Dimana, Ka = Keandalan awal komponen ∑A = total luas komponen pada gedung m
2
K
max
= nilai maksimum keandalan komponen Nilai keandalan komponen K
Lt
= Kt . Ka 2.5
Dimana, K
Lt
= nilai keandalan komponen Nilai total keandalan komponen ∑K = K
Lt1
+ K
Lt2
+...+ K
Ltn
2.6 Dimana, ∑K= nilai total keandalan komponen
b. Nilai pada kolom 4 merupakan nilai presentasi tingkat keandalan K
pada masing-masing komponen yang didapat dari hasil perhitungan =
3
. .
2.5.3. Penilaiaan Aspek Utilitas dan Proteksi Kebakaran
Nilai kondisi utilitas merupakan suatu nilai tertentu yang berdasrkan dari kondisi pada setiap bagian utilitas bangunan. Nilai kondisi dapat menjelaskan
mengenai kwalitas dan kwantitas suatu elemen bila terjadi kerusakan. Terdapat 7 komponen yang dinilai pada aspek utilitas dalam pemeriksaan
keandalan bangunan yaitu sistem pencegahan kebakaran, transportasi vertikal, plambing, instalasi listrik, instalasi tata udara, penangkal petir, dan instalasi
komunikasi. Persyaratan utilitas dan proteksi kebakaran telah diatur dalam Peraturan Mentri Pekerjaan Umum N0.26PRTM2008.
a. Sistem Pencegahan Kebakaran
1. Alarm kebakaran
Universitas Sumatera Utara
Kondisidimana alarm kebakaran tidak terjadi kerusakan pada detektor, titik panggil manual, panel kontrol kebakaran, catu daya, alarm, kabel
instalasi kebakaran. 2.
Sprikler otomatis Kondisi dimana spronkler tidak terjadi kerusakan pada pompa air, kepala
sprinkler, kran uji, tangki air, pipa instalasi kebakaran. 3.
Gas pemadam api Kondisi dimana tidak terjadi kerusakan pada kumpulan tabung gas
pemadam, alarm kebakaran, starter otomatis, catu daya, panel kontrol, kotak operasi manual, peralatan detektor, nosel gas, kran pemilih otomatis.
4. Hidran
5. Kondisi dimana tidak terjadi kerusakan pada pompa air, pipa instalasi,
tangki penekan atasalat kontrol, hidran kotak, hidran pilar, sumber air, tangki penampung air.
6. Tabung pemadam api ringan
Kondisi dimana tidak terjadi kerusakan pada tabung gas tersegel dan selang.
b. Transportasi Vertikal
1. Elevator lift
Kondisi dimana tidak terjadi kerusakan pada motor penggerak, sngkar dan alat kontrol, motor penggerak pintu, kabel dan panel listrik, rel kereta lift,
alat penyeimbang sangkar, peredam sangkar. 2.
Eskalator tangga berjalan
Universitas Sumatera Utara
Kondisi dimana tidak terjadi kerusakan pada motor penggerak, alat kontrol, kabel dan panel listrik, rantai penarik, roda-roda gigi penarik,
badan escalator, anak tanggalantai. 3.
Tangga biasa Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam dan
memiliki kemiringan tangga kurang dari 60 ◦. Tidak terdapat tanjakan yang
berlubang yang dapat membahayakan pengguna tangga. Harus dilengkapi dengan pegangan rambat handrail minimum pada salah satu sisi tangga.
Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 65 – 80 cm
dari lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai, dinding
atau tiang. Pegangan rambat harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-ujungnya puncak dan bagian bawah dengan 30 cm. Untuk tangga
yang terletak diluar bangunan, harus dirancang sehingga tidak ada air hujan yang menggenangi lantainya.
c. Plambing
1. Air bersih
Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada sumber air dari PDAM dan meteran, sumber air dari sumur dan pompa, tangki penampung air,
tangki air atasmenara house tank, pompa penampung air dan alat kontrol, listrikuntuk panel pompa, pompa instalasi dan kran.
2. Air kotor
Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada klosedbideturioir. Saluran tangki septic, tangki septic, bak cuci, tempat cuci tangan, saluran
Universitas Sumatera Utara
bak cuci ke saluran terbuka, lobangsaluran pengurasan lantai, pipa air hujan.
d. Instalasi Listrik
1. Sumber daya PLN
Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada panel tegangan utam, transformator, panel tegangan tengah, panel distribusi, lampu, armatur,
kabel instalasi. 2.
Sumber daya generator genset Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada motor penggerak,
alternator, alat pengisi aki kabel dan panel listrik, radiatorpendingin, kabel instalasi, AMF, daily tank, dan panel kontak.
e. Instalasi Tata Udara
1. Sistem pendingin langsung media udara
Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada kompresor, evaporator, kondensor, panel distribusi, kipas udara kondensator, media pendingin,
pipa instalasi media pendingin, alat kontrol, difuser grill, cerobong udara, menara pendingin, pipa instalasi air, pendingin kondensor, pompa sirkulasi
air pendingin kondensor, panel kontrol. 2.
Sistem pendingin tak langsung media air Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada kompressor, evaporator,
pipa instalasi air es, pipa sirkulasi es, kondensor, kipas udara kondensator, media pendingin, media pendingin air es, unit pengolah udara, alat kontrol
cerobong, difuser grill, pipa instalasi air pendingin kondensor, pipa sirkulasi pendingin kondensor, panel kontrol.
Universitas Sumatera Utara
f. Penangkal petir
1. Sistem utama proteksi petir
Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada kepla penangkal petir, hantaran pembumian, dan elektroda pembumian.
