Bangunan Gedung