Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

lxiii fisik yang berhubungan dengan cerita. Tempat dan benda fisik itu adalah Makam Joko Tarub yang berada di Desa Kakum Kecamatan Jumantono dan Sapta Tirta yang berada di Desa Pablengan Kecamatan Matesih. 3. Dokumen Peneliti menganalisis dokumen sebagai data sekunder yang berupa arsip-arsip yang berkaitan dengan cerita rakyat Makam Joko Tarub dan Sapta Tirta. Arsip-arsip tersebut diperoleh dari Dinas Pariwisata Karanganyar dan daerah lokasi penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Agar diperoleh data yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan dapat dipertanggungjawabkan, perlu digunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Masing-masing akan dijelaskan di bawah ini. 1. Wawancara Wawancara merupakan salah satu mencari data dengan cara berbicara langsung dengan narasumber yang dapat memberikan keterangan sebagai data lisan Mardalis, 2002:64. Masari Singarimbun et al 1995: 192 menambahkan bahwa wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting atau merupakan tulang punggung dari suatu penelitian survai. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstrukturwawancara mendalam. Sutopo 2002: 56 menyatakan bahwa wawancara tak terstruktur dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang ”open ended” dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan tidak secara formal terstruktur guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar penelitian lebih lanjut. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai cerita rakyat secara lengkap dan akurat. Informan yang dapat memberikan keterangan secara langsung dalam penelitian ini antara lain: juru kunci masing-masing lxiv tempat penelitian, masyarakat sekitar lokasi penelitian, dan pengunjung atau peziarah yang datang ke lokasi tersebut. Juru kunci Sapta Tirta adalah Darso Sumadi dan juru kunci Makam Joko Tarub adalah Wiro Suparto. Sesepuh desa yang menjadi informan adalah Abdul Sadjadi, Tarno, dan Tumino. Tokoh desa yang diwawancarai adalah Suparjo dan Matardi. Informan lainnya adalah Saimin, Eko, Winarti, Suroto, Sugeng, Joko, dan Dendi. 2. Observasi Mardalis 2002: 63 mengatakan bahwa observasi adalah cara mendapatkan data dengan cara peneliti terjun langsung ke lapangan, mengamati dan mencatat semua keadaan fenomena sosial yang ada. Sutopo 2002: 57 menambahkan bahwa teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar. Kegiatan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengunjungi tempat maupun benda-benda fisik yang berada di sekitar Makam Joko Tarub dan Sapta Tirta. 3. Analisis Dokumen Analisis dilakukan terhadap dokumen yang berupa arsip-arsip yang berkaitan dengan cerita rakyat Makam Joko Tarub dan Sapta Tirta, yakni pamflet informasi Sapta Tirta dan dokumen “Penelitian Potensi Seni Budaya dan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Karanganyar” . Sutopo 2002: 51 menyatakan bahwa dokumen merupakan bahan tertulisbenda yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Hal itu dapat berupa rekaman yang bukan hanya tertulis, melainkan juga dapat berupa gambar. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini juga dari dokumen- dokumen yang berupa foto-foto dan buku yang berhubungan dengan Makam Joko Tarub dan Sapta Tirta.

E. Teknik Cuplikan Sampling