60
Jika d terletak antara dl dan du atau diantara 4-du dan 4-dl, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada penelitian memiliki nilai d = 2.211. Maka du d 4-du; atau 1.665 2.211 2.335 . Dari hasil uji durbin-watson
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Tabel 4.5
Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,299
a
,089 ,072
13,5681 2,211
a. Predictors: Constant, LnAT, LnROA, LnUP b. Dependent Variable: ARL
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS, 2016 4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik
dilakukan dengan menggunakan analisis uji parsial t-test, uji simultan F-test, koefisien determinasi
� dan moderated regression analysis MRA.
4.4.1 Uji Parsial Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan
Universitas Sumatera Utara
61
terhadap variabel dependen apabila variabel dependen tersebut memiliki nilai signifikansi sig di bawah 0.05.
Tabel 4.6 Hasil Uji Parsial Uji t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
69,953 8,912
7,849 ,000
LnROA -3,001
,806 -,302
-3,723 ,000
LnUP ,363
,331 ,090
1,097 ,274
LnAT 3,129
2,847 ,086
1,099 ,273
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS, 2016
Berdasarkan tabel 4.6, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut :
� : Profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag.
Nilai t hitung variabel profitabilitas diperoleh sebesar -3.723 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Data t tabel df = jumlah sampel- jumlah variabel-1,
yaitu 159-3-1 maka df = 155 pada tingkat signifikansi 5 , maka nilai t tabel adalah 1.976. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t table yang telah ditetapkan atau
– 3.723 1976 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0.05.
Sehingga � diterima dengan pengertian bahwa profitabilitas berpengaruh
negatif terhadap audit report lag.
Universitas Sumatera Utara
62
� : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag.
Nilai t hitung variabel ukuran perusahaan diperoleh sebesar 1.097 dan nilai signifikansi sebesar 0.274. Nilai t tabel adalah 1.976. Nilai t hitung lebih kecil
dari nilai t table yang telah ditetapkan atau 1.097 1.976 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0.274 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha
yang telah ditetapkan 5 0.05. Sehingga � ditolak dengan pengertian bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.
� : Audit tenure berpengaruh terhadap audit report lag.
Nilai t hitung variabel ukuran perusahaan diperoleh sebesar 1.099 dan nilai signifikansi sebesar 0.273. Nilai t tabel adalah 1.976. Nilai t hitung lebih kecil
dari nilai t table yang telah ditetapkan atau 1.099 1.976 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0.273 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha
yang telah ditetapkan 5 0.05. Sehingga � ditolak dengan pengertian bahwa
audit tenure tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = 69,953 - 3,001 � + 0,363� + 3,129� + e
Dimana: � : Kualitas audit
� : Jenis opini audit � : Ukuran Perusahaan
α : Konstanta
Universitas Sumatera Utara
63
e : Error tingkat kesalahan
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut masing-masing variabel menjelaskan bahwa:
1. Konstanta sebesar 69.953 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel bebas maka nilai audit report lag adalah sebesar 69.953.
2. Profitabilitas memiliki arah hubungan yang negatif sejauh 3.001. Dengan asumsi setiap kenaikan pada profitabilitas sebesar 1 akan
menyebabkan penurunan pada audit report lag sebesar 3.001, dan sebaliknya penurunan pada kualitas audit sebesar 1 akan
menyebabkan pula kenaikan pada audit report lag sebesar 3.001. 3. Ukuran perusahaan memiliki arah hubungan positif sejauh 0.363.
Dengan asumsi setiap kenaikan pada jenis opini audit sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan pada audit report lag sebesar 0.363, dan
sebaliknya penurunan
ukuran perusahaan
sebesar 1
akan menyebabkan penurunan pada audit report lag sebesar 0.363.
4. Audit tenure memiliki arah hubungan yang positif sejauh 3.129. Dengan asumsi setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 akan
menyebabkan kenaikan pada audit report lag sebesar 3129, dan sebaliknya penurunan audit tenure sebesar 1 akan menyebabkan pula
penurunan pada audit report lag sebesar 3.129.
Universitas Sumatera Utara
64
4.4.2 Koefisien Determinasi �