70
klien minimal 15 yang digunakan. Penelitian Karina Rahayu Wiguna 2012 menyebutkan bahwa pengukuran spesialisasi industri berdasarkan pangsa pasar
memiliki berbagai keterbatasan. Diantaranya ketidakjelasan apakah keuntungan sebagai spesialis dalam suatu industri diperoleh dari pengalaman auditor
mengaudit perusahaan dalam jumlah besar atau mengaudit perusahaan besar dalam jumlah terbatas. Hal ini mengakibatkan pemahaman yang bersifat ambigu
atas pengukuran spesialisasi industri suatu KAP. Dapat dikatakan pula bahwa pengukuran spesialisasi indsutri auditor pada penelitian ini belum menunjukkan
realitas dari ukuran spesialisasi yang ada. Tidak adanya pengukuran spesialisasi industri auditor yang telah terbukti paling relevan.
4.5.5 Pengaruh Audit Tenure � terhadap Audit Report Lag Y.
Variabel audit tenure menunjukkan koefisien regresi sebesar 3.129, dan setelah diuji dengan menggunakan Uji Signifikansi Parsial diperoleh signifikansi
sebesar 0.273 berarti lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0.05. Nilai t tabel adalah 1.976. Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t table yang telah
ditetapkan atau 1.099 1.976. Hal ini menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini menolak hipotesis kelima
� yang diajukan, atau dengan kata lain audit tenure
tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Wiguna 2012 yang menyatakan bahwa tenure audit memiliki
pengaruh positif terhadap ARL pada tingkat keyakinan 95. Pada penelitian tersebut audit tenure dihitung sebagai variabel dummy, berbeda dengan penelitian
ini audit tenure dihitung secara akumulatif. Penyebab tidak adanya pengaruh audit
Universitas Sumatera Utara
71
tenure terhadap audit report lag adalah seorang auditor yang memiliki penugasan
cukup lama dengan perusahaan klien belum tentu dapat mendorong terciptanya pengetahuan bisnis yang baik. Penugasan auditor dalam waktu yang cukup lama
justru dapat menyebabkan auditor kurang independen dan profesional dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini tentunya menyebabkan auditor tidak bisa
menyelesaikan kewajibannya secara tepat waktu sehingga audit report lag tidak bisa ditentukan berdasarkan lamanya penugasan seorang auditor atau audit tenure.
4.5.6 Pengaruh Interaksi Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Z dan Audit Tenure
� terhadap Audit Report Lag Y.
Hasil hipotesis penelitian menggunakan Moderated Regression Analysis MRA menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 3.330 yang lebih kecil dari 4,
atau 3.330 4. Serta diperoleh signifikansi sebesar 0.021 berarti lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0.05. Hal ini menyimpulkan bahwa hasil
penelitian ini menolak hipotesis keenam �
yang diajukan, atau dengan kata lain interaksi spesialisasi industri auditor eksternal dan audit tenure tidak dapat
mempengaruhi audit report lag. Hasil penelitian ini sejalan dengan Wiguna 2012 yang menyatakan bahwa spesialisasi auditor tidak terbukti memiliki
pengaruh moderasi yang signifikan terhadap hubungan antara tenure audit dengan ARL. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian audit tenure tidak dapat
mempengaruhi audit report lag, meskipun adanya interaksi spesialisasi industri auditor eksternal dan audit tenure tetap tidak dapat mempengaruhi audit report
lag .
Universitas Sumatera Utara
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah : 1. Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap audit report lag. Hal
ini dapat dilihat dari t-test, dimana nilai t hitung variabel profitabilitas diperoleh sebesar -3.723 dan nilai signifikansiya sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan. 2. Interaksi spesialisasi industri auditor eksternal dan profitabilitas dapat
mempengaruhi terhadap audit report lag secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari F-test, dimana nilai F hitung diperoleh sebesar 7.700 dan nilai
signifikansiya sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan.
3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini dapat dilihat dari t-test, dimana nilai t hitung variabel ukuran perusahaan
diperoleh sebesar 1.976 dan nilai signifikansiya sebesar 0,274 yang lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan.
4. Interaksi spesialisasi industri auditor eksternal dan ukuran perusahaan tidak dapat mempengaruhi terhadap audit report lag secara signifikan.
Hal ini dapat dilihat dari F-test, dimana nilai F hitung diperoleh sebesar 3.133 dan nilai signifikansiya sebesar 0.027 yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi alpha yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara