57
b. Calculated from data.
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS, 2016
4.3.2 Uji Multikoloniearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloniearitas di dalam
model regresi salah satunya dengan cara melihat nilai tolerance dan nilai variance inflation factor
VIF. Model regresi yang tidak terjadi multikoloniearitas mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan mempunyai nilai VIF lebih
kecil dari 10.
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
69,953 8,912
7,849 ,000
LnROA -3,001
,806 -,302
-3,723 ,000
,891 1,122
LnUP ,363
,331 ,090
1,097 ,274
,865 1,157
LnAT 3,129
2,847 ,086
1,099 ,273
,966 1,036
a. Dependent Variable: ARL
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS, 2016
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa semua variabel independen mempunyai nilai tolerance yang lebih besar dari 0.10 dan mempunyai nilai VIF
Universitas Sumatera Utara
58
yang lebih kecil dari 10. Hasil uji multikoloniearitas menunjukkan bahwa tidak terjadi multikoloniearitas dari data yang diuji.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki variance residual yang tetap dari satu pengamatan ke pengamatan lain atau disebut
homokedastisitas. Grafik scatterplot pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
Gambar 4.3 Hasil Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
59
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS, 2016
4.3.4 Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Penelitian ini menggunakan uji durbin-watson untuk menguji autokorelasi.
Sampel 53 perusahaan dengan 3 tahun penelitian, maka jumlah sampel adalah 159. Pada tabel durbin-watson menunjukkan bahwa untuk jumlah sampel 159 dan
total variabel independen 3, mempunyai batas atas du 1.665 dan batas bawah dl 1.584. Ketentuan dalam uji durbin-watson seperti berikut :
Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari 4-dl maka terdapat autokorelasi.
Jika d terletak antara du dan 4-du, maka tidak terdapat autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
60
Jika d terletak antara dl dan du atau diantara 4-du dan 4-dl, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada penelitian memiliki nilai d = 2.211. Maka du d 4-du; atau 1.665 2.211 2.335 . Dari hasil uji durbin-watson
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Tabel 4.5
Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,299
a
,089 ,072
13,5681 2,211
a. Predictors: Constant, LnAT, LnROA, LnUP b. Dependent Variable: ARL
Sumber : Data sekunder yang diolah dengan SPSS, 2016 4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik
dilakukan dengan menggunakan analisis uji parsial t-test, uji simultan F-test, koefisien determinasi
� dan moderated regression analysis MRA.
4.4.1 Uji Parsial Uji t