Deskripsi Lokasi Penelitian Sapta Tirta Deskripsi Lokasi Penelitian Makam Joko Tarub

lxx

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Latar

1. Deskripsi Lokasi Penelitian Sapta Tirta

Sapta Tirta Pablengan terletak di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih. Berada tepat di tepi jalan raya jurusan Karangpandan menuju Astana Mangadeg Girilayu, sekitar 20 km dari kota Karanganyar. Lokasi tersebut beriklim sejuk karena dilatarbelakangi oleh hutan pinus Argotiloso dan terletak di atas tanah seluas 2 Ha. Sapta Tirta menurut catatan sejarah merupakan pemandian bersejarah peninggalan masa kerajaan Mangkunegaran Surakarta. Di dalam kompleks ini terdapat bangunan-bangunan sakral yang berupa tempat pemandian terbuka Mangkunegoro VI yang terdiri dari 6 enam kamar mandi. Tempat pemandian tersebut terbuka dan sering disebut sebagai “Pemandian Keputren”. Pemandian Sapta Tirta hingga sekarang masih tetap ramai dikunjungi oleh para peziarah. Terutama bagi mereka yang akan melakukan hajat tradisi, baik tradisi kemakam raja-raja maupun ke petilasan leluhur yang bersemayam di lereng Gunung Lawu. Selain pemandian keputren, di Sapta Tirta juga terdapat tujuh buah sumber mata air alam yang mengeluarkan air dengan kandungan mineral dan fungsi yang berbeda-beda. Tujuh mata air tersebut adalah sumber Air Bleng, sumber Air Hangat, sumber Air Kasekten, sumber Air Mati, sumber Air Hidup, sumber Air Soda, dan sumber Air Urus-urus.

2. Deskripsi Lokasi Penelitian Makam Joko Tarub

Makam Joko Tarub terletak di Desa Sambirejo Ngunut, Kecamatan Jumantono. Berada di sebelah utara SMP N 1 Jumantono dan dekat dengan jalan raya Jumantono. Lokasi ini berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Karanganyar. Menurut sejarahnya atau cerita turun temurun petilasan Joko Tarub ini adalah tempat bersinggah Joko Tarub pada zaman dahulu. Di lokasi tersebut lxxi terdapat 4 empat buah makam, yang konon katanya di dalam makam itu tidak dikuburkan jenazah, namun pakaian dan pusaka yang dulu dipakai oleh Joko Tarub. Tempat atau makam ini dipercaya sebagian masyarakat sebagai tempat pembawa berkah. Selain itu, tidak jauh dari lokasi makam terdapat sendang atau belik yang konon merupakan tempat pemandian Nawangwulan yang berada di sebelah Timur jembatan. Sebagian masyarakat di Desa Sambirejo Ngunut, Kakum, Kecamatan Jumantono masih menganut kepercayaan terhadap hal-hal gaib. Kepercayaan terhadap arwah leluhur dan nenek moyang diwujudkan dengan mengeramatkan tempat-tempat yang dianggap sebagai petilasan dari leluhur dan nenek moyang. Petilasan Joko Tarub hingga sekarang masih dikunjungi para peziarah. Terutama pada hari-hari tertentu seperti hari Jumat Kliwon atau bulan-bulan tertentu seperti bulan Sura. Kebanyakan peziarah yang datang berasal dari luar daerah, namun begitu warga sekitar daerah juga ada yang berziarah. Biasanya orang-orang yang berkunjung, selain untuk berziarah juga mempunyai tujuan tertentu karena tempat ini dipercaya membawa berkah bagi mereka yang mempercayainya.

B. Deskripsi Data