Furniture Pertimbangan Desain KAJIAN LITERATUR

commit to user 74 e Vitrin Tiang Vitrin Tiang adalah vitrin yang letaknya di seputar tiang atau kolom, vitrin ini juga termasuk golongan vitrin tengah. Gambar II.19. Vitrin Lantai Sumber : Depdikbud, 1994 : 45 Gambar II.18. dinding Sumber : Depdikbud, 19931994 : 43 Gambar II.16. Vitrin Sudut Sumber : Depdikbud, 19931994 : 40 Gambar II.17. Vitrin tengah Sumber : Depdikbud, 19931994 : 37 Gambar II.21.Jenis-jenis vitrin Sumber : Depdikbud 19931994 Menurut bentuknya vitrin terbagi atas dua macam yaitu: a Vitrin Tunggal Vitrin berdiri sendiri dalam satu fungsi. b Vitrin Ganda Vitrin yang mempunyai dua fungsi, yaitu; selain untuk memajang benda koleksi yang dipamerkan, juga berguna untuk menyimpan benda yang tidak dipamerkan baik di atas maupun di bawahnya

F. Furniture

Furniture merupakan bagian penting dalam interior, dan secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu : 1. Barang-barang bergerak bebas, dalam arti ini tidak menyatu atau tidak terlihat pada elemen-elemen ruang, misalnya kursi dan meja. 2. Barang-barang yang masih terikat dengan ruang dimana barang itu berada built-in. Contohnya : rak, lemari yang menyatu dengan dinding, tempat duduk yang menjadi satu dengan lantai. commit to user 75 Furniture yang dibutuhkan dapat ditentukan melalui macam kegiatannya untuk itu perlu adanya pengelompokan furniture seperti dibawah ini : 1. Sifat Peletakan. Terdiri dari Bulit – in dan Furniture yang bergerak bebas. 2. Ukuran. Ukuran adalah penting terutama dalam penyesuaian dengan besaran ruang dan kebutuhan dalam penggunaan. 3. Bentuk. a FungsionalStruktural, adalah furniture yang didesain atas dasar kepentingan fungsi dan pemanfaatan bahan dan teknik yang maksimal. b Tema, adalah kelompok furniture yang secara visual memberi suatu tema tertentu. c Khusus, adalah furniture yang direncanakan khusus guna suatu kepentingan. Penyusunan letak furniture lay-out furniture dilakukan dengan pertimbangan yang seksama dari pokok-pokok permasalahan berikut ini : 1. Penentuan daerah aktif dan pasif. 1. Daerah aktif adalah daerah dimana terjadi kegiatan dengan frekuensi tinggi dan bersifat cepat, misalnya jalan untuk lalu lintas flow, gang lorong, daerah depan pintu, dan sebagainya. 2. Daerah pasif adalah daerah yang mempunyai kegiatan dengan frekuensi rendah dan bersifat lambat dan lama. Daerah ini sesuai digunakan untuk kegiatan seperti untuk tempat duduk. 2. Bentuk Kegiatan. Bentuk kegiatan menentukan susunan letak serta kelengkapan furniture. commit to user 76 3. Ukuran Gerak. Ukuran gerak dimaksudkan untuk memperhitungkan ruangjarak yang dibutuhkan oleh sikap gerakkegiatan manusia. Drs. Ken Soenarko. 1999 : 6-9

G. Pertimbangan Desain

1. Bentuk Ciri – ciri visual bentuk yaitu : a Wujud adalah ciri-ciri pokok yang mewujudkan bentuk. Wujud ialah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan dan sisi suatu bentuk. b Dimensi adalah panjang, lebar dan tinggi, dimensi-dimensi ini memerlukan proporsinya, adapun skalanya ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain di sekelilingnya. c Warna adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk. Warna adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk. d Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk, tekstur mempengaruhi baik perasaan kita pada waktu menyentuh maupun kualitas pemantulan cahaya menimpa permukaaan bentuk tersebut. e Posisi adalah letak relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar arah mata angin atau terhadap pandangan seseorang yang melihatnya. f Inersia visual adalah derajat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk tergantung pada geometri dan orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis pandangan kita. D.K Ching, 1996 : 50 2. Unsur-Unsur Desain Beberapa unsur dasar di dalam desain, meliputi unsur visual yang dapat dilihat maupun yang tidak terlihat tetapi dapat dirasakan adalah garis, nada, warna, tekstur, ruang, ritme, aksen, tension, arah dan ukuran. Arfial A.H, 1993 : 3 commit to user 77 Unsur-unsur yang melebur dalam desain membentuk satu kesatuan atau unity. Kesatuan bentuk diperoleh pula dari pertimbangan: a Proporsi adalah hubungan antara ukuran bagian terhadap keseluruhan, antara bagian yang satu dengan yang lain. b Keseimbangan adalah suatu kondisi atau kesan berat, tekanan, tegangan, sehingga memberi kesan kestabilaan, tenang dan seimbang. c Irama diartikan sebagai pengulangan garis, bentuk, wujud dan warna secara teratur atau harmonis. d Emphasis atau tekanan suatu bentuk yang mendapat perhatian atau tingkat kekuatan tertentu atau penonjolan bagian tertentu. 3. Warna Warna adalah satu hal yang sangat vital, hubungan ini dikarenakan warna membawa misi untuk masing-masing ruang dan benda tentang keberadaannya. a Pemahaman Sifat Warna terhadap cahaya menurut ilmu Fisika Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna. b Pemahaman Warna menurut ilmu Bahan Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang commit to user 78 gelombang sinar dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya plastik, tinta karet dan lenolum. c Pemahaman Warna secara Psikologis Sebagai bagian dari unsur desain, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari ruang tersebut. menurut Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur bahwa warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Sifat dan pengaruh warna : a Hitam, sebagai warna yang tertua gelap dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan juga dalam hal emosi. b Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dsb. c Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. d Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif meluas, dominan berkuasa, aktif dan vital hidup. commit to user 79 e Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu. f Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu dediepte, sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan. g Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru. Henry Dreyfuss, Symbol Sourcebook. 1972 , J. Linschoten dan Drs. Mansyur, Pengantar Ilmu Jiwa Fenomenologi. 1983. Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi : a Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb. b Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna. 4. Elemen Estetis Aksesoris dalam Desain Interior merujuk pada benda-benda yang memberi kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang, benda-benda tersebut dapat menimbulkan kegembiraan visual untuk mata, tekstur yang menarik untuk diraba atau sebagai stimulan perasaan. Pada akhirnya, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama, aksesoris adalah bukti jelas hunian. Kekayaan visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa : 1. Manfaat : alat-alat dan objek-objek yang memang berguna. 2. Incidental : Elemen-elemen dan kelengkapan arsitektur commit to user 80 3. Dekoratif : benda seni dan tanaman. Francis DK Ching, 1996: 272-275. 5. Tema Tema dalam perancangan Desain Interior merupakan hal yang penting, tema dapat menimbulkan suatu suasana dan membentuk karakter ruangan tertentu. Sebuah tema harus dapat menjawab dan memberikan pemecahan bagi permasalahan desain, sehingga tampilan desain yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan kegiatan dan fungsi ruang yang sesungguhnya.

H. Tinjauan Tentang Sepak bola.