Dari pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa, sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari,
memilih, dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi, sistem layanan tertutup merupakan sistem layanan yang tidak memperbolehkan
pengguna mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan dari jajaran koleksi.
2.5.2 Unsur-Unsur Layanan Referensi
Layanan referensi sebagai penyedia informasi untuk kebutuhan pengguna
dilihat unsur-unsur layanannya.
Menurut Sjahrial-Pamuntjak 2000, 108-112, ada tiga unsur layanan referensi yaitu :
1. Pertanyaan yang diajukan, maksudnya seorang pustakawan layanan
referensi harus sabar dan bersikap sopan dalam menanyakan kembali pertanyaan pemustaka yang masih kabur sehingga pertanyaan tersebut
jelas dan dimengerti oleh pustakawan. Pustakawan perlu mencatat setiap pertanyaan agar bias dijadikan rujukan untuk layanan selanjutnya.
2. Bantuan dalam penelusuran, maksudnya seorang pustakawan
mengembangkan teknik
untuk mewawancarai
pemustaka, lalu
menganalisa maksud pertanyaan pemustaka, dan selanjutnya melakukan penelusuran didekat pemustaka. Jika hasil penelusuran belum memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka maka pustakawan mencarikan informasi pada pusat-pusat informasi.
3. Bahan pustaka sebagai sumber informasi, maksudnya buku-buku referensi
yang dijadikan sebagai alat konsultasi untuk mendapatkan informasi tertentu. Berdasarkan cakupan isi dan jenis pertanyaan pemustaka akan
dijawab berdasarka jenis jenis koleksi referensi seperti ensiklopedia, kamus, sumber biografi, direktori, buku tahunan dan almanak, buku
pedoman, bibliografi, indeks dan abstrak, dan terbitan resmi pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Eilen Abel, yang dikutip moleh Widyawan 2012, 13, bahwa unsur-unsur layanan referensi adalah sebagai berikut :
1. Pemustaka merupakan unsur layanan yang perlu diperhatikan
perkembangannya mulai dari golongan umur, latar belakang yang beragam, dan pemustaka generasi digital native. Interaksi yang bisa
dilakukan oleh pemustaka 24 jam dengan adanya tersedia fasilitas interaktif, para pemustaka tidak hanya berperan sebagai pengguna
informasi melainkan telah berperan aktif sebagai pencipta informasi.
2. Sumber informasi merupakan unsur yang tidak kalah penting untuk
diikuti perkembangannya pada era informasi yang melimpah-limpah pada saat ini. Banyak penjajapenjual vendor, yang menyediakan situs
web dan pangkalan data utuh full text, yang bisa diakses gratis sehingga perkembangan sumber informasi semakin bervariasi seperti hypertext dan
hypermedia.
3. Teknologi merupakan unsur yang mesti diikuti oleh Perpustakaan untuk
meningkatkan mutu pelayanan. Kecanggihan teknologi telah banyak dirasa oleh semua jasa pelayanan informasi seperti penggunaan jasa
internet untuk kelangsungan layanannya. Pada saat ini telah banyak Perpustakaan yang menyediakan fasilitas teknologi nirkabel sehingga
mendorong pemustaka untuk berkunjung dengan adanya kemudahaan akses internet.
4. Perpustakaan merupakan unsur penyimpanan, pengolahan, dan
pelestarian sumber-sumber informasi atau koleksi baik dalam bentuk cetaknon cetak. Perkembangan informasi dan sumber-sumber informasi
yang semakin pesat yang sulit untuk diatasi jumlahnya maka perpustakaan harus mampu menghadapi masalah ruangan penyimpanan
koleksi tercetak dan perubahan bentuk penyimpanan koleksi karena perkembangan teknologi.
5. Pustakawan merupakan unsur perantara antara sumber-sumber informasi
dengan pemustaka intermediary. Pustakawan haruslah luwes dan selalu siaga dalam menghadapi perubahan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pustakawan referensi :
a. Pemanfaat Web 2.0 untuk membuat revitalasasi layanan jarak jauh.
b. Skenario information commons untuk medapatkan energi dan
pandangan untuk memandu strategi. c.
Menjadi mitra para pengembang e-learning dan memberi bantuan dalam perkuliahan.
d. Keikutsertaan dalam pembentukan tim atau kelompok pengembangan
intranets guna menggambarkan kebutuhan informasi masing-masing kelompok.
e. Berperan dalam memberikan pelatihan keterampilan keberaksaraan
informasi sehingga menyadarkan para pemustaka akan hak cipta dan menyajikan informasi secara beretika.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat lain oleh Muchdlor 2012, 2, bahwa unsur-unsur dari layanan referensi adalah :
1. Tata ruang referensi dipisahkan dari ruang layanan lain, pintuk masuk tersendiri untuk menjaga keamanan koleksi, dan dekat pintu masuk
tersedia meja pustakawan referensi secara langsung bias memberi bantuan pada pemustaka dalam penelusuran.
2. Koleksi yang berada di ruangan referensi dan ruangan layanan lainnya bisa digunakan pustakawan referensi guna memenuhi kebutuha pemustaka.
3. Pustakawan referensi merupakan perantara ataupun penghubung koleksi dengan pemustaka maka pustakawan harus memenuhi standar kompetensi
pustakawan referensi.
Dari pendapat diatas dapat dinyatakan disimpulkan bahwa, unsur-unsur layanan referensi adalah pemustaka Perpustakaan, bantuan penelusur, sumber
informasi, bahan pustaka, informasi, teknologi, dan pustakawan referensi.
2.5.3 Jenis-Jenis Koleksi Layanan Referensi