perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 128
c. Sistem Display
Sistem Penyajian materi koleksi pada Museum Sepak Bola Indonesia ditentukan berdasarkan hasil analisis studi lapangan dan studi
literatur, yaitu :
Alternatif tata pameran Analisis
Artistic Estetik Kelebihan
Koleksi yang dipamerkan terdiri dari koleksi yang tampilannya baik dan menarik. Hal ini dapat
memotivasi banyak pengunjung untuk melihatnya Kekurangan :
Sulitnya mendapat rentetan citra dari sebuah pagelaran dan seolah-olah benda-benda yang
dipresentasikan berdiri sendiri-sendiri.
Evokatif romantik Kelebihan :
Mempermudah penghayatan pengunjung dalam memahami benda koleksi yang dipamerkan
Kekurangan : Memerlukan area pamer yang luas karena untuk
menyajikan satu atau dua buah koleksi, diperlukan pembentukan suasana yang mendukung koleksi.
Sistem
penyajian ini
dapat dilihat
pada sistemdisplay diorama maupun minirama.
Tematis Intlektual edukatif Kelebihan :
Informasi yang ingin disampaikan akan jelas dan mudah dipahami oleh pengunjung , karena susunan
koleksi yang disajikan runtut mempunyai jalan cerita dan terkonsep
Kekurangan : dapat mengakibatkan benda-benda yang dipilih agak
kurang menarik, karena bisa saja benda-benda yang menarik, tidak sesuai dengan konseptual dengan
jalan cerita yang mendukung pameran tersebut.
Tabel IV.12 Analisa Sistem Penyajian Koleksi Museum Sepak Bola Indonesia di Surakarta
Dari hasil analisis di atas maka sistem penyajian koleksi di Museum Spak Bola Indonesia di Surakarta dipilih dari perpaduan antara
penyajian dengan sistem artistik tapi tematisintelektual dan edukatif.
5. Aspek Pembentuk Ruang
Komponen pembentuk ruang pada Museum Sepak Bola Indonesia di Serakarta, ditentukan berdasarkan hasil analisis studi lapangan dan studi
literatur, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 129
a. Lantai
1 Analisa umum
- Lantai harus mudah dalam perawatan low maintenace dan
penggantian bahan. -
Lantai pada ruangan yang membutuhkan tingkat ketenangan lebih tinggi harus mampu meredam sumber bising seperti bunyi langkah
kaki dan suara bising lainnya. -
Lantai harus tahan bahan kimia dan mikroorganisme. -
Lantai pada ruangan yang memerlukan tingkat konsentrasi tinggi, hendaknya tidak menggunakan banyak warna sehingga dapat
mengganggu aktivitas dan kinerja di dalamya, khususnya pada ruang staff dan karyawan.
- Lantai harus mampu menjadi penunjuk arah dan mempertegas
batas ruang yang ada. -
Lantai harus mempunyai sistem pendukung seperti rongga untuk penempatan jaringan kabel dan lain sebagainya.
2 Analisa Khusus
Ruang Kriteria Analisis
Alternatif
Bahan Keterangan
LOBBY
Kuat menahan beban dan gesek
Tidak licin
Menarik dan berkesan
mewah
Memiliki bermacam warna
Mudah dlm perawatan
dan pembersihan
Mendukung suasana
tema interior
Granit
Granito
Keramik
Rumput
sintetis Pola lantai sesuai dan
mendukung arahan tema serta untuk mempertegas
daerah sirkulasi dan untuk perbedaan area
R. PAMER
Kuat menahan beban
dan gesek
Tidak licin
Menarik
warna
Mudah dlm perawatan dan pembersihan
Mendukung suasana
tema interior
Granito
Keramik
Granito
Rumput
sintetis Pola lantai sesuai dan
mendukung arahan tema serta untuk memperjelas
fungsi dan sirkulasi ruang
Tabel IV.13 Komponen Pembentuk Ruang Lantai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 130
b. Dinding
1 Analisa umum
- Dinding harus melindungi bagian dalam bangunan dari sinar
matahari. -
Dinding harus bersifat isolator yang mengalangi kalor yang datang dari luar bangunan.
- Dinding berfungsi sebagai pembatas yang memisahkan ruang satu
dengan ruang lainnya. -
Dinding merupakan pembatas yang mempertegas fungsi ruang. -
Dinding mampu meredam bising yang berasal dari dalam maupun luar ruangan.
2 Analisa Khusus
Ruang Kriteria Analisis
Alternatif Bahan
LOBBY -
tahan lama -
tahan gesekan -
tahan air -
tembus pandang dapat digunakan sebagai view
- tidak mudah kotor
- mudah perawatan dan pembersihan
-
alternatif warna dan motif yang beragam
-
Mendukung suasana tema interior -
Kaca
- Panel alumunium
dengan berbagai finishing
R. PAMER -