2. Instalasi proteksi petir
Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada erester tegangan tengah, strip pengikat ekuipotensial, hantaran pembumian, dan elektroda
pembumian. g.
Instalasi Komunikasi 1.
Instalasi telepon Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada pesawat telpon dan kabel
instalasi. 2.
Instalasi tata suara Kondisi dimana tidak terjadi permasalahan pada mikropon, speaker, dan
kabel instalasi. Pengamatan dilakukan dilapangan secara visual kemudian dilakukan
penilaian pada bangunan gedung dalam formulir penilaian keandalan bangunan mengacu pada Teknis Tata Cara Pemeriksaan Keandalan
Bangunan Gedung, tahun 1998, Departemen PU, dan Peraturan Permen PU No.29PRTM2007, Permen PU No.26PRTM2008 dan Dinas
Tarukim Kota Medan menerapkan sistem penilai keandalan utilitas dengan ketentuan seperti yang terlihat pada Tabel 2.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. 3. Formulir Penilaian Keandalan Utilitas dan Proteksi Kebakaran
No Kode KU
Komponen Utilitas
Kondisi Kefungsian Komponen utilitas
Fungsi K
max
keandalan Faktor
Reduksi Nilai Keandalan
Baik kurang
Tidak Bagian
Utilits Utilitas
K 1
2 3
4 5
6 7
8 9
A. SISTEM PENCEGAHAN KEBAKARAN
1 Sistem Alarm
Kebakaran 20
2 Sprinkler
20 3
Gas Pemadam 20
4 Hidran
20 5
Tabung PAR 20
Sub Total 100
B. TRANSPORTASI VERTIKAL
1 ElevatorLift : Ada
Tidak ada 50
2 Eskalator: Ada
Tidak ada 50
Sub Total 100
ATAU : 1
Tangga biasa, kondisinya
100 Sub Total
100 C.
PLAMBING 1
Air Bersih 50
2 Air Kotor
50 Sub Total
100 D.
INSTALASI LISTRIK 1
Sumber daya PLN 50
2 Sumber daya
generator Genset 50
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. 3. Formulir Penilaian Keandalan Utilitas dan Proteksi Kebakaran lanjutan Tabel 2.3
No Kode KU
Komponen Utilitas
Kondisi Kefungsian Komponen utilitas
Fungsi K
max
keandalan Faktor
Reduksi Nilai Keandalan
Baik kurang
Tidak Bagian
Utilits Utilitas
K 1
2 3
4 5
6 7
8 9
Sub Total 100
E INSTALASI TATA UDARA
1 Sistem Pendingin
Langsung 50
2 Sistem Pendingin
Tak Langsung 50
Sub Total 100
F PENANGKAL PETIR
1 Sistem Utama
Proteksi Petir 50
2 Instalasi Proteksi
Petir 50
Sub Total 100
G INSTALASI KOMUNIKASI
1 Instalasi Telepon
50 2
Instalasi Tata Suara 50
Sub Total 100
Total Nilai Keandalan Utilitas
Sumber : Dinas Tarukim Kota Medan, 2011 Keterangan :
a. Pada kolom 3, 4, dan 5 merupakan kolom yang menyatakan kondisi
suatu fungsi komponen yang diberi tanda check list √ berdasarkan kondisi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
b. Pada kolom 7 merupakan kolom yang menyatakan faktor reduksi
kerusakan komponen yang didapat dari hasil perhitungan seperti Tabel 2.4.
Tabel 2. 4. Contoh Perhitungan Faktor Reduksi Komponen Instalasi Listrik
Komponen Instalasi Listrik Rusak
Bobot Fungsi
100 Nilai Tingkat
Keandalan Nilai
Ya Tidak
Awal Reduksi SUMBER DAYA PLN
1. Panel Tegangan Utama
8.00 100
2. Transformator
7.00 100
3. Panel tegangan tengah
7.00 100
4. Panel distribusi
7.00 100
5. Lampu
TLPijarHalogenSL 7.00
100 6.
Armatur 7.00
100 7.
Kabel Instalasi 7.00
100 Sub Total
50.00 100
SUMBER DAYA GENERATOR GENSET 1.
Motor penggerak 7.00
100 2.
Alternator 7.00
100 3.
Alat pengisi aki kabel dan panel listrik
4.00 100
4. Radiatorpendingin
6.00 100
5. Kabel instalasi
7.00 100
6. AMF
7.00 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. 4. Contoh Perhitungan Faktor Reduksi Komponen Instalasi Listrik lanjutan Tabel 2. 4
Komponen Instalasi Listrik Rusak
Bobot Fungsi
100 Nilai Tingkat
Keandalan Nilai
7. Daily Tank
6.00 100
8. Panel Kontak
6.00 100
Sub total 50.00
Total Bobot Maksimal 100
Nilai Keandalan Utiltas : Instalasi Listrik
Sumber: Dinas Tarukim Kota Medan, 2011 Pada kolom nilai tingkat keandalan reduksi diidi berdasarkan dari rusak
atau tidaknya komponen penyusun. Nilai presentasi factor reduksi didapat dari hasil perkalian antara bobot fungsi dan nilai tingkat keandalan reduksi.
c. Pada kolom 8 merupakan kolom yang menystsksn tingkst keandalan
tiap bagian komponen utilitas yang didapat dari hasil perhitungan = 6 x 7.
d. Pada kolom 9 merupakan kolom yang menytakan tingkat keandalan
total kompopnen yang didapat dari hasil penjumlahan masing-masing tingkat
keandalan dari kolom 8.
2.5.4. Penilaian Aspek Aksesibilitas