26
Diantara ketiga komponen jenis audit diatas yang paling umum dilakukan adalah audit laporan keuangan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang
kompeten dan independen. Kompeten diartikan sebagai seseorang yang memiliki keahlian khusus dibidangnya dalam hal ini adalah bidang auditing sedangkan
independen diartikan tidak bias atau bebas dari campur tangan ataupun ancaman dari pihak lain. Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang
digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti
itu. Auditor juga harus memiliki sikap mental independen, dimana kompetensi nilai orang-orang yang mengaudit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak
independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga
kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka dalam hal ini pemangku kepentingan perusahaan baik pihak internal maupun eksternal. Auditor
yang mengeluarkan laporan mengenai laporan keuangan perusahaan seringkali
disebut auditor independen.
2.1.5 Audit Report Lag
Audit report lag adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari
tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diselesaikan laporan auditor independen. Definisi tersebut menyimpulkan bahwa semakin lama waktu yang
Universitas Sumatera Utara
27
dibutuhkan auditor menyelesaikan proses audit, semakin lama pula audit report lag
-nya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2012 menyatakan bahwa informasi
mungkin relevan tetapi jika tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Hal ini semakin didukung oleh
Bambers et al. 1993 bahwa “semakin panjang waktu dalam publikasi laporan
keuangan maka akan mengurangi relevansi dan keandalan dari informasi yang ada pada laporan keuangan. Hal tersebut secara langsung akan mempengaruhi
pengambilan keputus an investor yang semakin sulit”.
Ahmad et. al.2005 menyatakan ARL dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu client cycle time CCT yang didefinisikan sebagai durasi waktu yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk menyelesaikan atau menutup pembukuan transaksi perusahaan; dan firm cycle time FCT yang didefinisikan sebagai durasi
waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan tanggung jawab audit atas laporan keuangan perusahaan.
Audit report lag menurut Knechel dan Payne 2001 dibagi menjadi 3
komponen, yaitu : 1. Scheduling lag, merupakan selisih waktu antara akhir tahun fiskal
perusahaan atau tanggal neraca dengan dimulainya pekerjaan lapangan auditor.
2. Fieldworking lag, merupakan selisih waktu antara dimulainya pekerjaan lapangan dan saat penyelesaiaannya.
Universitas Sumatera Utara
28
3. Reporting lag, merupakan selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan lapangan dengan tanggal laporan auditor.
2.1.6 Profitabilitas
Profitabilitas adalah jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalam suatu usaha.
Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur melalui rasio profitabilitas. Semakin tinggi rasio
profitabilitas maka laba yang dihasilkan akan semakin besar. Ada perbedaan perlakuan laporan keuangan oleh manajemen ketika
perusahaan mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi dan rendah. Perusahaan yang mempunyai rugi atau tingkat profitabilitas rendah nantinya akan membawa
dampak buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya penilaian kinerja suatu perusahaan Hal ini akan mengandung berita buruk, sehingga perusahaan
akan cenderung mengulur waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Demikian sebaliknya, perusahaan yang mempunyai laba atau tingkat profitabilitas
tinggi nantinya akan membawa dampak baik dari reaksi pasar dan akan menyebabkan naiknya penilaian kinerja suatu perusahaan. Hal ini mengandung
berita baik sehingga perusahaan cenderung mempercepat penyampaian laporan keuangannya.
2.1.7 Ukuran Perusahaan